Featured Post

Bekas Penjaga Loket

 BRM Dr Kusumo Putro SH MH advokat Kota Solo yang getol perangi pelaku tindakan kejahatan korupsi. Foto ; Ist GUGAT news.com KARANGANYAR  Ma...

Bekas Penjaga Loket

September 14, 2024


 BRM Dr Kusumo Putro SH MH advokat Kota Solo yang getol perangi pelaku tindakan kejahatan korupsi. Foto ; Ist

GUGAT news.com KARANGANYAR 






Mantan Penjaga Loket Obwis Tersangka Baru Korupsi BUMDes Berjo. LAPAAN RI: Apa Saya Bilang, Korupsi Berjemaah!  https://jatengpress.com/2024/hukrim/09/mantan-penjaga-loket-obwis-tersangka-baru-korupsi-bumdes-berjo-lapaan-ri-apa-saya-bilang-korupsi-berjemaah/



*MANTAN PENJAGA LOKET OBYEK WISATA AIR TERJUN JUMOG TERSANGKA BARU KORUPSI BUMDES BERJO.*

*LAPAAN RI, APA SAYA BILANG, KORUPSI BERJAMAAH...!!*



*Total mencapai 22 saksi dalam kasus ini, Mereka dan Unsur Manajemen BUMDES Alam Berjo ( Tahun 2019 awal ), Dewan Pengawas Pemerintah Desa setempat dsn unsur lainnya.*


*Hartanto mengatakan tidak menutup Kemungkinan dereten Tersangka lain diungkapnya berdasarkan Perkembangan Penyidikan.*


*"Wah ini kasus BUMDES Berjo Ruwet, Kami harus sangat Profesional, Serius dan Cermat Menanganinya.*


*Ketua Lembaga Penyelamat Aset dan Anggaran Belanja Negara Republik Indonesia ( LAPAAN RI ) BRM.Dr.Kusumo Putro SH.MH mengapresiasi langkah Kejari Karanganyar Mengusut Kasus ini, ia selalu Mendorong Penyidik bekerja Profesional.*


*"Kami mendorong Kejaksaan jangan berhenti di Agung saja, Ternyata masih ada tersangka lain terlibat.*

*Says Prediksi 3 - 5 Orsng pantas Dijadikan tersangka, Mereka terlibat sejak 2019 BUMDES berdiri,"kata Kusumo.*


*Ia mengatakan BUMDES Berjo Mengelola Dua Obyek Wisata dan Unit lainnya.*

*Pendapatan mencapai Rp.10 Milyar lebih Per Tahunnya*

*Apabila Dikelola oleh orang  Asal - asalan Dikhawatirkan mereka GELAP MATA dan Menyelewengkan Dana Pendapatan BUMDES.*

*Kepada Pengelola sekarang, Kusumo Mewanti - wanti agar Aktifitas BUMDES Madirda Abadi Berjo Dikelola dengan Baik, Profesional, Transparan dan Akuntabel sesuai PERDES tentang Pengelolaan BUMDES Berjo Tahun 2023 untuk Kesejahteraan dan Kemakmuran Warga Desa Berjo.*

*Dst.....*



BRM Dr Kusumo Putro SH MH Tegaskan Kepada Pemimpin Kota Solo Harus Berpihak Kepada Kepentingan Rakyat

September 14, 2024


 BRM Dr Kusumo Putro SH MH, advokat, politisi, pegiat sosial sekaligus pegiat budaya di Kota Solo. Foto : Ist

GUGAT news.com SUKOHARJO

Adalah BRM Dr Kusumo Putro SH MH Bacalon Wakil Walikota Surakarta yang gagal menuju Pilkada Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta periode 2024-2029 menegaskan sekaligus berharap kepada pemimpin Kota Solo nantinya yang terpilih harus berpihak kepada kepentingan rakyat, terbuka dan siap menerima kritikan. Sehingga untuk itu Kangjeng Kusumo, panggilan akrab BRM Dr Kusumo Putro SH menitipkan pesan :

1. Sekolah SMA dan SMK baik Negeri maupun Swasta GRATIS bagi warga Tidak Mampu.

2. Lulusan SMA dan SMK bagi keluarga Tidak mampu dapat melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi hingga mendapatkan Gelar Sarjana GRATIS baik Negeri maupun Swasta yang berlaku bagi Satu Keluarga Satu Sarjana untuk Mewujudkan Generasi Millenial warga Kota Solo yang Cerdas dan Pintar.

3. Mendirikan Balai Latihan Kerja ( BLK ) dengan berbagai bidang Pelatihan Keterampilan dengan Tenaga Pengajar yang Ahli dan Profesional di Bidangnya di Lima Kecamatan GRATIS Kursus selama 4 Bulan dan setelah Lulus diberi Ijasah Kursus dan Permodalan Usaha.

4. Pemberdayaan UMKM dengan memberikan Fasilitas tempat Usaha, Sarana prasarana dan Permodalan Usaha.

5. Membangun Gedung Kesenian yang Megah dan Elok dengan Sarana prasarana yang Lengkap dan Modern

6. Membangun Rumah Membatik dan Musium Batik.

7. Membangun Galery Seni Rupa dan Galery Seni Lukis beserta Sarana - Prasarana  untuk Pameran

8. Membangun Puskesmas Rawat inap Standart Rumah sakit baik Sarana prasarananya maupun Dokter dan Perawatnya di 5 Kecamatan.

9. Menaikkan Operational RT dan RW dan Posyandu  sebesar 3 kali lipat dari saat ini serta Memberikan  Operational PKK dan Karang Taruna RW.

10. Memberikan Apresiasi kepada Atlet dari Tingkat SD, SMP, SMA, SMK hingga Mahasiswa dan Masyarakat Umum yang Berprestasi.

11. Membangun Gedung Griya Hiburan Rakyat yang Megah dengan Sarana Prasarana yang Modern yang dilengkapi dengan Sarana Bermain anak dan UMKM.

12. Membangun Gedung Wayang Orang yang Megah dengan Sarana Prasarana yang Lengkap dan Modern.

13. Mewujudkan Kota Solo yang Menjunjung tinggi Budaya, Adat, Istiadat, Kearifan Lokal dan Kerukunan Umat Beragama.

14. Menurunkan Angka Kemiskinan dibawah 5 Persen.


15. Mewujudkan Kota Solo sebagai The Spirit Of Java dan Kota Solo sebagai Kota Seni dan Budaya yang sebenarnya.

16. Mewujudkan Kota Solo sebagai Kota Teladan yang Berbudaya tanpa Korupsi.

"Semoga Harapan dan Impian warga masyarakat Kota Solo bisa Terwujud dengan terpilihnya Walikota dan Wakil Walikota yang baru dan menang mutlak di Pilkada 2024 yang akan datang. Dan senantiasa mengutamakan kepentingan rakyat dari golongan apalagi kepentingan pribadi dan keluarga harus ditanggalkan," harap BRM Dr Kusumo Putro SH MH, serius. #Yani.





Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Angkat Bicara Akan Insiden Sekaten

September 14, 2024


 KGPH Adp Dipo Kusumo, KRA Rizky Baruna Aji Diningrat dan istrinya GKR Putri Purnaningrum serta Pengageng Sasana Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto : Yani

GUGAT news.com SOLO 

Simpang siur beredar nya pembicaraan di tengah masyarakat Kota Solo pada khususnya, bisa jadi se Indonesia pada umumnya seputar insiden Gamelan Sekaten akan adanya pendorongan sekaligus pencekikan leher dan penarikan secara paksa selendang Samir milik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat terhadap mantu ndalem, menantu raja Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII, Kanjeng Raden Arya (KRA) Rizky Baruna Aji Diningrat saat hendak mengkonfirmasikan kenapa Gamelan Sekaten ditabuh sebelum ada perintah darinya, bukan jawaban malahan pencekikan leher diperolehnya. Senin (9/9) siang.

"Sebagai Pengageng Perintah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sinuhun PB XIII, saya diminta Sinuhun untuk menyampaikan Dhawuh Ndalem, perintah raja agar masyarakat yang selama ini masih dibingungkan akan kebenarannya kejadian Gamelan Sekaten pada Senin (9/9) kemarin, di Bangsal Sasana Narendra siang hari ini akan kami beberkan peristiwa sebenarnya dan yang menimpa mantu ndalem, menantu raja Sinuhun PB XIII, KRA Rizki Baruna Aji Diningrat," jelas KGPH Adp Dipo Kusumo di depan puluhan wartawan di Sasana Narendra, Jumat (13/9) siang.

KRA Rizky Baruna Aji Diningrat, sebagai penerima langsung Dhawuh Sinuhun Paku Buwono XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat melalui Pengageng Perintah Keraton, yaitu KGPH Adp Dipo Kusumo sekaligus resmi bersamaan dengan berjalannya ritual Wilujengan Sekaten yang dihadiri oleh Sentana Ndalem serta abdi Ndalem di Pendopo Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, merasa kaget lantaran Dhawuh Ndalem belum disampaikan ke abdi dalem pengrawit, ternyata gamelan Sekaten sudah ditabuh.

"Saat itu pula, selesai wilujengan Sekaten saya diminta oleh KGPH Adp Dipo Kusumo serta membawa surat Dhawuh Sinuhun untuk mendatangi Pagongan Gamelan Kyai Guntur Madu yang sudah dibunyikan sebelum ada perintah Sinuhun PB XIII melalui saya. Pastinya saya datang baik baik untuk mengkonfirmasikan kenapa Gamelan Sekaten sudah ditabuh? Bukan jawaban yang santun malahan saya di dorong dorong dan dicekik leher saya serta direbut paksa selendang Samir milik Keraton yang saya kalungkan," papar KRA Rizky Baruna Aji Diningrat.

Bukan hanya itu saja, lanjut Kanjeng Rizky, panggilan akrab KRA Rizky Baruna Aji Diningrat, ada dua rombongan kami dari pengawalan pesilat Pagar Nusa malahan kena pukulan dari oknum yang saat itu ada di sekitar Pagongan Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu. Kedua pengawalan dari rombongan Keraton itupun lebih memilih menjauhi kerumunan daripada harus membalas pukulan, tendangan dari oknum penjaga Pagongan Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu.

Akan halnya kedua pengawalan pesilat Pagar Nusa yang senantiasa membantu apa yang menjadikan Hajad Ndalem Sinuhun berkaitan dengan insiden Gamelan Sekaten, keduanya sudah melaporkan secara resmi ke Polresta Surakarta sesuai dengan kronologi peristiwa pada saat itu. "Semoga saja apa yang sudah dilaporkan ke polisi itu segera mendapatkan penanganan secara yuridis dari Polresta Solo," ujar Kanjeng Dhani yang optimis jika kasus hukum akan segera terwujud dan selesai.

Dalam kesempatan itu, salah satu Putri Ndalem Sinuhun Paku Buwono XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, GKR Putri Purnaningrum menyatakan jika berdasarkan amanah Sinuhun Paku Buwono XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, secacat apapun kondisinya seorang raja masih berhak mengeluarkan Dhawuh Ndalem kepada siapapun orangnya dan harus ditaati sekaligus dilaksanakan Dhawuh Ndalem, perintah raja itu sesuai perintahnya. #Yani.

RAy Nunung Daryonagoro Mengaku Senang Bisa Nyanyi Sepanggung Bareng Krisdayanti dan Yuni Shara

September 13, 2024


 RAy Nunung Daryonagoro Di tengah diantara DIVA Krisdayanti dan Yuni Shara saat nyanyi bareng di acara Reuni alumni SMA Negeri 1 Surakarta tahun 1974. Foto : Ist.

GUGAT news.com SOLO 

Ditemui di Wedangan Wahyu Tumurun atau ndalem Daryonagaran Sinuhun Paku Buwono ( PB) VIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang ada di sebelah barat laut tembok benteng Baluwarti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Raden Ayu (RAy) Nunung Daryonagoro, mengungkapkan kegembiraannya bisa nyanyi bareng sepanggung dengan DIVA Krisdayanti dan Yuni Shara.

"Alhamdulillah...sebagai artis musik keroncong sekaligus campursari di Kota Solo yang kebetulan suami alumni SMA Negeri 1 Surakarta tengah reunian emas 50 tahun alumni 1974, jadi bisa ketemu, berkenalan dengan seorang DIVA Krisdayanti dan Yuni Shara bahkan langsung diajak untuk nyanyi bersama sepanggung, bagaimana tidak senang dan bangga," ujar RAy Nunung Daryonagoro terus saja tersenyum.

Bukan senang saja, lanjut Mbak Nunung, panggilan akrab RAy Nunung Daryonagoro, pastinya Bangga lah bisa bertemu langsung dan nyanyi bersama dalam satu panggung dengan artis cantik, kondang dan DIVA lagi. Yang tidak bisa terlupakan ya diajak naik panggung dan nyanyi. Menariknya lagi, dipinjami mikropon khusus milik beliau berdua yang hemmmm... suaranya jadi bagus.

"Intinya, saya pribadi bukan hanya senang sekali bisa bertemu dan nyanyi bareng sekaligus dipinjami mikropon yang bagus sekali menjadikan merdu Suara ini, jujur saya bangga dengan beliau artis ibukota yang mau nyanyi bareng dengan penyanyi lokal seperti saya. Sudah cantik...eee tidak sombong lagi ramah," papar Den Ayu Nunung tentang Krisdayanti dan Yuni Shara.

Menariknya lagi, lanjut Nden Ayu Nunung, meski hanyalah seorang istri dari politisi lokal Solo, bisa bertemu dengan politisi senior yang kondang namun tetap familiar pastinya juga merupakan kebanggaan tersendiri. Sehingga menjadikan hikmah dan berkah tersendiri adanya giat reuni SMA Negeri 1 Surakarta, bisa ketemu artis DIVA Krisdayanti dan Yuni Shara sekaligus Pak Bambang Pacul.

"Lucunya, saya dikira Mbak DIVA Krisdayanti dan Mbak Yuni Shara, sebagai alumni SMA Negeri 1 Surakarta dan kembangnya saat itu. He...hee..ya kujelaskan jika yang alumni SMA Negeri 1 Surakarta itu suamiku. KPH Adp Daryonagoro yang seangkatan dengan Pak Bambang Pacul. Semoga tahun depan bisa nyanyi bareng lagi dengan Mbak Yuni Shara dan Mbak Krisdayanti serta joged bersama Pak Bambang Pacul ramai ramai," pungkas RAy Nunung Daryonagoro terus saja mengumbar senyum bahagia. #Yani.

.


KPHAdp Daryonagoro Mengaku Senang dan Bangga Ketemu Kawan Lama Bambang Pacul

September 13, 2024

Kanjeng Pangeran Haryo Adipati (KPH Adp) Daryonagoro (berbatik) bersama teman SMA Negeri 1 Surakarta tahun angkatan 1974, Bambang Wuryanto akrab disapa Bambang Pacul. Foto: Ist

GUGATnesw.com SOLO

Kepada GUGAT news yang menjumpai di rumahnya Ndalem Daryonagaran Sinuhun Paku Buwono (PB) VIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kamis (11/9) sore, Kanjeng Pangeran Haryo Adipati (KPH Adp) Daryonagoro mengaku sangat gembira dan senang sekali bisa bertemu dengan Bambang Wuryanto teman sekolahnya di SMA Negeri 1 Surakarta tahun angkatan 1974.

"Alhamdulillah...bukan hanya senang saja, melainkan sangat bangga bisa bertemu lagi dengan teman sekolah saat remaja yang kini menjadi politisi senior dari PDIP, Bambang Wuryanto yang terkenal dengan julukan Brambang Pacul," jelas KPH Adp Daryonagoro, seraya tersenyum bangga tampak dari wajahnya yang terus tersenyum ceria.

Beliau, Bambang Pacul, lanjut Kanjeng Cuk, panggilan akrab KPH Adp Daryonagoro, masih saja tetap tampil bersahaja, sederhana dan masih suka berbicara dengan nada humor meski sebenarnya beliau itu dikenal tegas, suka bicara blak-blakan dan pastinya cukup terkenal di negeri ini. Namun penampilannya sepertinya tetap tidak berubah, ramah dengan siapapun serta tidak sombong malahan terkenal akrab dengan siapapun.

Sayangnya, masih menurut penuturan owners Wedangan Wahyu Tumurun atau WT ini, dirinya belum sempat mengikuti ajakan Bambang Pacul untuk main bareng. Artinya, saat politisi senior PDIP itu menggelar acara piknik gratis ke Jawa Timur bersama alumni, dirinya tidak bisa ikut, termasuk yang melancong ke luar negeri dikarenakan kesibukannya sebagai budayawan musik dan tari.

" Saat dolan, piknik bareng alumni SMA Negeri 1 Surakarta ke Jawa Timur, ke berbagai tempat wisata di sana, saya ada barengan pekerjaan. Sayangnya lagi, saat ke luar negeri, tidak semuanya alumni melainkan yang pada saat itu menjadi teman sekelasnya Bambang." ujar Kanjeng Cuk.

Tapi, Kanjeng Cuk merasa sudah sangat senang sekali saat Wedangan Wahyu Tumurun buka kali pertama di depan rumah Ndalem Daryonagaran yang di pinggiran jalan utama jalan Dr Rajiman, Bambang Pacul sempat mampir di Warung Wedangan Wahyu Tumurun. Bukan hanya itu saja, kalau saat Bambang ada di Solo, pasti dihubungi lewat telpon untuk kumpulan.

Selain acaranya reuni emas yang ke 50 tahun ini ada tokoh cukup kondang di tanah air, Brambang Pacul juga hadir beliau Panembahan Agung Tedjowulan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat PB XIII. Meriahnya lagi, juga ada tamu Istimewa dus orang artis ibukota yang sangat terkenal dan cantik cantik, Yuni Shara dan Krisdayanti. Bisa dipastikan lagi, suasananya jadi sangat semarak.

"Bukan hanya saya pribadi saja yang bahagia dan bangga dengan acara reunian alumni SMA Negeri 1 Surakarta, melainkan juga istri saya RAy Nunung yang bisa nyanyi sepanggung bersama sang DIVA Krisdayanti dan Yuni Shara sampai beberapa lagi,"pungkas KPH Adp Daryonagoro, yang berharap nantinya bisa kumpulan lagi. #Yani.
 





Sultan Hadiwijaya Penggagas Pertama Makanan Tape Ketan

September 12, 2024


 Makanan tape ketan yang ternyata kali pertama membuatnya adalah Kerajaan Kasultanan Pajang Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15 silam. Foto : Yani.

GUGAT news.com SUKOHARJO 

Tidaklah kurang dari 500 tahun silam, keberadaan makanan yang sekarang ini banyak menjadikan hidangan kudapan istimewa dan khas tersendiri di setiap hari Raya Iedul Fitri atau lebaran pada rumah rumah orang muslim serta juga banyak dijual di Wedangan atau angkringan dibuat wedang tape ketan atau dimakan bersama jadah, ternyata kali pertama digagas sekaligus dibuat oleh Raja Kasultanan Pajang Sultan Hadiwijaya.

Bahkan pada setiap harinya Raja Kasultanan Pajang Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir, banyak menerima semacam upeti dari rakyat Desa Mayang yang kini masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo. Bukan hanya itu saja, khusus untuk membersihkan beras ketan nya, Joko Tingkir lebih mengutamakan harus beras ketan dicuci dengan air dari Sendang Sari Mayang yang hingga kini sendang itu masih ada di Mayang.

Boleh jadi, lantaran kesalehan dari raja muslim yang dikenal cukup arif serta bijaksana tersebut, sehingga mampu membedakan rasa Tape Ketan yang beras ketan nya dicuci bersih dengan air Sendang Sari Mayang atau bukan. Masalahnya, rasanya cukup berbeda jauh. Bisa jadi khasiat dan manfaat nya juga berlainan.

 "Mungkin saja benar, beliaulah Sultan Hadiwijaya pelopor adanya tape ketan. Masalahnya 500 tahun silam, memang beliau dikenal sebagai seorang raja yang sangat menyukai makanan Tape Ketan. Boleh jadi, hal itu disebabkan adanya kandungan Tape Ketan yang banyak mendatangkan untuk kesehatan tubuh meski hanya berbahan beras ketan, ragi tape dan gula pasir serta pandan," terang Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger.

