Featured Post

Di Sungai Jenes Ini Jasad Raden Pabelan Dihanyutkan

Sungai Jenes di jaman Kerajaan Kasultanan Pajang Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15 s...

Di Sungai Jenes Ini Jasad Raden Pabelan Dihanyutkan

Desember 06, 2024

Sungai Jenes di jaman Kerajaan Kasultanan Pajang Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15 silam ini, dahulunya dipakai untuk melarung jasad Raden Pabelan dari Kerajaan Pajang. Foto : Achmad.

GUGAT news.com, SOLO.

Kepada GUGAT news beliau Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang juga merupakan adik kandung Sinuhun PB XIII, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, mengungkapkan, jika Sungai Jenes yang sumbernya berasal dari sebelah Utara Masjid Laweyan, masjid tertua di Kota Solo itu pernah dipakai melarung jasad Raden Pabelan.

Adalah Raden Pabelan yang merupakan putra dari Tumenggung Mayang, orang kepercayaannya sekaligus kinasih, tersayang sebagai prajurit perang dari Kerajaan Kasultanan Pajang Sultan Hadiwijaya. Sayangnya kepercayaan dari Sultan Hadiwijaya itu harus dirusak oleh Raden Pabelan salah satu putra dari Tumenggung Mayang. Menerobos masuk pagar tembok benteng Kerajaan Kasultanan Pajang lalu masuk ke Ndalem Keputren dsn langsung bercinta dengan Putri Ndalem Sultan Hadiwijaya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Sekar Kedhaton.

Naas, sial, apes menimpa Raden Pabelan yang tengah bercumbu rayu dengan GKR Sekar Kedhaton diketahui prajurit penjaga malam yang langsung tanpa pikir panjang lagi menangkap Raden Pabelan untuk diserahkan kepada raja Sultan Hadiwijaya.

Ditangkap Ular Penjaga Sungai Jenes Peninggalan Joko Tingkir

Desember 05, 2024


 Ular Piton Kembang Coklat sepanjang 3.5 meter dan berdiameter sebesar paha orang dewasa yang melingkar di bawah jembatan Sungai Jenes Laweyan ditangkap warga dan Linmas Kalurahan Laweyan. Foto ; Achmad.

GUGAT news.com, SOLO 

Pagi itu, Kamis (6/12) sekitar pukul 07.30 WIB, mendadak mereka yang tengah menikmati wedangan atau angkringan Gus Plengeh Kampung Batik Laweyan, lari berhamburan menuju jembatan Laweyan yang tidaklah jauh dari Wedangan Plengeh saat dikabarkan ada seekor ular melingkar di bawah jembatan Sungai Jenes Laweyan Peninggalan Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15 silam. 

Begitu sampai di jembatan serta merta langsung melongok ke bawah, ternyata benar ada seekor ular melingkar di semak-semak rerumputan dasar Sungai Jenes. Tanpa pikir panjang lagi sekaligus dimaksudkan agar ular tidak segera keluar dari rerumputan dan masuk air, Gus Plengeh segera menelpon koleganya yang ada di Satpol PP Pemkot Solo, sehingga tidak berselang lama bantuan dari Linmas Kalurahan Laweyan pun datang langsung membantu warga untuk mengeksekusi ular piton kembang kecoklatan.

Tanpa mengalami adanya perlawanan yang cukup berarti dari ular yang kabarnya "penjaga" jembatan Laweyan sehingga banyak menghabiskan unggas bebek, itik dan ayam milik warga itu bisa langsung ditangkap. Begitu dibangunkan dengan potongan ranting pohon dan langsung menggeliat, saat itu pula dua orang warga dan seorang petugas Linmas langsung menarik ekor serta merta kepala untuk langsung dimasukkan ke dalam karung.

Tak lama kemudian, ular piton kembang kecoklatan yang kabarnya merupakan penjaga Sungai Jenes Peninggalan Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15 dan menjaga jembatan Laweyan, dibawa bertiga untuk naik ke atas. Dimaksudkan untuk lebih aman dan nyaman, karung bagot goni plastik pun dirangkapi agar lebih kuat. Pasti diikat kuat pula.

Dikonfirmasi tentang penangkapan ular berukuran besar yang begitu cepat dan meski medan di sungai itu, ketiganya hampir bersamaan menjawabnya," Kami bukan pawang, tapi sudah kebiasaan menangkap ular. Masalah ular tunggon secara gaib, kami tidak pernah memikirkan tentang itu. Secara rasional dan nalar logika saja, ya sudah kita tangkap tidak harus dengan jampi tertentu," papar mereka sambil tertawa puas. 

Begitu ular dibawa mereka bertiga masuk kampung, tak pelak puluhan penonton yang menyaksikannya di atas jembatan Sungai Jenes Laweyan, langsung membubarkan diri meninggalkan lokasi Sungai Jenes yang ada tepat di depan masjid tertua di Kota Solo dan merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Kasultanan Pajang Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir. #Yani.

Gang Genderuwo Di Kampung Sondakan Solo

Desember 04, 2024


 Gang yang ada di samping Omah Loji Dul Chamid dan Omah Loji milik Priyo Sukamto yang populer dengan sebutan PPKS ini dikenal sangat wingit, angker sehingga oleh warga setempat dijuluki sebagai Gang Genderuwo. Foto: Achmad.

GUGAT news.com SOLO 

Puluhan tahun silam, dari cerita turun temurun oleh orang tua baik yang tinggal di Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Sondakan, kebetulan kedua rumah peninggalan saudagar batik terkaya di Sondakan itu ada di jalan raya dr Rajiman namun masuk ke wilayah Kalurahan Sondakan sekaligus Kecamatan Laweyan, Solo, lantaran keangkeran nya sehingga disebut sebagai Gang Genderuwo.

Boleh jadi, di Jakarta pernah populer dengan sebutan Gang Kelinci hingga ada lagunya berjudul Gang Kelinci, Di Purwokerto, Banyumas terkenal dengan sebutan Gang Sadar tempat "Plesiran" yang tak jauh dari lokasi pariwisata Batu Raden. Sedangkan di Kampung Batik Sondakan, Laweyan, Solo cukup populer dengan adanya Gang Genderuwo. Untuk Gang Genderuwo, jangankan pada malam hari, siang hari pun sunyi.

Dari cerita turun temurun dan beredar di antara Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Sondakan yang saling berhadapan lokasinya, serta hanya dipisahkan oleh jalan raya Dr Rajiman, dijuluki Gang Genderuwo, masalahnya banyak sekali beragam jenis mahluk halus itu ada di gang sepanjang 50 meteran itu. Terutama jenis Genderuwo yang memiliki postur layaknya manusia dengan tubuh tinggi besar serta sekujur tubuhnya ditumbuhi rambut gimbal itu banyak mendominasi.

Menariknya, bahkan hingga sekarang ini bagi pemilik sifat indigo ataupun yang mampu untuk melihat secara mata batin spiritual, bisa menyaksikan keberadaan Genderuwo saling berlompatan di atas tembok berketinggian 5 meteran dan lebar 2 meteran. Dari rumah barat Dul Chamid melompat ke rumahnya Priyo Sukamto PPKS ke tembok timur. Namun demikian, keberadaan beragam jenis mahluk halus itu, meski biasa menampakkan diri tetapi tidak akan pernah mengganggu.

Sebelum menurunkan berita ini, GUGAT news pun mencoba untuk beberapa lama, malam sekitar pukul 20.00 WIB mengamati dari seberang jalan Gang Genderuwo di wilayah Kampung Batik Laweyan. Memang ada yang tampak aneh, sebelum Maghrib memang GUGAT sengaja bersepeda motor memasuki gang sempit itu, saat di tengah antara tembok tinggi mendadak meski tidak melihat hal yang menakutkan, seram namun bulu kuduk mendadak berdiri. Motor pun sedikit dipercepat agar segera sampai ke jalan raya dr Rajiman. 

Akhirnya begitu sampai di jalan seberang, waktu untuk mengamati Gang Genderuwo bisa lebih leluasa sekaligus terasa nyaman dan aman. Kembali GUGAT news menyeberang menuju Gang Genderuwo serta merta bertanya seseorang bapak yang menutup pintu pagar Gang Genderuwo yang dijawabnya cukup singkat. "Untuk jaga keamanan." GUGAT news pun bertanya tanya, keamanan maksudnya untuk pencurian atau wingit, angkernya Gang Genderuwo agar tidak dipakai keluar masuk orang. #Yani.




Wingit Peninggalan Rumah Loji Abdul Chamid

Desember 03, 2024


 Rumah kuno, antik peninggalan orang kaya di Kampung Batik Sondakan, Laweyan, Solo. Foto : Achmad 

GUGAT news.com SOLO 

Beberapa tahun lalu, sebelum rumah lojen kuno atau antik lantaran usianya sudah ratusan tahun yang ada di jalan raya dr Rajiman dan masuk ke wilayah Kalurahan Sondakan, Laweyan, Solo oleh salah satu ahli waris dari keluarga Pengusaha kaya raya Abdul Chamid, adalah Bude Titik, GUGAT news pernah mengenalnya, diceritakan rumah milik mertuanya itu sangat wingit, angker.

Hanya saja, meski Bude Titik ini tinggal berdua dengan putranya, Lantaran sang suami sudah berpulang ke Rahmatullah, meninggal dunia, baik dirinya maupun anak laki-laki nya yang sudah remaja, tidak merasa sedikitpun takut. Bukan tanpa alasan, kesemuanya itu tidaklah terlepas dari Istiqomah nya ibu dan anak tersebut dalam menjalankan ibadah terhadap Allah SWT.

Bahkan rumah Lojen yang dikenal sebagai "Omahe Dul Chamid" rumah milik Dul Chamid itu, bagi warga sekitarnya di Kampung Sondakan, Laweyan, Pajang dan Bumi yang kesemuanya masih berada di Kecamatan Laweyan sudahlah tidak asing lagi akan ke wingitannya, angker sekali. Hal itu pun diakui oleh Bude Titik. Hanya saja, Bude Titik sebagai ahli warisnya mengaku tidak pernah takut. Sepertinya, malahan puluhan beragam jenis mahluk halus itu takut dengan kesalihannya Bude Titik.

" Hampir setiap hari saya mendengar suara asing berjalan naik turun ke lantai atas dan sebaliknya, ya saya biarkan saja. Setiap kali mau ambil wudhu untuk shalat tahajud, selain suara juga kelebatan bayangan melintas baik di depan maupun di samping, ya saya biarkan saja. Alhamdulillah...saya tidak pernah takut dengan suasananya itu, termasuk anak saya, santai saja. Lebih takutnya kalau saya sampai tidak Shalat wajib," terang Bude Titik saat beberapa tahun lalu.

Sebelum dijual dan Bude Titik pindah rumah ke daerah wilayah di Kabupaten Karanganyar, GUGAT news pernah di ajak puter keliling rumah yang luasnya tidak kurang dari 5000 m2. Selain bangunan rumahnya terbilang mewah namun suasana nya tampak lain dari rumah besar dan mewah di jaman kini milenia. Ruangan serba berukuran besar namun kelihatan suasana angker, wingit dan singup, berkesan angker dan pastinya penuh misteri.

Sekarang ini, setelah ganti pemilik dari tangan Bude Titik dibeli oleh seorang pengusaha muda tekstil di Kota Solo. Kebetulan GUGAT news juga cukup kenal dengan pembeli sekaligus pemilik "di Omahe Dul Chamid ". Hanya saja, belum sempat bertanya lebih jauh kenapa kok rumahnya setelah dibeli namun tidak pernah ditempati. Sehingga tampak dari luar, semakin menambah aura wingit, angkernya. #Yani.

Pasar Kabangan Kini Tinggal Kenangan

Desember 02, 2024


 Pasar Kabangan yang ada di Sondakan, Laweyan, Solo atau yang lebih populer dengan sebutan Pasar Gembreng, kini tinggal Kenangan. Foto : Yani.

GUGAT news.com, SOLO 

Adalah Mbah Hadi (76) warga Kampung Kabangan, Bumi, Laweyan, Solo ini cukup faham sekali akan cerita atau riwayat yang bersejarah di seputaran Kampung Batik Laweyan, Sondakan, Bumi dan Pajang, bahkan cukup mengenal sekali peninggalan sejarah yang ada di Kota Solo. Sebenarnya Pasar Kabangan itu masuk di wilayah Kampung Sondakan, meski Kabangan masuk wilayah Kalurahan Bumi.

"Pasar Kabangan itu, meski namanya Kabangan, namun keberadaan pasar itu masuk ke wilayah Kalurahan Sondakan bukan masuk wilayah Kalurahan Bumi. Sebenarnya bisa masuk ke kategori Cagar Budaya, masalahnya usianya sudah lebih dari 50 tahun sehingga sudah memenuhi  persyaratan didaftarkan ke BPCB. Dari sejak kecil saya sudah sering bermain ke Pasar Kabangan, kini usia saya 76 tahun," terang Mbah Hadi.

Mbah Hadi yang dikenal cukup familiar dan akrab dengan anak anak muda penyuka Wedangan Bawor, Kabangan itu seringkali bercerita tentang sejarah kepada mereka yang muda muda di angkringan. Termasuk tidak lupa menceritakan sejarah Pasar Kabangan yang kini tinggal kenangan saja. Bangunan Pasar Tradisional Kabangan sudah dibuldozer diratakan dengan tanah.

Sebenarnya cukup disayangkan, tegas Mbah Hadi yang merasa kecewa namun tidaklah bisa berbuat apa-apa, lantaran sebagai wong cilik. Sumonggo, silakan saja diratakan dengan tanah, namun tidak ada salahnya bangunan kecil Mushola atau Langgar Kabangan kenapa juga harus turut dirobohkan? Mbah Hadi lantas memberikan gambaran akan Masjid Frobel yang ada tak jauh di Utara Pasar Tradisional Kabangan, dirobohkan dan dibangun baru, namun ad ratusan lantai tetap terpasang di ruangan Masjid Frobel.

Sebelum dikenal dan dipakai sebagai pasar gembreng, peralatan dapur rumah tangga yang terbuat dari seng, puluhan tahun silam sebelumnya dipakai untuk Pasar Tradisional Kabangan dikenal sebagai Pasar Bumbu dan sayur mayur juga beragam daging. Tidak jauh berbeda dengan Pasar Tradisional Jongke yang dahulunya juga masuk wilayah Sondakan, namun sekarang ini masuk pada Kalurahan Pajang. Puluhan tahun silam, Sondakan memiliki Pasar Tradisional Kabangan, Jongke dan Pasar Senggol Purwosari. 

Sekali lagi, cukup disayangkan, masih menurut penuturan Mbah Hadi, seharusnya bisa menjadikan peninggalan heritage bersejarah Mushalla, surau atau langgar Pasar Tradisional Kabangan, kenapa harus dirobohkan. Tinggal direnovasi sedikit sudah menjadi mushola unik dan pastinya antik karena sudah puluhan tahun lalu. Kabarnya mau diperuntukkan lahan tanah parkir Kampung Batik Laweyan. Toh nantinya juga butuh mushola bukan?

"Waktu masa kecil sampai muda, saya biasa shalat wajib dan taraweh di Langgar Kabangan yang kini tinggal lah kenangan itu. Tidak ada sedikitpun tersisa dari bangunan yang kini rata dengan tanah. Malahan dari pasar bumbu dan sayur mayur, diganti Pasar Gembreng justru langgar Laweyan tetap masih ada dan tidak dirubah. Giliran yang kabarnya mau dipakai sarana lahan parkirnya Kampung Batik Laweyan, malahan dirobohkan rata tanah. Yaaah.... Robohnya Surau Kabangan," pungkas Mbah Hadi sedilit merasa kecewa. #Yani.

Sanggane Walikota Surakarta Respati Astrid Justru Abot

Desember 01, 2024


 Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta periode tahun 2024-2029 Respati Ardi dan Astrid Widayani (2).

GUGAT news.com, SOLO Abot Sanggane, demikian diungkapkan oleh beliau Gusti Pangeran Haryo GPH Puger, salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono PB XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang juga adik kandung Sinuhun PB XIII saat bertemu dengan GUGAT news di Ndalem Kapugeran Sinuhun PB XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Artinya, masih menurut penuturan Gusti Puger, panggilan akrab GPH Puger, Abot Sanggane itu memiliki makna berat beban yang diembannya. Dalam hal ini, Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta Respati Ardi dan Astrid Widayani 2024-2029 nantinya. Pastinya mereka para anggota DPRD Kota Surakarta dari fraksi PDIP yang suaranya terbanyak tidak akan tinggal diam dengan kebijakan baik itu visi, misi ataupun program, akan dijegal nya.

Bahkan masalah anggaran APBD yang sampai sekarang ini belum dibuat apalagi ditetapkan oleh DPRD Kota Surakarta, semakin menghambat kinerja Respati Astrid selaku Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta periode tahun 2024-2029. Pastinya program Respati Astrid yang berkaitan dengan janjinya kepada warga masyarakat Kota Solo akan terhambat. Dampaknya, kekecewaan terhadap warga pastinya akan muncul.

"Mungkin saja, kalau masalah dana APBD nantinya bisa dikonfirmasikan dengan APBN pusat, dalem hal ini Mas Gibran Rakabuming Raka selaku Wakil Presiden, bisa jadi beliaunya tidak akan tinggal diam. Pastinya berkenan membantu. Solusi setidaknya mulai bisa teratasi dengan turut campur tangan Mas Gibran. Mungkin bisa terselesaikan. Namun masih ada sedikit ganjalan yang harus bisa diatasi pulu. Konsekuensinya dengan Forum Kyai," papar Gusti Puger.

KOMITMEN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA SURAKARTA DENGAN FORUM SILATURAHMI ULAMA DAN ORMAS ISLAM SURAKARTA UNTUK KEPENTINGAN UMAT ISLAM KOTA SURAKARTA KE DEPAN

Bismillahirrahmanirrahim

Dasar

1. Al-Qur'an dan Al-Hadist sebagai Pedoman Hidup Umat Islam.

2. Ulama sebagai penyampai Dakwah, Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar.

3. Umara sebagai Pemimpin yang mengemban amanah Umat Islam.

Apabila kami diberi Amanah terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Surakarta, Maka kami Berjanji dan Berkomitmen untuk:

1. Menjadi Pribadi dan Pemimpin yang taat dalam menjalankan ajaran Agama Islam. 2. Menjadi Teladan yang baik bagi Pemerintahan maupun Warga Masyarakat Surakarta.

3. Sebagai Umaro senantiasa menjaga Sinergi dengan Ulama dan selalu meminta/menjalankan Nasehat para Ulama untuk Kota Surakarta agar Aman Kondusif, Nyaman, Tentram, Adil Makmur, Religius, BerAkhlak, Beradab, Berbudaya, Toleran dan Sejahtera.

4. Memajukan Pendidikan berbasis Keagamaan baik formal maupun non formal dan memperbanyak Kegiatan Keagamaan dalam agenda Kota Surakarta.

5. Membantu kemajuan Perekonomian Umat Islam, Fasilitas bagi UMKM Halal, Kesehatan dan Kesejahteraan Umat.

6. Menaikkan Anggaran dalam bidang Keagamaan, Anggaran bantuan untuk Masjid/ Musholla,

Pondok Pesantren, Majelis Ulama Indonesia Surakarta, dan Ormas Islam / Elemen Muslim. 7. Menolak semua bentuk Penjualan Minuman Keras dengan tidak memberikan ijin Penjualan Minuman

Keras di Kota Surakarta dan secepatnya membuat PERDA LARANGAN MINUMAN KERAS.

8. Menjamin Kehalalan makanan yang dijual untuk masyarakat dan membatasi / mengendalikan

terhadap penjual Makanan Haram (Babi dan Anjing) di Surakarta. 9. Memberantas Penyakit Masyarakat seperti: Perjudian/Judi online, Mabuk Miras, Narkoba, Pelacuran

/ Perzinahan, Rentenir Riba, dan Premanisme. 10. Berkomitmen menjaga Silaturahmi untuk Bersatu dalam Perbedaan Menuju Peradaban Mulia.

Semoga Allah SWT Meridho'i dan Mempermudah Tujuan Mulia ini

"Semoga saja, Respati-Astrid nantinya mampu menjalankan amanah yang pasti cukup berat. Ya itulah artinya Sanggane Abot," pungkas GPH Puger. #Yani.






