Peneliti UNS Hadirkan Telur Asin Rendah Sodium

Februari 01, 2021
Senin, 01 Februari 2021


Peneliti UNS Hadirkan Telur Asin Rendah Sodium dengan Ekstrak Daun Jati untuk Penderita Hipertensi. Foto : Ist.
-------------------------------------------------------------
GUGAT news.com. SURAKARTA. UNS – Sebuah temuan inovatif dihadirkan tiga dosen Ilmu Teknologi Pangan (ITP) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.  Dr. Setyaningrum Ariviani, S.T.P., M.Sc, Dwi Ishartani, S.TP, M.Si , Gusti Fauza, ST, MT, Dr.Phil, berhasil menemukan inovasi telur itik asin rendah sodium yang cocok bagi penderita hipertensi. Riset terkait inovasi telur asin rendah sodium ini juga sudah meluluskan beberapa mahasiswa diantaranya Nur Hikmah Fitriyasih, Dyah Kartika Dewi, Liasandra Shafira dan Nidia Lestari.

Inovasi tersebut terletak pada proses pengasinan atau penggaraman telur yang mengganti garam sodium (NaCl) menjadi kalium klorida (KCl), menambahkan ekstrak daun jati pada adonan pengasin, serta memperhatikan suhu dan waktu pengovenan. Selain itu, tim ini juga menawarkan alternatif penggunaan itik intensif yang potensial.

Perihal penggantian NaCl menjadi KCl, Dr. Setyaningrum mengatakan bahwa asupan natrium (Na) ataupun konsumsi garam sodium berlebih dapat memicu hipertensi dan berkorelasi positif terhadap risiko stroke. Hal ini diakibatkan ketidakseimbangan rasio sodium dan potassium. Sementara itu, riset membuktikan bahwa konsumsi  KCl  mampu menurunkan  tekanan  darah sitosolik tikus hipertensi.


“Padahal penggaraman pada proses pembuatan telur asin umumnya menggunakan garam sodium (NaCl) yang mengakibatkan akumulasi NaCl di dalam kuning maupun putih telur,” ujar Dr. Setyaningrum yang juga anggota Pusat Penelitian & Pengembangan Pangan Gizi & Kesehatan Masyarakat (P4GKM)  UNS, Jumat (29/1/2021).

Dr. Setyaningrum menambahkan, subtitusi KCl mengakibatkan penurunan kualitas  sensoris (warna, aroma, rasa, tekstur, maupun keseluruhan) telur asin. Untuk mengatasinya, Dr. Setyaningrum dan tim menambahkan ekstrak daun jati dalam adonan pengasin sebagai pengganti air. Pada riset tersebut digunakan telur itik semi intensif yang umum digunakan untuk membuat telur asin. Yakni telur dari  itik yang dipelihara dengan sistem angon atau gembala, di mana pakannya berasal dari pakan buatan dan pakan yang diperoleh saat angon
Pada riset selanjutnya, tim ini mencoba mengaplikasikan pada telur itik intensif  yang merupakan hasil dari pemeliharaan sistem kandang yang secara keseluruhan mengonsumsi pakan buatan. 
“Telur itik intensif menghasilkan telur dalam  jumlah lebih  banyak  dibanding itik sistem pemeliharaan semi-intensif. Sehingga harganya pun lebih murah,” imbuh Dr. Setyaningrum.


Untuk memperlama umur simpan dan menambah kesat tekstur telur asin rendah sodium yang dihasilkan, maka solusi berikutnya yang diambil adalah dengan penambahan proses pengovenan pada suhu 100 derajat Celcius dengan waktu 30 menit.  Alternatif ini mampu menghasilkan telur asin rendah sodium dengan kualitas sensori (warna  kuning  telur, warna putih telur, aroma, rasa, tekstur) terbaik.

Tidak dapat dipungkiri, faktor  utama penerimaan  konsumen  dan permintaan pasar terhadap telur asin adalah tekstur  kuning telur. Tekstur  kuning  telur  yang  masir  dan  yang lebih berminyak lebih disukai konsumen. Keunggulan lainnya, umur simpan telur asin tersebut mencapai 12 hari. 

“Hasil penelitian ini memberikan alternatif pengembangan telur itik intensif untuk produksi telur asin rendah sodium. Dan, sebagai produk inovasi telur itik asin yang lebih aman dan memiliki kualitas lebih baik,” jelas Dr. Setyaningrum.#D3DJ4R/Yani.




MakanKu Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini Solusi di saat Pandemi. 0811 6053 553. Instagram @ makankureadymeal dan YouTube MakanKu ReadyMeal.
                °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°









Thanks for reading Peneliti UNS Hadirkan Telur Asin Rendah Sodium | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS