Koes Plus an dan Kulineran Di Wedangan Sondakan
Sambil menikmati kulineran pengunjung bisa melantatunkan suara emasnya di Wedangan Plaza Sondakan, Laweyan, Solo. Foto : Yani
GUGAT news.com SOLO
Maraknya wedangan atau angkringan di berbagai kampung di Solo, ternyata juga mulai diikuti oleh mereka para pelaku usaha kulineran atau UMKM di daerah Kalurahan Sondakan, Laweyan. Meski di wilayah Kampung Sondakan sendiri juga sudah memiliki puluhan beragam jenis wedangan untuk kelas rakyat menengah hingga ningrat.
Menariknya, wedangan yang menempati lahan perparkiran dari Kantor Kalurahan Sondakan ini, justru setiap malam harinya sekali ramai pengunjung dari berbagai daerah di Soloraya, meskipun di Sondakan sendiri sudah ada puluhan angkringan. Bisa jadi, kesemuanya itu tidaklah terlepas dari kenyamanan suasana dan pastinya menu kuliner wedangan nya.
Konsultan Spiritual Islam. Solusi Segala Problema, Nikah Siri, Rukyah dll. Hub : A.A.Yani 081325995968.
Dari pengamatan GUGAT news, saat berada di wedangan Plasa Jongke alias Kantor Kalurahan Sondakan, ternyata memang suasana nya cukup nyaman sekaligus menu kulineran nya. Bukan hanya wedangan saja, melainkan ada pula kulineran bakso kuah, roti bakar dan minuman susu dengan beragam kombinasi. Susu Telur Madu Jahe (STMJ) dan lainnya.
"Kebetulan saja saya dekat dengan wedangan Plasa Jongke yang ada di area Kantor Kalurahan Sondakan, selain itu saya juga senang bermusik. Bersama keluarga hampir tiap malam selama ada pertunjukan musik nya, saya datang dan nyanyi sambil kulineran sekeluarga. Itung itung arena wisata keluarga yang cukup murah, aman dan nyaman. Pastinya tidaklah ada yang berani mabuk karena ada pengamanan dari Kalurahan Sondakan," ujar Gus Im, tokoh spiritual yang tinggal tak jauh dari Kantor Kalurahan Sondakan.
Demikian pula dengan Jeng Lia, isteri Gus Im yang juga merupakan tokoh spiritual wanita itu mengaku sangat senang dengan dibukanya Wedangan Jongke Sondakan. Dekat rumah bisa untuk sekaligus berwisata keluarga dengan anak anak dan cucu. Suasana aman, nyaman dan luas, pastinya beragam kuliner ada di Plasa Jongke Sondakan ditawarkan. Murah dan meriah, namun bukan berarti murahan.
"Untuk anak-anak pun juga cukup aman dan representatif. Halaman cukup luas, menu makanan dan minuman cukup terjangkau harganya serta bervariatif menu tradisional Jawa. Sego kucing alias nasi sambel sedikit potongan bandeng, oseng kawat, atau oseng bihun, wedang jahe, kencur dan masih banyak lainnya," ujar Jeng Lia seraya berpromosi.# Yani.
Mbok Usrek Dikenal Pejabat Karena Rica Ayam Pedas'
Gegara Warung Makan Rica Rica Ayam Pedasnya Mbok Usrek itu jadi dikenal banyak pejabat, ini ada di Kelipan, Gagak Sipat, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah Foto : Yani.
GUGAT news.com BOYOLALI
Kepada GUGAT news yang menjumpai di Warung Makan sekaligus rumahnya, Rabu siang (15/1), Mbok Usrek (75) mengaku tidak menyangka sama sekali bilamana Warung Makan nya Rica Rica Ayam Pedas menjadikan dirinya banyak dikenal orang dari berbagai kalangan sekaligus berdatangan dari berbagai daerah.
"Alhamdulillah...kalau pas liburan banyak yang berdatangan dari berbagai daerah, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya bahkan Sumatera. Mereka ngakunya tinggal di Soloraya namun bekerja merantau. Masalah pejabat dan tidaknya, saya tidak tahu. Karena saya tidak berani menyapa. Saya ini orang bodoh, tidak bisa baca tulis dan pastinya wong ndeso, orang desa," papar Mbok Usrek sambil menambahkan jika yang datang mobilnya bagus bagus.
Puluhan tahun silam, sekitar tahun 2000 an, tambah Mbok Usrek, dirinya dan suami memulai usaha dengan membuka Warung Makan Soto namun ditambahkan dengan menu rica ayam pedas. Namun seiring berjalannya waktu, kebanyakan pembeli lebih memilih masakan rica rica ayam pedas daripada soto. Saat itulah, 24 tahun silam, usaha kuliner dikonsentrasikan dengan masakan khususnya rica rica ayam super pedas, layaknya mercon.
Alhamdulillah, masih menurut penuturan Mbok Usrek yang semula hanya 1 sampai 2 ekor ayam dan maksimal 3 ekor, seiring berjalannya waktu, terus saja pembeli senantiasa berdatangan sehingga bertambahnya pula sembelihan ayamnya. Kini 3 ekor sudah menjadi lebih dari 25 ekor ayam harus disiapkan dengan 10 kg Lombok serta 12 kg beras. Itu hanya waktu buka pagi sampai sore hari.
" Untuk memenuhi pelanggan, yang terus berdatangan dan supaya tidak kecewa, tidak jarang setiap sore hingga malam sekitar pukul 21.00 kami harus tambah lagi beberapa ekor ayam untuk dimasak rica rica ayam pedas. Terkadang kami juga merasa wuh pekewuh, tidak nyaman serasa bersalah kalau pembeli datang dari jauh dan sampai di warung, rica rica ayam pedas sudah ludes habis dari pagi hingga tambahan sore hari," tutur Mbok Usrek.
Meski banyak pelanggan menyarankan untuk membuka cabang di tempat lain sekaligus warung sederhana berukuran tidak lebih dari 50 M2 itu direnovasi, Mbok Usrek tidak bergeming niatnya. Lebih memilih dengan kondisi warung makan nya yang sederhana dan belum berpikiran untuk membuka cabang. Bukan tanpa alasan, dengan membuka cabang pastinya harus banyak memiliki karyawan dan tambah pemikiran hitung menghitungnya untung dan rugi.
"Alhamdulillah...saya dan anak anak ini kerja ibadah, tak perlu ngoyo, langsung aji mumpung karena laris. Kami pun mengambil keuntungannya tidak begitu besar, secukupnya saja. Nasi rica rica ayam cukup 8 ribu. Tambah porsi ayam hanya 12 ribu. Dibungkus untuk dibawa pulang tanpa nasi cuma 15 ribu, ini harga tertinggi. Kami berangkat dari keluarga tidak mampu, sehingga sifatnya jualan ini untuk bisa saling bantu bagi yang tak mampu. Alhamdulillah... rica rica ayam pedas kami cukup ngelawuhi. Sepotong rica ayam bisa menghabiskan beberapa piring nasi," pungkas Mbok Usrek sambil tersenyum.# Yani.
Makan Sambil Nyanyi Bisa Di Warung Makan Intan Gentan
Warung Makan Intan Gentan, Baki, Sukoharjo ini senantiasa ramai dengan pembeli yang berkeinginan untuk datang makan dan nyanyi. Foto ; Yani
GUGAT news.com, SUKOHARJO
Menarik kulineran di Warung Makan Intan Gentan ini yang ada di jalan raya Jetis. Bagaimana tidak, pengunjung bisa menikmati lezatnya hidangan makanan dan minuman yang serba merakyat harga murah dan terjangkau dengan masakan beragam varian menu masakan Jawa. Murah bukan berarti murahan. Bisa jadi, satu satunya Warung Makan Masakan Jawa yang ada di Sukoharjo.
Bukan hanya itu saja, pengunjung akan dimanjakan oleh kelompok musik yang mengiringi saat pembeli menikmati lezatnya hidangan makanan dari Warung Makan Intan. Bahkan pengunjung bukan diperkenankan dah untuk request minta lagu, melainkan melantunkan suara emasnya juga dipersilakan. Musik pengiring pun siap melayani dengan riang gembira. Nyanyi bareng dengan pembeli.
"Saya dan emak emak ini sering makan dan ikut nyanyi di halaman parkir Warung Makan Intan Gentan, kami suka dengan suasananya. Parkir luas, varian menu tradisional khas Jawa banyak sekali dan pastinya bisa meluapkan kepenatan setelah bekerja serta meluangkan waktu hiburan barang sejenak," ujar Bu Ninik, yang baru saja istirahat makan langsung nyanyi.
Bukan emak emak Ninik saja, warga Banaran, Grogol, Sukoharjo, melainkan banyak emak lainnya yang merasa ikut senang sekali bisa menyalurkan bakat terpendamnya. Melantunkan tembang tembang kenangan yang langsung diiringi oleh kelompok musik yang telah disiapkannya Warung Makan Intan Gentan. "Untuk sementara waktu, gelar musik belum bisa setiap hari," ujar Evina, owners Warung Makan Intan.
Untuk sementara waktu, lanjut Evina, adanya gelaran musik di warung makan kami, semuanya masih merupakan dari taraf penjajakan. Artinya, perlu dan sudah layakkah untuk gelaran musik dibuka pada setiap harinya di Warung Makan Intan. Mungkin kalau layak, bisa jadi nantinya di cabang Ngemplak Bothi, Kartasura, Sukoharjo juga di gelar acara makan sambil bermusik. Untuk saat ini baru hari Rabu, Sabtu dan Minggu.
Bukan tanpa alasan jika Evin panggilan akrab Evina pengusaha muda, cantik dan optimis dengan bisnis kulinerannya itu menggelar acara musik untuk sementara waktu pada hari Rabu, Sabtu dan Minggu. Pasalnya diberikan jarak semacam jeda waktu agar pengunjung tidak bosan satu dengan lainnya. Bagi yang suka makan dan musik, bisa datang Rabu, Sabtu dan Minggu. Sedangkan hari lainnya musik ditiadakan dulu.
"Mungkin Pengunjung ada yang suka makan dengan diiringi suara musik atau bahkan turut menyanyi, sumonggo bisa datang pada Rabu, Sabtu dan Minggu. Sedangkan bagi yang kurang suka untuk makan sambil ada musik, bisa datang di hari Senin, Selasa Kamis dan Jum'at. Pastinya kami mengutamakan kelezatan dari sajian masakan Jawa juga ada yang lainnya cukup enak. Selat dan puluhan masakan lainnya," promosi Evina seraya tersenyum. #Yani.
Cendol Dawet
Cendol Dawet Gawok Mbah Parto yang ada di Pasar Tradisional Gawok paling barat, tidak jauh dari jembatan Sungai Gawok. Foto : Yani
Botok Kuliner Alternatif Bagi Penderita Diabetes
Sayur Botok yang ada di Warung Makan Intan Gentan, Baki, Sukoharjo. Konon kabarnya bisa menyembuhkan sakit gula atau diabetes. Foto : Yani
GUGAT news.com SUKOHARJO
Boleh jadi, sekarang ini sepertinya sulit untuk menemukan masakan lauk yang namanya Botok. Pasalnya, masakan tradisional khas Jawa umumnya dan Solo pada khususnya ini sudah mulai langka. Mulai tergusur dengan masakan kekinian yang serba instan serta kurang menyehatkan. " Kami selalu menyediakan Botok, selain menu tradisional lainnya," papar Evina (37) owners Warung Makan Intan Gentan, Baki, Sukoharjo itu.
Warung Makan Intan, lanjut Evina, akan selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan menu Masja, masakan Jawa di tengah kondisi serba milenia ini. Bagaimanapun juga Masja tetap mempunyai pelanggan tersendiri. Masja bukan hanya saja merupakan jenis makanan khas tradisional Jawa yang dikenal sangat lezat belaka melainkan juga ada filosofi tersendiri sekaligus pengobatan dari berbagai penyakit.
Diantaranya masakan Botok yang cara membuatnya sangat sederhana ini sehingga dikenal sebagai menu masakan rakyat yang juga digemari oleh ningrat, bangsawan kerajaan tempo dulu. Bahkan ada semacam keyakinan, kepercayaan dan sugesti tersendiri akan kondisi kesehatan tubuh jika biasa dan suka mengkonsumsi masakan Botok.
Botok sendiri dibuat dari beragam sayuran dan ikan serta protein. Dari uleg an lombok merah dan hijau lalu dicarup atau diulet dengan parutan kelapa yang sudah dibumbui dengan bawang merah, garam dan sedikit micin atau moto bumbu penyedap serta dikombinasikan dengan daun melinjo serta ikan teri diaduk dengan telur, selesai sudah.
"Dibungkus dengan daun pisang agar semakin menambah nikmatnya adonan Botok, barulah dikukus atau di rebus dengan tungku namun tidak tersentuh air rebusan sekitar 10-15 menit hingga warna daun pisang kehijauan berubah menjadi kecoklatan yang pertanda sudah matang. Insyaallah dengan mengkonsumsi Botok sebagai pengganti karbohidrat ini, bisa menyembuhkan prnyakit gula atau diabetes. Setidaknya kadar gula bisa stabil," terang Evina berteori.