Ribuan Jamaah Shalat Jumat Penuhi Masjid Al Hijrah

November 30, 2024


 Masjid Al Hijrah yang ada di Kampung Karangasem, Laweyan, Solo, ini tidak pernah sepi jamaah yang datang dari berbagai daerah kampung Solo. 

GUGAT news.com. SOLO.

Sepertinya, Jumat Berkah ini tidaklah seperti biasanya jamaah shalat Jum'at di Masjid Al Hijrah yang ada di Kampung Karangasem, Laweyan dan milik dari Owners Ayam Bakar Wongsolo Grup, founder Makanku serta pemilik destinasi wisata air Kali Pepe Land, Puspo Wardoyo, membludak hingga ribuan jamaah memenuhi masjid dan sepanjang jalan di depan Al Hijrah.

Padahal, untuk Jum'at berkah pada setiap shalat Jum'at, dikatakan Pri, selaku pengurus Masjid Al Hijrah, biasa disediakan makan dan minum tidak lebih dari 500, dan selalu pas. Kalau kurang juga sedikit demikian pula kalau sisa juga sedikit. Khusus untuk Jum'at berkah hari ini (29/11) Al Hijrah menyediakan makanan dan minuman sebanyak 700. Kalau yang datang seribuan, ya langsung dimintakan ke Outlet Wong Solo terdekat.

"Alhamdulillah... Jum'at Berkah kali ini, tidaklah seperti biasanya yang hanya ada 500 jamaah shalat Jum'at, Jumat ini kami sediakan makanan dan minuman Jum'at Berkah tidak kurang dari 700 ternyata habis ludes tak bersisa. Kalau sampai seribuan jamaah, saya ga tahu. Mungkin pas khutbah Jum'at atau berdirinya shalat, tambahan makanan dan minuman datang lagi," terang Pri.

Bisa jadi, masih menurut penuturan Pri, Jum'at hari ini mungkin saja mereka mengira kalau ada kedatangan untuk silaturahmi dari pemilik Masjid Al Hijrah yang juga pemilik Ayam Bakar Wongsolo Grup, Puspo Wardoyo yang sering dinantikan kedatangannya sehingga banyak yang berdatangan ke Al Hijrah. Hal itu bisa cukup dimaklumi, mereka para jama'ah Jum'at Berkah Al Hijrah, selain makanan dan minuman juga diberi uang saku.

"Mungkin saja, mereka para jamaah mengira bakalan hadir Pak Puspo sehingga yang berdatangan banyak sekali lebih dari 700 an jamaah. Memang, tak jarang Pak Puspo seting shalat Jum'at di Al Hijrah sekaligus bersedekah. Pastinya, banyak ditunggu jamaah yang datang dari berbagai daerah di Kota Solo. Kebetulan hari Jumat ini Pak Puspo tidak hadir, sepertinya Jumat Berkah di Kali Pepe Land," pungkas Prie. # Yani.


Masjid Al Makmur (16 Agustus 1945) Belum Pernah Digelar Shalat Jumat. Ini Alasannya

November 29, 2024


 Masjid Al Makmur yang ada di jalan Sidoluhur Kampung Batik, Laweyan, Solo ini, dari dimulainya diresmikan pemakaiannya hingga sekarang yang sudah puluhan tahun, namun belum pernah dipergunakan untuk mendirikan jamaah shalat Jum'at. Foto: Achmad.

GUGAT news.com. SOLO.

Saat Ditemui GUGAT news di serambi Masjid Al Makmur di jalan Sidoluhur Kampung Batik Laweyan, belum lama ini, selaku ahli waris dari keluarga kepemilikan  Masjid Al Makmur, Gus Ibik mengungkapkan jika selama ini Masjid milik leluhurnya itu dari di mulai resmi penggunaan nya sampai sekarang ini yang sudah puluhan tahun, belum pernah dipakai mendirikan ibadah shalat Jum'at.

Usianya Masjid Al Makmur, masih menurut penuturan Gus Ibik yang rumahnya juga tidak jauh dari Masjid Al Makmur itu, sehari lebih tua dari usia negeri ini, Indonesia. Sehari sebelum negeri ini merdeka, berdirilah sekaligus resmi dipergunakannya Masjid Al Makmur untuk dipakai beribadah shalat berjamaah bagi warga masyarakat Kampung Batik Laweyan, 16 Agustus 1945. Hanya saja, di Kampung Laweyan sudah berdiri masjid yang usianya jauh lebih tua dari Al Makmur. Masjid Laweyan (1546).

Sehingga tidak dipergunakannya Masjid Al Makmur Sidoluhur Kampung Batik Laweyan mendirikan shalat Jum'at itu ada kaitannya dengan keberadaan Masjid Laweyan yang lebih dulu ada ratusan tahun silam, jauh sebelum Masjid Al Makmur berdiri. Selisih.nya hampir 400 tahun an. Masjid Laweyan ada di jaman Kerajaan Kasultanan Pajang Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15.

Sebagai konsekuensinya dari kesepakatan ulama dan kyai kyai pada waktu itu, Masjid Al Makmur yang hingga sekarang ini masih milik keluarga, diperkenankan menggelar Shalat wajib 5 waktu dan kegiatan keagamaan Islam lainnya. Hanya saja, khusus untuk berjabat Shalat Jumat, belum diperkenankan hingga sekarang. Pada 16 Agustus 1945 sampai saat ini belum pernah Masjid Al Makmur menggelar jamaah shalat Jum'at.

"Bukan tanpa alasan, bilamana Masjid peninggalan leluhur saya ini, Masjid Al Makmur tidak pernah mendirikan shalat Jum'at. Masalahnya, pada saat itu ditakutkan menjadikan sepinya jamaah shalat di Masjid Laweyan, masjid tertua di Kota Solo. Sekalipun saat ini jamaah shalat di Masjid Laweyan sudah banyak sekali dan memenuhi kuota, namun tetap saja Masjid Al Makmur belum mau mengadakan shalat Jum'at," terang Gus Ibik.

Masalah persyaratan Untuk mendirikan shalat berjamaah jumatan, lanjut Gus Ibik, Masjid Al Makmur sudah cukuplah memenuhi syarat syari'ah nya. Mampu menampung jamaah Putra atau putri tak kurang dari 500 orang. Selain masjid cukup luas, tempat wudhu jamaah putra dan putri juga tersedia, termasuk ruangan putra dan putri. Mimbar khutbah Jum'at juga tersedia termasuk ruangan imam. Speaker soundsystem cukup memadai. Intinya sudah komplit.

"Hanyalah lahan tanah parkir nya saja yang kurang begitu luas jika harus dibandingkan dengan Masjid Laweyan. Tak jarang kalau saat pengajian, untuk parkir mobil dan motor di Masjid Al Makmur masih harus menumpang sepanjang jalan Sidoluhur. Memang yang membedakan Masjid Laweyan dan Al Makmur, selain lahan parkirnya juga nilai historis sejarah nya," pungkas Gus Ibik. # Yani.