Ditambahkan Gusti Puger, panggilan akrab GPH Puger, salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, di dalam Tape Ketan ada kandungan air, kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor sehingga menjadikan fermentasi tinggi probiotik alami. " Itu semuanya dari adanya ragi, campuran beberapa mikroorganisme, terutama jamur.

"Sehingga makanan Tape Ketan bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, diabetes, jantung, untuk pencernaan, mengurangi stress, baik untuk ginjal, tulang dan gigi serta merupakan sumber energi. Baik juga untuk ASI, kulit, mata, saluran kemih hingga imunitas. Dan mengkonsumsi Tape Ketan itu bagus sekali, asalkan jangan berlebih-lebihan pada setiap harinya," pungkas GPH Puger. #Yani.


BRM Dr Kusumo Putro SH MH : Pemimpin Solo Harus Mampu dan Janji Sampaikan Kepada Masyarakat

September 11, 2024


 Bendoro Raden Mas (BRM) Dr Kusumo Putro SH MH. Praktisi hukum, pegiat sosial dan budaya sekaligus politisi di Kota Solo. Foto : (Ist)

GUGAT news.com SUKOHARJO 

Pemimpin Kota Solo nantinya harus mampu dan mau berjanji secara jujur dan terbuka akan beberapa hal yang menjadikan keinginan warga nya. Diantaranya:

1. Untuk biaya Sekolah SMA dan SMK gratis bagi warga yang tinggal Idak mampu.

2. Lulusan SMA dan SMK bagi keluarga kurang mampu dapat melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi hingga mendapatkan Gelar Sarjana dan Gratis yang berlaku bagi Satu Keluarga Satu Sarjana. Kesemuanya itu untuk Mewujudkan Generasi Millenial warga Kota Solo yang Cerdas dan Pintar.

3. Harus Mendirikan Balai Latihan Kerja ( BLK ) dengan berbagai bidang untuk Pelatihan Keterampilan dengan Tenaga Pengajar yang Ahli dan Profesional di Bidangnya di Lima Kecamatan Gratis Kursus selama 4 Bulan dan Lulus diberi Permodalan Usaha.

4. Penting untuk Pemberdayaan UMKM dengan memberikan Fasilitas tempat Usaha, Sarana prasarana dan Permodalan Usaha.

5. Membangun Gedung Kesenian yang Megah dan Elok dengan Sarana prasarana yang Lengkap dan Modern

6. Membangun Rumah Membatik dan Musium Batik.

7. Membangun Galery Seni Rupa dan Galery Lukis beserta Sarana untuk  Pameran.

8. Membangun Puskesmas Rawat inap Standart Rumah sakit baik Sarana prasarananya maupun Dokter dan Perawatnya di 5 Kecamatan.

9. Menaikkan Operational RT dan RW dan Posyandu  sebesar 3 kali lipat dari saat ini serta Operational PKK dan Karang Taruna RW.

10. Memberikan Apresiasi kepada Atlet dari Tingkat SD, SMA, SMK hingga Mahasiswa yang Berprestasi.

11. Membangun Gedung Griya Hiburan Rakyat yang Megah dengan Sarana Prasarana yang Modern yang dilengkapi dengan Sarana Bermain anak dan UMKM.

12. Membangun Gedung Wayang Orang yang Megah dengan Sarana Prasarana yang Lengkap dan Modern.

13. Mewujudkan Kota Solo yang Menjunjung tinggi Budaya, Adat, Istiadat, Kearifan Lokal dan Kerukunan Umat Beragama.

14. Menurunkan Angka Kemiskinan dibawah 5 Persen.

15. Mewujudkan Kota Solo sebagai The Spirit Of Java dan Kota Solo sebagai Kota Seni dan Budaya yang sebenarnya.

16. Mewujudkan Kota Solo sebagai Kota Teladan yang Berbudaya tanpa adanya Korupsi. 

Semoga Harapan dan Impian warga Kota Solo diatas bisa Terwujud dengan Terpilihnya Walikota dan Wakil Walikota di Pilkada 2024 yang akan datang.