Botok, masih menurut penuturan Evina, bisa menjadikan sebagai pengganti makanan karbohidrat yang dalam hal ini nasi. 1-2 Botok mungkin ditambah dengan 1 perkedel sudah cukup mengenyangkan perut serta sudah memiliki kandungan yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh. Cabe jelas mengandung vitamin C, parutan kelapa yang belum menjadi santan juga cukup menyehatkan perut termasuk daun melinjo. Ikan teri dan adonan telur banyak memiliki zat protein yang dibutuhkan tubuh.
"Kalau saja belum merasa kenyang, bisa ditambahkan sedikit nasi putih atau telur rebus. Yang pasti Botok memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh. Sebenarnya bagi penderita diabetes hanya ada satu pantangan saja, yaitu Gula pasir. Lainnya, cukup dikurangi porsinya. Khususnya gula pasir, harus stop total. Karbohidrat sebagai sumber energi, bisa diambil dari sedikit nasi. Garam, gorengan cukup dikurangi saja, bukan dipantang kecuali gula pasir," pungkas Evina tersenyum. # Yani.
Nasi Godog Kambing Penghilang Rasa Pusing
Nasi Godog Kambing Sowet. Foto: Yani
GUGAT news.com SOLO.
Boleh jadi, kulineran serba daging kambing di warung sate Sowet yang ada di Kidul Pasar Jongke atau tepatnya Kampung Bratan, Pajang, ini cukup unik dan menarik. Setidaknya bagi yang takut mengkonsumsi daging kambing bisa sedikit bernafas lega. Nasi Godog Kambing, alternatif penyuka kambing yang takut akan kepala menjadi pusing dan kolesterol.
"Daging kambing, sebenarnya tidak menjadikan kolesterol dan kepala pening. Malahan daging kambing bagus dikonsumsi, yang menjadikan pening dan kolesterol adalah santannya. Malahan daging kambing bisa menjadikan fresh stamina pria, tubuh serasa hangat dan kuat untuk beraktivitas,"gurau Sowet.
Sehingga di warung sate kambing nya, ada menu yang cukup istimewa dan tidak ditulis besar besaran di MMT nya. Cukup Sate, Tongseng, Gulai dan Tengkleng. Khusus untuk menu nasi godong kambing, kalau tidak ada yang pesan, cukup hanya ditawarkan secara liriih saja, jika juga ada menu istimewa untuk stamina pria. Nasi godong kambing.
Memang tidak semua pengunjung setia penyuka kuliner daging kambing, faham dengan menu Nasi Godog Kambing ala Sowet itu. Pasalnya, nasi Godog Kambing ini dahulunya merupakan makanan favorit dari mereka para pekerja buruh kasar, pembatik di Kampoeng Batik Laweyan. Baik itu pembatik wanita apalagi pria.
Bukan tanpa alasan, begitu seharian dari pagi hari hingga siang tenaga yang sudah terkuras habis dengan membatik serta ngecap yang selalu hidung menghirup hawa panas malam, lilin menjadikan kembali fresh, segar bugar manakala selesai mengkonsumsi Nasi Godog Kambing. "Saya suka sekali nasi Godog Kambing, meski saya juragan batik," ujar Roni.
Ditegaskan Roni, sebenarnya menu Nasi Godog Kambing itu bukan hanya populer di kalangan buruh pabrik saja, khususnya pembatik di Kampoeng Batik Laweyan. Banyak juga juragan batik atau penyuka kuliner daging kambing suka Nasi Godog Kambing. Menjadi populer bagi pekerja batik khususnya di Laweyan, mungkin murah dan enak.
"Daging kambing nya sedikit, nasi putih yang digodok, direbus banyak sekali. Mungkin ini yang jadi kesukaan pekerja batik di Laweyan, baik mbok maupun pak bapak. Sepertinya, nasi Godog Kambing itu pun hanya ada di sekitar Kampoeng Batik Laweyan, Pajang, Sondakan dan Bumi. Maregi dan murah, mengenyangkan dan murah, enak lagi ada masakan daging kambing," pungkas Roni tersenyum. # A.A. Yani
Lezatnya Bebek Gongso Talijiwo Solo
Nasrul penyuka Bebek Gongso
GUGAT news.com SOLO
Kebiasaan jajan makanan atau kulineran, akhirnya membawa Nasrul (27), warga Kampung Sondakan, Laweyan, Solo ini harus membuktikan banyaknya omongan orang tentang lezat dan nikmatnya lantaran empuknya daging bebek gongso Tali Jiwo yang ada di Kampung Pajang. Tepatnya di sebelah selatan Tugu Lilin Pajang atau Makamhaji.