Gusti Puger : Komjen Pol Akhmad Luthfi Pas Pimpin Jawa Tengah

November 28, 2024


 Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger, salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang juga merupakan adik kandung Sinuhun PB XIII. Foto : Achmad.

GUGAT news.com, SUKOHARJO.

Saat ditemui di salah satu angkringan atau wedangan musik yang ada di bekas Waduk pengairan tanaman tebu yang ada di sekitar desa Banaran, Grogol, Sukoharjo, beliau Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger, salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang juga merupakan adik kandung Sinuhun PB XIII ini menegaskannya jika Komjen Pol Akhmad Luthfi menang Pilkada Gubernur Jawa Tengah itu sudah sepantasnya dan pas.

Mengapa demikian, lanjut Gusti Puger, panggilan akrab GPH Puger, setidaknya dengan jabatan terakhirnya sebagai Kapolda Jawa Tengah, cukup strategis untuk pemenangan Pilgub Jateng. Sebelumnya, Komjen Pol Akhmad Luthfi cukuplah familiar dengan masyarakat Kota Solo yang saat itu beliau menjabat sebagai Kapolresta Kota Surakarta. Sekedar untuk diketahui, Kota Solo merupakan Kawah Candradimuka bagi siapapun pejabat yang akan naik kelas jabatannya.

"Artinya, saat Pilkada ini posisi Komjen Pol Akhmad Luthfi sangatlah strategis jika dibandingkan dengan Bacalon Gubernur Jawa Tengah lainnya. Sehingga bukannya tanpa alasan, jika Mantan Kapolda Jawa Tengah itu mestinya lebih unggul. Pasalnya cukup lama nama beliau populer di Jawa Tengah dan senantiasa memonitoring apa yang menjadi kegiatannya, pastinya tepat sekali jika tinggal memupuk lebih meningkatkan lagi tali silaturahmi. Dampaknya berhasil memimpin Jawa Tengah," terang Gusti Puger.

Ora mung grusa grusu ujug ujug, tidak hanya sembarangan keluar masuk bersosialisasi dengan warga tanpa mengindahkan etika sebagai wong jowo dan bukan hanya mendadak saat ada kepentingan pribadi baru melibatkan kepentingan umum, bukan itu. Komjen Pol Akhmad Luthfi cukup menarik dalam bermain cantik nya berstrategi politiknya. "Nguwongke uwong " menghormati siapapun orangnya.

Sehingga tidaklah mengherankan lagi, masih menurut penuturan Gusti Puger, jika banyak warga masyarakat Jawa Tengah menaruh simpati sekaligus citra tersendiri bagi seorang jenderal polisi berbintang tiga itu. Bagaimana tidak, dari warga masyarakat wong cilik, hingga santri dan kiai disambangi untuk menjalin silaturahmi sekaligus.menjaga dan  menegakkan ukhuwah Islamiyyah, persaudaraan sesama muslim. Ya gayung bersambut untuk kemenangan Pilkada Gubernur Jawa Tengah.

"Bahkan masalah budaya, khususnya dalam hal ini berkaitan dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, jauh hari sebelum Pilgub Jateng, Komjen Pol Akhmad Luthfi sudah peduli berkenan meluangkan waktunya untuk datang silaturahmi kepada Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari Koes Moertiyah yang akrab disapa Gusti Mung, Adik saya. Masalah apa yang dibicarakan saya tidak turut hadir, jadi ga tahu," terang Gusti Puger.

Tak lama kemudian, dari kegiatannya yang sangat sibuk dalam bersosialisasi di Jawa Tengah, beliau Komjen Pol Akhmad Luthfi mampu meluangkan waktu untuk marak, sowan, berkunjung silaturahmi ke Ndalem Narendra Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk lakukan hatur sembah sungkem mohon Pangestu doa restu terhadap beliau Sinuhun Paku Buwono XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Dinasti Mataram Islam.

 "Insyaallah... Merupakan bagian berkah tersendiri bagi Pak Luthfi datang dari Gusti Kang Murbeng Dumadi Akaryo Jagad, Allah SWT, dan terkabulkan hajat nya memimpin Jawa Tengah. Kami hanya bisa berharap, semoga semuanya Rahmad ini membawa berkah akan kemakmuran bagi rakyat Jawa Tengah khususnya, Indonesia umum nya. Barakallahi Pak Komjen Pol Akhmad Luthfi," pungkas GPH Puger. #Yani.


Di Bumi Respati Dipuji Dan Disalami

November 27, 2024


 Bacalon Walikota Surakarta periode tahun 2024-2029 Respati (berbusana putih) usai mencoblos di TPS dekat rumahnya Bumi, Laweyan, Solo. Tak pelak, puluhan warga pun memuji dan menyalami. Foto : AB 1

GUGAT news.com, SOLO 

Kepada GUGAT news.com yang menjumpai di sebuah angkringan di Kelurahan Bumi, Laweyan, politisi yang juga tokoh pemuda kampung setempat, Abi Ibrahim Hasmi, menceritakan meski dirinya berbeda pandangan politiknya namun dirinya tetap menyapa dan familiar, akrab saat bertemu dengan Bacalon Walikota Surakarta Respati. Keduanya pun bersalaman. Rabu (27)11)

"Alhamdulillah...kami bertetangga dan satu Kampung di Kalurahan Bumi, Laweyan meskipun kami berbeda dengan pandangan politik, kami tetap familiar, akrab, rukun dan senantiasa saling menjaga kerukunan bertetangga. Boleh berbeda-beda pandangan dalam berpolitik nya, namun sesama muslim tetap bersaudara. Saling menjaga ukhuwah Islamiyyah," papar Abi Ibrahim Hasmi yang turut diiyakan mereka yang ada di wedangan Bawor.

Di Wedangan Bawor, Kabangan, Bumi, Laweyan ini cukup menarik. Selain dikenal Wedangan murah meriah dan sederhana, namun pengunjung nya dari berbagai kalangan profesi. Pegawai Negeri Sipil (PNS) pensiunan dari berbagai instansi pemerintah dan swasta, TNI-POLRI pun sering nangkring di Wedangan Bawor. Menariknya, meski bisa dipastikan lagi biasa muncul perbedaan pendapat politik, namun tetap saja tidak pernah ada gesekan. Apalagi masalah berkepanjangan, sama sekali tidak ada.

Bahkan Abi, panggilan akrab Abi Ibrahim Hasmi, melihat banyaknya warga yang menyalami Respati juga dirinya saat berada di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di dekat rumah mereka berdua, malahan keduanya tampak rukun harmonis, meski berbeda pilihan partai nya. Abi yang tidak mendukung Respati, namun tetap berbincang akrab dan saling berjabat tangan. 

"Alhamdulillah...Mas Respati berada di Kampung Bumi, kampung tempat tinggal kami juga kampung Mas Respati beliau banyak yang memuji dan menyalami sekaligus saling berjabat tangan. Saya pribadi juga turut senang dengan insiden itu, sehingga ya turut membantu, kepada emak emak tetangga rumah, kampung saya dan Mas Respati, Bumi, Laweyan, Solo, ada beberapa emak pendukung 01 dan 02 saya beri transportasi untuk naik becak," pungkas Abi Ibrahim Hasmi tersenyum. # Yani


Bacalon Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta Tanda tangani Kesepakatan Dengan Forum Ulama Surakarta

November 26, 2024

Bacalon Walikota Surakarta Teguh Prakoso dan Bacalon Wakil Walikota Surakarta Bambang "Gage" Nugroho tandatangani komitmen dengan para kyai se Kota Surakarta.

GUGAT news.com, SOLO 

_Alhamdulillah_ Pilkada Kota Surakarta 2024 sudah memasuki hari tenang yang artinya kita tinggal menghitung hari lagi, tepatnya pada hari Rabu tanggal 27 November 2024 masyarakat akan medatangi TPS dan akan menentukan siapa Walikota dan Wakil Walikota Surakarta, yang akan memimpin Kota Surakarta periode 2025 – 2030.

Kami dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai wadah para Ulama, Zuama dan Cendikiawan Islam yang mendedikasikan untuk membimbing, membina dan mengayomi umat Islam berdoa dan berharap Pilkada Surakarta ini berjalan Aman, Tertib dan Damai. Kami ingatkan kepada Masyarakat Kota Surakarta, InsyaAllah hari Rabu besok tanggal 27 November 2024 kita akan melakukan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surakarta, jangan ada Masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya atau Golput, mari kita datangi TPS dan kita tunjukkan bahwa Masyarakat Surakarta mampu dan mampu menunjukkan dan mewujudkan pelaksanaan pesta demokrasi yang indah dan menentramkan.


Bacalon Walikota Surakarta Respati juga tandatangani perjanjian kesepakatan dengan Ulama Surakarta.

Sebagaimana tugas dan peran MUI Kota Surakarta dalam membantu pemerintah yang salah satunya dalam hal – hal yang menyangkut kemaslahatan umat islam serta dalam rangka merealisasikan Surat Edaran MUI No A-3564/DP-MUI/VIII/2024 tertanggal 30 Agustus 2024 tentang Pilkada 2024, MUI Kota Surakarta telah berkomunikasi secara intens kepada para Calon Walikota dan Wakil Walikota Surakarta tentunya dengan mengemban misi kemaslahatan umat islam.
 
_Alhamdulillah_ Warga Kota Surakarta wajib bersyukur, dikarenakan Semua calon Walikota dan Wakil Walikota Surakarta memiliki pribadi yang baik, merupakan sosok-sosok yang tepat untuk memimpin Kota Surakarta kedepan, sehingga tidak ada alasan logis dan realistis bagi warga Kota Surakarta untuk abai, tidak menentukan pilihannya atau Golput. Selain memiliki pribadi yang baik, mereka juga memiliki integritas tinggi serta berkomitmen kuat terhadap Umat Islam khususnya dan Masyarakat luas umumnya, hal ini di buktikan dengan kesediaan dan telah menandatangani Pakta Integritas yang disodorkan MUI Kota Surakarta dalam rangka meneguhkan komitmen dan spirit membangun keumatan di Kota Surakarta yang berisi 20 point. Adapun point tersebut sebagai berikut:

Kami yang bertanda tangan di bawah ini, dengan memohon pertolongan dan ridha Allah _Subhanahu wa Ta’ala_, menyatakan kesungguhan dan tekad kami untuk menjalankan amanah kepemimpinan dengan penuh keikhlasan, tanggung jawab, serta berlandaskan ajaran Islam. 

Kami menyadari bahwa kepemimpinan adalah amanah yang berat, sehingga setiap langkah kami harus sesuai dengan tuntunan syariat Islam, untuk mewujudkan Surakarta sebagai kota yang bermartabat, religius, dan berperadaban. 

Dengan ini, kami berjanji dan berkomitmen untuk:
1. Menjadikan Al-Qur’an, Al-Hadist, Ijma’ dan Qiyas sebagai landasan utama dalam setiap kebijakan dan keputusan, dengan tujuan menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis, religius, dan berkeadilan.
2. Menaati seluruh nilai-nilai syariat Islam dalam menjalankan amanah kepemimpinan, demi kemaslahatan umat dan keberlanjutan pemerintahan yang adil yang berkeadilan.
3. Menjadi qudwah hasanah (teladan yang baik) bagi aparatur pemerintahan dan masyarakat Kota Surakarta, baik dalam akhlak, integritas, maupun profesionalitas.
4. Menjalin kemitraan strategis dengan MUI Surakarta dan cendekiawan Muslim, untuk memastikan kebijakan publik senantiasa berpihak pada nilai-nilai Islam dan maslahat umat.
5. Mewujudkan Kota Surakarta yang aman, tenteram, dan kondusif, dengan menegakkan prinsip-prinsip keadilan, kesejahteraan, dan toleransi yang berlandaskan Islam.
6. Memajukan pendidikan Islam, baik formal maupun non-formal, sebagai pilar utama pembentukan generasi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
7. Menghidupkan syiar Islam melalui penguatan program keagamaan di seluruh lini kehidupan masyarakat, termasuk dalam agenda resmi pemerintah daerah.
8. Mendorong percepatan regulasi larangan minuman keras (PERDA) dan menolak semua bentuk izin serta aktivitas penjualan minuman keras di Kota Surakarta.
9. Memprioritaskan anggaran untuk bidang keagamaan, termasuk bantuan bagi masjid, musholla, pondok pesantren dalam bentuk BUMP ( Badan Usaha Milik Pesantren ), majelis taklim, TPA dan organisasi Islam lainnya.
10. Mengembangkan perekonomian umat Islam melalui dukungan pada UMKM halal, layanan kesehatan, permodalan syariah, serta program-program yang berorientasi pada kesejahteraan sosial.
11. Menjamin pengawasan terhadap kehalalan produk makanan dan minuman, serta mengendalikan distribusi dan konsumsi produk yang diharamkan syariat Islam.
12. Menggalakkan pemberantasan penyakit masyarakat seperti riba, LGBT, miras, narkoba, prostitusi, perjudian, rentenir, dan upaya pemurtadan melalui pendekatan yang sistematis dan berbasis humanis.
13. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang berbasis nilai-nilai Islam, dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme.
14. Menjaga kesucian nilai-nilai Islam di tengah keberagaman masyarakat, dengan tetap menghormati hubungan sosial yang harmonis.
15. Memastikan sinergi antara ulama dan umara dalam mewujudkan Kota Surakarta yang religius, berbudaya, dan berperadaban mulia.
16. Memperkuat peran Surakarta sebagai kota dakwah, dengan mendukung berbagai program yang berorientasi pada penguatan ukhuwah Islamiyah.
17. Menyelaraskan setiap kebijakan dengan maqashid syariah (tujuan-tujuan syariat) untuk menciptakan kemaslahatan umat dalam aspek agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.
18. Melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar sebagai prinsip dasar dalam menciptakan tatanan masyarakat yang bermoral tinggi dan bebas dari kemungkaran.
19. Membangun peradaban berbasis Islam, yang mengintegrasikan keimanan, ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk kemajuan umat.
20. Memohon ridha Allah SWT dalam setiap langkah, sembari berusaha mewujudkan visi Islam yang rahmatan lil ‘alamin di Kota Surakarta.