"Ternyata apa yang diomongkan banyak orang tentang lezatnya, renyahnya, gurihnya, empuknya daging bebek gongso Tali Jiwo Pajang itu benar kenyataannya. Bumbunya merasuki ke daging empuk bebek gongsonya," urai Nasrul yang mengaku meski baru sekali, namun mengaku kelezatannya Bebek Gongso Talijiwo ini.
Nantinya, lanjut Nasrul penyuka makanan apa saja ini, akan kembali menikmati lezatnya Bebek Gongso Talijiwo jika dinikmati pada pagi, siang atau sore hari, bukan malam hari lantaran bulan ramadhan. " Mungkin sensasinya lain jika dimakan pada saat hari tidak berkuasa. Bisa nambah porsinya," terang Nasrul seraya tertawa.
Sebagai penikmat makanan, Nasrul mengakui olahan bumbunya Bebek Gongso Talijiwo sudah pas. Tidak begitu manis juga tak begitu asin, sambalnya sudah cukup tidak begitu pedas. Racikan bawang putih, petai, kaldu jamur, tomat, trasi, lombok merah lombok hijau serta gula, mungkin sedikit kecap sudah pas untuk di gongso dengan daging bebek.
"Tambahan lalapan irisan timun, semakin menambah sensasi rasa daging bebek gongso nya yang langsung disajikan dengan nasi hangat. Sehingga enaknya dinikmati dengan pulukkan tangan bukan sendok dan garpu. Layaknya makan nasi Padang. Bekas jemari tangan yang dipakai untuk makan, bumbu yang menempel di jari, dijilati masih sedap," papar Nasrul tertawa.
Masalah harga, cukup terjangkau. Pas untuk 27 ribu bebek gongso nya, baik dada maupun paha. Ditambah lagi seporsi nasi sekitar 4-5 ribu, teh atau es teh yang kesemuanya tidak lebih dari 35 ribu. " Kalau sudah tidak puasa, akan saya coba untuk sarapan atau makan siang yang jelas sensasinya rasa akan lebih dahsyat!" pungkas Nasrul lagi lagi tertawa. #Yani
Lezatnya Kulineran Ayam Bakar Wongsolo Itu Ada Dimana-mana
Rumah Makan Ayam Bakar Wongsolo Cabang Aceh.
GUGAT news.com ACEH
Usai berdinas menjabat Kabid Humas Polda Jateng dan sekarang ini begitu berpindah tugas sekaligus jabatan di bumi serambi Mekkah sebagai Dirlantas Polda Aceh yang baru, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy langsung berkeliling kota Nangro Aceh Darussalaam (NAD).
Sehingga tak lama kemudian mantan pejabat Kepala Bidang Hubungan masyarakat (Kabidhumas) Polda Jateng itu mencari kuliner makanan yang biasa disinggahi saat berdinas di berbagai kota, Ayam Bakar Wongsolo.
Dirlantas Polda Aceh, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy saat di Ayam Bakar Wongsolo Grup Aceh
Begitu mengetahui ada cabang Ayam Bakar Wongsolo Grup di Aceh, langsung mampir makan di rumah makan masakan kuliner asli khas Kota Solo yang sudah terkenal dan melegenda di seantero penjuru tanah air itu.
Resep masakan kuliner khas warisan leluhur itu menjadi cita rasa yang tak mudah dilupakan alias ngangeni.
"Menu Kulineran di Warung Makan Wong Solo yang ada di Jalan Nyak Adam Kamil, Neusu Jaya, Kota Banda Aceh seraya makan di rumah sendiri, meski di Aceh, rasa lezat dan khasnya tetap tidak berubah" kata Dirlantas Polda Aceh saat dihubungi via telepon, Rabu (12/7).
Melalui sambungan telepon, Kombes M Iqbal mengatakan bilamana berbagai menu masakan khas Wong Solo rasanya enak dan ngageni, tak jauh berbeda yang beradi Solo maupun yang ada diberbagai kota lainnya.
Mantan Kasatgas Humas Ops Nemangkawi itu tak menyangka jika ada cabang kuliner ‘Wong Solo’ di tempat barunya bertugas. "Saya ga tahu, kalau ternyata di Aceh juga ada Cabang Ayam Bakar Wongsolo," ujarnya seraya tersenyum.
Keberadaan Rumah Makan Ayam Bakar Wongsolo di kota berjuluk Serambi Mekah tersebut, tak menutup kemungkinan bagi Iqbal untuk mengajak rekan-rekan lainnya menyambangi Ayam Bakar Wong Solo Grup yang ada di Jalan Nyak Adam Kamil, Neusu Jaya, Kota Banda Aceh tersebut.
“Secara pribadi, saya senang dan bangga, ada kuliner khas asli Solo ada di Serambi Mekkah ini. Nantinya akan saya kenalkan serta mempromosikan untuk mengenalkan jika seperti ini lho khasnya makanan Solo yang enak dan lezat itu,” kata Iqbal. #Yani.
Nasi Liwet Legendaris Mbok Mami
Mbak Koes ini Generasi ke 3 dari Nasi Liwet Mbok Mami. Foto : Yani
GUGAT news.com SOLO
Bagi Wongsolo yang tinggal di kota besar semacam Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung serta kota besar lainnya di negeri ini, serasa tidak akan pernah melupakan akan kelezatannya Sego Liwet atau Nasi Liwet Mbok Mami yang ada di Jalan Dr Rajiman Laweyan Solo.
PB NU Apresiasi Owners Kali Pepe Land
Ketua PBNU KH Ahmad Fahrurrozi ( blangkon) bersama owners Ayam Bakar Wongsolo Grup Puspo Wardoyo.
GUGAT news.com. BOYOLALI
Di depan puluhan wartawan yang menjumpai di Kali Pepe Land di sela-sela usai jamuan bersama kontingen Porseni NU Medan, Sumatera Utara, Ketua PBNU KH Ahmad Fahrurrozi yang akrab disapa Gus Fahrur ini langsung memberikan apresiasi tersendiri kepada pemilik Kali Pepe Land, Puspo Wardoyo. "Apresiasi tersendiri kepada Wongsolo Grup dengan Pak Puspo nya," papar Gus Fahrur.
Rois Aam PB NU KH Anwar Iskandar bersama owners Ayam Bakar Wongsolo Grup Puspo Wardoyo
Selain Kali Pepe Land, lanjut Gus Fahrur, PBNU juga pastinya mengapresiasi Wongsolo Grup dengan Perusahaan PT Hati Barokah Investama (HBI) yang menjadi operator penyedia katering untuk jamaah haji dan umrah. Sehingga dengan demikian, bisa dipastikan lagi Indonesia bisa ikut menikmati devisa dari pengiriman jutaan jama'ah ke Mekkah.
Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini
Yang mana, masih menurut penuturan Gus Fahrur sebelumnya nyaris tidak bisa terwujud yang lantaran itu semua operator telah dipegang oleh operator dari luar negeri. Dalam hal ini, negara'Thailand dan Vietnam serta negara lainnya.
Dengan demikian, sehingga akan adanya pengiriman tenaga khusus ke Arab Saudi khususnya Mekkah. Pastinya juga akan diikuti adanya lalulintas produk, semacam sayuran atau bahan makan lainnya dari Tanah Air ke Arab Saudi.
Kali Pepe Land Destinasi Wisata di Desa Banaran Gagaksipat Ngemplak Boyolali
Devisa, lanjut Gus Fahrur, pasti akan datang dengan sendirinya dari ekspor berbagai bahan baku makanan dari Indonesia ke Arab Saudi. Sehingga bisa dipastikan lagi, akan terjadinya penyumbangan dari sektor UMKM yang turut berperan dalam penyediaan bahan yang dibutuhkan.
PT HBI sendiri merupakan bagian dari Wongsolo Grup yang juga owners Kali Pepe Land Puspo Wardoyo yang berpengalaman tidak kurang dari 40 tahun menekuni kulineran. Sehingga tidak perlu diragukan lagi untuk kualitasnya.
Makanku Praktis dan tidak ribet
Yang jelas, pastinya para jamaah haji dan umrah akan bisa mendapatkan servis pelayanan secara total dan maksimal dan memuaskan. Untuk hal ini, khususnya dalam kebutuhan makanan.
"Bagi jamaah haji Indonesia, masalah makanan sering menjadi masalah tersendiri. Selain sudah tidak fresh diterima, cita rasa makanan sering kali jauh dari enak apalagi lezat," tegas Gus Fahrur yang menambahkan dengan kuliner Wongsolo yang sudah berpengalaman merupakan solusi tersendiri. Utamanya kesegaran dan cita rasa makanan.
Sedangkan KH Anwar Iskandar selalu Ketua Rois Aam PB NU yang sudah 24 tahun bermitra bisnis dengan Wongsolo Grup, Puspo Wardoyo, mengaku sangat bermanfaat sekali. Investasi kulineran dan Pondok Pesantren. "Alhamdulillah... Wongsolo Grup bisa menjadi katering haji dan umrah yang pastinya banyak sekali faedahnya," jelasnya.