Pakta ini kami buat dengan penuh kesadaran bahwa segala amanah yang kami emban akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan masyarakat Kota Surakarta. Kami siap untuk diawasi dan diberikan masukan agar senantiasa berada di jalan yang benar.

Semoga Allah SWT memberikan taufik, rahmat, dan hidayah-Nya dalam setiap langkah perjuangan ini.

Sekali lagi kami (MUI) berpesan kepada Masyarakat Kota Surakarta, khususnya umat Islam Kota Surakarta untuk dapat mensukseskan dan menciptakan Pilkada Kota Surakarta yang menggembirakan ini dengan Aman, Tertib, Lancar dan Damai, serta tentunya secara Jujur dan Adil. Datanglah ke TPS dengan semangat, mari kita gunakan hak pilih, tanpa ada tekanan, tanpa paksaan, tanpa intimidasi dan kita tentukan pilihan kita dengan iklas sesuai hati Nurani.

20 Point Pakta Interegritas Bersama MUI Kota Surakarta ini InsyaAllah akan dijalankan Walikota ke 20 Kota Surakarta, Siapapun nanti yang terpilih mereka adalah yang terbaik bagi kita. Semoga bisa mewujudkan kemaslahatan Masyarakat Kota Surakata.#Yan

            




 

Pendidikan Penting Bagi Anak anak

November 25, 2024


GUGAT news.com, SUKOHARJO 

Ditegaskan oleh beliau Advokat kondang di Kota Solo, politisi, pegiat sosial dan budaya yang akrab dengan wong cilik ini, Bendoro Raden Mas (BRM) Dr Kusumo Putro SH MH, bahwasanya hal 
pendidikan sangat penting bagi masa depan anak - anak, pastinya Bangsa Indonesia dan merupakan salah satu Pondasi bagi Kehidupan setiap manusia.

"Pendidikan adalah transformasi nilai nilai ( pemindahan nilai nilai), Guru adalah teman belajar dari siswa, pada situasi tertentu mempunyai hak PENUH dalam rangka Pengajaran ( didalam Proses belajar mengajar)  menerapkan strategi instrusionalnya." tandasnya.

Ditambah Kanjeng Kusumo, panggilan akrab BRM Dr Kusumo Putro SH MH ini, Untuk selanjutnya membuka Cakrawala baru seluas luasnya bagi pengembangan Ilmu  Pengetahuan, menempa siswa didalam pengembangan sekaligus untuk ketrampilannya, baik' ketrampilan manual maupun Intelektual ( kompetensinya) dan memberikan pengaruh Psikologis kepada siswa agar tumbuh Sikap mental yang Pancasilais dan Cinta Tanah Air, Bangsa dan Negara." ujarnya.

Hari ini yang tidak kalah pentingnya, secara pribadi mengucapkan kepada beliau pendidik di seluruh tanah air
"Selamat hari Guru Nasional 25 November 2024" TUT WURI HANDAYANI
Salam Cerdas dan Pintar Anak - anak Bangsa Indonesia, kesemuanya tidak terlepas jasa para guru, pahlawan tanpa tanda jasa. Terimakasih Wahai para Guru...! # Yani



Waspada Nongkrong Begadang Di Angkringan

November 24, 2024


 Angkringan yang sekarang ini marak, ramai di sekitaran Soloraya. Dari yang biasa dengan gerobak dorongnya hingga kekinian, digelar dengan musik secara langsung. Foto : Yani 

GUGAT news.com, SUKOHARJO 

Kepada GUGAT news yang menjumpai di Wedangan atau Angkringan Subur 41 yang ada di Kampung Banaran, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah ini, beliau Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang juga merupakan adik kandung Sinuhun (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, menegaskan perlunya hati hati dan waspada dengan suasananya malam di angkringan.

"Namun demikian, bukan berarti yang di angkringan pagi, siang atau sore tidak perlu diwaspadai, kesemuanya jenis angkringan dengan segala jajanannya perlu disikapi dengan bijak. Artinya, setidaknya ada 5-6 dari 10 orang yang suka nongkrong dan ngemil makanan di wedangan manapun, banyak yang terkena penyakit gula darah tinggi alias diabetes. Hal ini yang perlu kita sikapi. Bukan salah dari penjual wedangan, melainkan kita sendiri," urai GPH Puger sambil tersenyum.

Kembali ditambahkan Gusti Puger, panggilan akrab GPH Puger, kalau saja bisa menyikapi dengan bijaksana, tidak ada salahnya memiliki hobi nongkrong di angkringan. Hanya saja, jam waktunya malam yang harus diperhatikan. Setidaknya, tidak harus setiap hari begadang di angkringan hingga larut malam dinihari. Sebaiknya pukul 23.00 WIB, sudah berada di rumah dan tertidur.

Lebih jauh Gusti Puger menjabarkan dampak baik buruk nya nongkrong di angkringan pagi, siang, sore dan malam. Sebenarnya hanya masalah caranya memanage, mengatur pola makan. Kalau sudah biasa, nyaman nyaman saja nongkrong di angkringan. Artinya, sumonggo, silakan bergelas gelas minum apa saja, hanya saja sebaiknya tidak disertai gula. Akan lebih baik untuk kesehatan, air putih, teh tawar, kopi pahit alias kopi tawar. Sebaiknya kopi benar benar bubuk bukan yang sachetan.

Kalau memang sekali dua kali, lanjut Gusti Puger mengkonsumsi sachetan boleh saja, namun jangan terus menerus. Bila ada juice, sebaiknya tanpa es dan gula. Semua jenisnya buah sudah memiliki kandungan kadar gula yang tidak begitu membahayakan ketika diminum sewajarnya. Hindari juice dari sachetan. Intinya, semua jenis minuman di angkringan boleh diminum, selama tidak ditambah gula. "Pastinya kalau mau hidup sehat lho!" tegas Gusti Puger.

Untuk makanan cemilan, sangat perlu untuk mengurangi yang berbau terbuat dari gorengan berlemak, asin bergaram serta manis bergula secara berlebihan pada setiap harinya. Untuk porsi makan nasi kucing alias nasi sambel bandeng, oseng, cukuplah sebungkus saja namun jangan dikombinasikan dengan mie instan, baik goreng maupun rebus. Selain masalah makan dan minuman, porsi lama duduk berjam-jam, juga kurang baik. Hindari nongkrong lebih dari 2 jam.