Tujuan ibadah haji, lanjut KH Anwar Iskandar, menjadikan haji mabrur. Artinya mabrur itu diterima oleh Allah SWT yang juga bisa memberikan manfaat dengan sesama, masyarakat, bangsa dan negara.
Sehingga dengan keberhasilan Wongsolo Grup dipercaya sebagai operator katering haji dan umrah, akan menjadikan wujud MABRUR yang diraih oleh para jamaah asal Indonesia. Sebab, mereka bisa mendatangkan manfaat bagi bangsa dan negara dalam wujud devisa.
Bagi Wongsolo Grup sendiri yang dalam hal ini selaku owners, Puspo Wardoyo berujar singkat,"Kami datang untuk mensukseskan haji anda! Sehingga dengan memperoleh makanan enak dan berkualitas merupakan salah satu bentuk kesuksesan dalam berhaji dan umrah!" tegas Puspo Wardoyo. #Yani.
Jajanan pasar tradisional khas Solo
Es Buto Ijo Masih Bisa Dijumpai Di Solo
Ir Sugiri: Makanku Siap Menjadikan Berkah Bagi Jamaah Haji
Ir Sugiri, Direktur Utama PT Halallan Thayiban pemroduksi Makanku
GUGAT news.com. SUKOHARJO
Ditemui di Griya Kuantan saat mendampingi owners Ayam Bakar Wongsolo Grup, Puspo Wardoyo, Direktur Utama PT Halallan thayiban yang telah memproduksi Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini, Ir Sugiri mengaku cukup menyayangkan adanya peredaran uang yang tidak kurang dari 2 triliun dari jamaah haji Indonesia, namun hanya kembali ke tanah air tidak lebih 10 miliar, hanya 7 miliar.
Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini
"Perlu adanya kerjasama dai Pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi, memikirkan bagaimana cara menggunakan tekhnologi food pack untuk katering haji, tidak lagi dengan kemasan fresh meal. Indonesia untuk masalah ini sudah siap. Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini adalah jawabannya," papar Pak Giri, sapaan akrab Ir Sugiri.
Makanku Praktis dan tidak ribet
Itu semua, lanjut Pak Giri, tidaklah bisa berjalan sendirian, untuk penyediaan katering haji dari Indonesia, sehingga disini diperlukan adanya kolaborasi dan dukungan dari berbagai dinas kementerian. Baik dari Kemenag, Kemenlu, Kemendag, BPOM dan pastinya Kementerian BUMN serta sektor terkait lainnya.
PT Hati. Halallan thayiban
Juga sektor transportasi, masih menurut penuturan Pak Giri, semisal Penerbangan Garuda. Setidaknya bisa menekan biaya bisa menjadi lebih irit dan ringan. Yang pasti jama'ah haji akan mendapatkan makanan sesuai selera. Pasalnya, dari yang memasak sekaligus bahannya dari tanah air. "Pastinya, akan menambah pemasukan devisa untuk negara," tegasnya.
Keuntungan lain dari jamaah haji Indonesia, tambah Pak Giri, yang selama ini banyak jamaah harus mondar-mandir dari maghtab ke Ka'bah atau dari waktu dhuhur hingga Isya harus bolak-balik, tidaklah demikian dengan Makanku. Dari Subuh hingga Isya tidak perlu mondar-mandir maghtab ke Ka'bah. Dengan Makanku yang merupakan food pack, di pak sehingga tidak perlu repot-repot lagi mondar mandir.
Khusus untuk Makanku ini, kembali ditegaskan Pak Giri, Indonesia lah yang merupakan kali pertama pemroduksi nya. Dan merekalah para jamaah haji Indonesia lah yang sudah siap. " Makanku sudah melakukan pameran kemana mana di wilayah Arab." promosi Pak Giri mengakhiri perbincangan nya dengan media. # Yani.
Kali Pepe Land Destinasi Wisata di Desa Banaran Gagaksipat Ngemplak Boyolali
Puspo Wardoyo: Makanku Hadir Untuk Mensukseskan Haji Anda
Puspo Wardoyo, Menteri BUMN Erik Tohir dan Wakil Rois Aam PB NU, KH Anwar Iskandar
GUGAT news.com SOLO.
Adalah Puspo Wardoyo, owners Ayam Bakar Wongsolo Grup yang juga Founder Makanku yang bertekad untuk semaksimal mungkin menjadi penjamu istimewa bagi mereka para jamaah haji asal Indonesia dengan produksi kulinerannya. "Makanku Hadir Untuk Mensukseskan Haji Anda"
Puspo Wardoyo owners Ayam Bakar Wongsolo Grup dan Founder Makanku
Bukan tanpa alasan, jika Puspo Wardoyo berkeinginan untuk bisa mensukseskan mereka para jamaah haji Indonesia di tanah suci. Pasalnya, demi mendapati realita suasana haji pada setiap tahunnya. Dalam hal ini, masalah menu makanan yang sudah tidak fresh lagi saat di terima jamaah yang menunggu hingga berjam-jam. Masalahnya, makhtab atau lokasi berjauhan.
Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini
Didampingi Direktur Utama PT Halallan Thayiban yang memproduksi Makanku, Ir Sugiri di rumah Griya Kuantan, Senin (21/11/2022) siang, Puspo Wardoyo yang sebelumnya bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir, mengungkapkan, jika pada dasarnya Kementerian BUMN sepakat untuk mendorong produk anak bangsa mampu bersaing memasok kuliner bagi jamaah haji Indonesia di tanah suci.
"Alhamdulillah.... Makanku sudah siap sebagai karya anak bangsa yang sudah teruji, kualitas, sehat menyehatkan, fresh dan higienis harus berani bersaing di pasar internasional. Pastinya, diantaranya memasok katering bagi jamaah haji Indonesia di tanah suci, Arab Saudi, Mekkah dan Madinah," papar Puspo Wardoyo mengutip apa yang disampaikan Menteri BUMN Erik Tohir saat bertemu.
Ditambahkan Puspo Wardoyo, Wongsolo grup yang memiliki ratusan outlet di berbagai daerah di Indonesia, Malaysia dan Jeddah Arab Saudi, Makanku terus berusaha agar para jamaah haji Indonesia bisa sukses dalam berhaji. Pastinya dengan asupan makanan yang senantiasa higienis dan siap saji sekaligus halallan thayiban dan tidak perlu repot-repot mondar-mandir ke maghtab, menjadikan khusyuknya beribadah, haji utamanya.
Kali Pepe Land Destinasi Wisata di Desa Banaran Gagaksipat Ngemplak Boyolali
Dari semula yang harus berjam-jam menunggu datangnya makanan dan begitu sampai di tangan sudah tidak fresh lagi bahkan malahan sudah basi, dengan Makanku itu semua tidak terjadi. Dengan Makanku, semua fasilitas bisa terpenuhi. Bahkan jamaah tidak perlu mondar mandir dari maghtab ke Ka'bah. "Pastinya, ibadah haji bisa dijalankan dengan khusyuk.Inilah motto Makanku hadir untuk mensukseskan haji anda!" pungkas Puspo Wardoyo. # Yani.
Baso Solo Mas Doyo Kali Pepe Land
Baso Solo Mas Doyo Kali Pepe Land ini, daging sapi nya kerasa banget
GUGAT news.com. Karanganyar
Untuk menjumpai kuliner Baso Solo Mas Doyo ini tidaklah bisa disembarang tempat. Artinya, boleh jadi untuk sementara waktu belum membuka cabangnya di luar selain berada di Kali Pepe Land, Destinasi Wisata terbaru di Desa Banaran, Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali.
Kali Pepe Land Destinasi Wisata di Banaran Gagaksipat Ngemplak Boyolali
Ya, untuk menikmati lezatnya semangkuk Baso Solo Mas Doyo, pembeli bisa sekalian berwisata ke Kali Pepe Land. Menikmati Baso Solo Mas Doyo juga banyak Kuliner lainnya seraya menikmati indahnya destinasi wisata Kali Pepe Land yang untuk sementara waktu dibuka dari mulai sore hari jam 16.00-22.00.
Disini pengunjung tidak hanya disuguhi sajian menu kuliner belaka, melainkan banyak suasana yang bisa dinikmati. Dari indahnya pemandangan Kali Pepe, anak Sungai Bengawan Solo di waktu malam hari dengan gemericik suara air sampai view pemandangan yang indah dengan berbagai ragam corak arsitektur. Bahkan ada space bagian peninggalan sejarah kolonial Belanda. Jembatan lori, kereta tebu yang usianya sudah ratusan tahun.
Belum cukup hanya sampai disitu saja, pengunjung akan dimanjakan dengan panggung hiburan musik dari beragam pula jenis musik bisa dijumpai pada setiap malam hari nya di Kali Pepe Land ini. Dari musik beraliran rock, klasik rock, pop, tembang kenangan hingga musik dangdut. "Kali Pepe Land mewadahi semuanya berbagai jenis aliran musik sekaligus komunitas apapun, silakan menggunakan fasilitas kami. Ada yang berbayar ada yang tidak!" jelas Uda, manajer area Kali Pepe Land. # Yani