"Idealnya wedangan baik pagi, siang, sore dan malam hari, perlu menjaga pola makan dan minuman serta kualitasnya duduk berlama-lama. Khususnya untuk malam hari, sebaiknya waktu begadang cukup sampai jam 23.00 WIB. Ini pun diusahakan sudah di rumah dan tidur. Beberapa kali saya wedangan baik yang tradisional maupun milenia dengan gelaran musik, setidaknya ada 5-6 dari 10 pengunjung terkena diabetes. Boleh wedangan, tapi tetap atur makan minum dan jam meleknya mata," pungkas GPH Puger, serius. #Yani.




Bahlil Lahadahlia: Insyaallah Luthfi -Yasin Menang PilGub dan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah

November 23, 2024


 Bahlil Lahadahlia Ketua Umum Partai Golkar yang belum lama ini sosialisasi dan kampanye akbar di Kabupaten Sragen. Foto; Yan 

GUGAT news.com, SRAGEN 

Ditegaskan oleh beliau Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadahlia saat melakukan sosialisasi sekaligus gelar kampanye akbar di wilayah Kabupaten Sragen, belum lama ini jika pasangan Bacalon Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol Akhmad Luthfi dan Gus Yasin akan memenangkan Pilkada Gubernur Jawa Tengah periode tahun 2024-2029. Keduanya merupakan pasangan yang tepat untuk memimpin Jawa Tengah.

"Bukan tanpa alasan jika Komjen pol Akhmad Luthfi dan Gus Yasin mampu memimpin Jawa Tengah, mantan Kapolresta Solo dan Kapolda Jawa Tengah, sehingga beliau sudah mengenal sekali karakter warga masyarakat Jawa Tengah. Akan halnya Gus Yasin, pastinya sudah tidak asing lagi dengan keberadaan Pondok Pesantren se Jawa Tengah sekaligus kyai pengasuh pondok," terang Bahlil.

Kurang apalagi, lanjut Bahlil, yang kenal betul dengan sosok keduanya yang merupakan tokoh masyarakat di Jawa Tengah. Pastinya, untuk wilayah Pantai Utara (Pantura), nama besar Gus Yasin tak perlu diragukan lagi. Demikian pula dengan Komjen Pol Akhmad Luthfi, pengalaman nya dengan warga di Jawa Tengah cukup populer. 

" Insyaallah.... Pak Luthfi dan Gus Yasin untuk Pilkada Gubernur Jawa Tengah periode tahun 2024-2025 ini mampu memenangkannya. Bisa dipastikan lagi, kepemimpinan Jawa Tengah akan dipimpin oleh orang yang tepat. Sekali lagi, bukan tanpa alasan Bacalon Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol Akhmad Luthfi dan Bacalon Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Yasin menang Pilgub. Keduanya berpengalaman sekali dan akrab, familiar dengan Wong Jawa Tengah," kembali Bahlil meyakinkan masa.

Sepertinya cukup beralasan apa yang disampaikan oleh beliau Ketua Umum Partai Golkar ini, jelas jelas dari semua Polsek atau pun. polres di selu Okruh Jawa Tengah, bisa dipastikan lagi sangat mengenal Mantan Kapolda Jawa Tengah Komjen Pol Akhmad Luthfi. Demikian pula dengan Gus Yasin, siapa orang Jawa Tengah yang tidak mengenal tokoh Islami yang familiar dengan siapapun orangnya itu.

 "Insyaallah... Pak Akhmad Luthfi yang berpengalaman memimpin sebagai Kapolda Jawa Tengah cukup bisa diandalkan. Sedangkan Gus Yasin namanya yang cukup disegani di seluruh Pantura, pastinya memiliki nilai tambah tersendiri. Kepopuleran sekaligus ke familiar an kedua tokoh itu mampu memimpin Jawa Tengah," pungkas Bahlil Lahadahlia tersenyum optimis. #Yani 



Bacalon Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol Akhmad Luthfi Silaturahmi Ke Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta

November 22, 2024

Bacalon Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol Akhmad Luthfi selesai marak, sowan, berkunjung atau silaturrahmi ke beliau Sinuhun Paku Buwono PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kamis (21/11) malam. PB XIII Titip Revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat 

GUGAT news.com SOLO 

Di tengah kesibukan sosialisasi sekaligus kampanye, Bacalon Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol Ahmad Luthfi meluangkan waktunya untuk bisa sowan silaturahmi berkunjung ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. 

Kedatangannya ke Keraton, Kamis (21/11) sore, langsung ditemui beliau Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan (SISKS) Pakoe Boewono XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dalam pertemuan tertutup tersebut, Ahmad Luthfi mendapatkan pesan khusus dari Sinuhun PB XIII 

Usai sowan dengan Raja Keraton Solo, Cagub nomor urut 2 itu mengemukakan berbagai hal yang dibicarakan dengan Sinuhun PB XIII, mulai dari maksud dan tujuan kedatangannya hingga perihal suasananya keraton.

"Yang pertama, saya sudah sering ke sini, ke Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sejak masih menjadi Kapolresta Solo dulu," terang Ahmad Luthfi mulai menjelaskan hubungan dan kedekatan dengan orang nomor satu di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tersebut.

Menurutnya, ada pesan khusus yang disampaikan Sinuhun kepadanya yakni diminta membantu merealisasikan revitalisasi keraton jika nanti terpilih menjadi Gubernur Jawa Tengah. Revitalisasi disebut juga menjadi salah satu agenda dari dinas maupun pemerintah pusat guna memajukan keraton ke depannya.

Ahmad Luthfi sendiri sepakat dengan hal itu, karena keraton merupakan salah satu pusat kebudayaan di Jawa Tengah. Ada dua alasan mengapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat penting. Pertama, keraton merupakan aset Jawa Tengah dengan segala budaya serta tradisi yang dimiliki.

"Keraton itu tetengernya Jawa Tengah. Memiliki kebudayaan dan tradisi," tegas mantan Kapolda Jateng itu.

Alasan kedua, revitalisasi keraton penting sebagai langkah nyata memajukan Jawa Tengah. Keraton disebut memiliki potensi besar dalam pegembangan pariwisata. "Budayanya dilestarikan, pariwisatanya dikembangkan. Keraton memiliki peranan yag besar," tegas Luthfi.

Dalam momen itu, Ahmad Luthfi yang berpasangan dengan Cawagub, Gus Yasin juga meminta doa restu dari Sinuhun. Dukungan keraton bakal menjadi penyemangat dalam menjalani kontestasi di Pilgub Jateng.

Pada pertemuan itu, Ahmad Luthfi mengenakan baju biru lengan pendek lengkap dengan blangkon di kepala. Usai pertemuan dengan sinuhun, sejumlah kerabat dan abdidalem keraton juga menyempatkan diri foto bersama Ahmad Luthfi. #Yani