( BRM.Dr. Kusumo Putro SH.MH )



Shalat Di Masjid Agung Keraton Serasa Di Jaman Kerajaan

September 11, 2024


 Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yasan, dibuat oleh Sinuhun Paku Buwono (PB) III pada (1763-1768) yang kondisi fisik bangunan nya masih  tampak utuh dan asli, asri. Sehingga nyaman berlama lama di dalamnya. Foto ; Yani

GUGAT news.com SOLO

Sepertinya sah dan wajar wajar saja, bilamana mereka para jamaah shalat wajib di Masjid Agung milik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang berdatangan dari berbagai daerah di Jawa Tengah, disebabkan berdagang tekstil di Pasar Klewer, pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah itu, mengaku betah, kerasan untuk berlama-lama istirahat setelah selesai menunaikan ibadah shalat.

Bukan tanpa alasan, kalau saja baik jamaah putra maupun putri yang lebih merasa nyaman istirahat berlama-lama di ruang utama, pendopo dan serambi masjid. Suasananya semilir sejuk setelah beberapa lama berkutat di dalam Pasar Klewer yang ramai transaksi tekstil. Meskipun ruangan ada fasilitas AC, lantaran banyaknya pedagang dan pembeli dari berbagai daerah, bisa dipastikan lagi kapasitas AC tidak mampu memberikan kesejukan dari ribuan orang itu.

"Alhamdulillah...bisa beristirahat secara bergiliran dengan istri dan karyawan. Sementara waktu istirahat sekaligus shalat Lohor di Masjid Agung, untuk yang menjaga outlet istri dan karyawan  karyawati dulu. Barulah gantian setelah saya dari masjid dan makan siang, giliran saya menunggu kios pakaian dan kain batik," tutur Ghalib yang merasa cukup betah berada di Masjid Agung.

Ditambahkan Ghalib, warga Pekalongan yang memiliki usaha batik di dalam Pasar Klewer itu, merasa senang sekali ada di dalam Masjid Agung, nyaman, aman serta sejuk termasuk suasana hati menjadi adem dari selesai ibadah shalat, istirahat sejenak, lanjut makan siang yang tak jauh dari masjid dan Pasar Klewer. Puas serasa hati plong, lega, tiada beban. "Kini giliran istri dan karyawan yang shalat," pamit Ghalib sambil jalan menyeberang menuju Pasar Klewer di Selatan Masjid Agung.

Dari pemantauan sekaligus pengalaman GUGAT news sendiri, tidak ada salahnya jika mereka para jamaah yang usai menjalani shalat di Masjid Agung merasa sangat nyaman. Bagaimana tidak? Masjid peninggalan sejarah dari Sinuhun Paku Buwono (PB) III Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang usianya sudah ratusan tahun itu, baik suasananya di ruang utama, pendopo dan serambi sangat sejuk sekali.

Sekalipun tidak difasilitasi semacam AC dan kipas angin, namun sirkulasi dari udaranya cukup bagus sekali. Baik itu ruangan utama, pendopo dan serambi. Bisa jadi, kesemuanya tidak terlepas dari gaya arsitektur pembuatannya, Sinuhun PB III. Ruangan utama yang cukup tinggi dan luas serta terbuka sehingga angin silih berganti keluar masuk ruangan. Termasuk pada pendopo dan serambi, sirkulasi udaranya sangat bagus sekali.

Sehingga wajar saja, bagi mereka para jamaah yang selesai dari ibadah shalat, beristirahat di pendopo sambil rebahan, tiduran terasa nikmat sekali. Belum lagi melihat pemandangan bagian ukiran ornamen kayu kayu jati berukuran besar besar yang menghiasi jendela, pintu sampai puluhan tiang Saka Guru, menjadikan benak ini dibawa serasa ke alam tempo dulu, suasana kerajaan. Nyaman bukan?

"Sebagai orang yang tinggal tidak jauh dari Solo, di Cemani, Grogol, Sukoharjo, selain kebiasaan menjalankan ibadah shalat Jum'at di Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat setiap Jumat nya, kalau pas longgar waktu dan ada urusan pekerjaan di Solo timur, saya usahakan untuk bisa mampir shalat dan istirahat di Masjid yang mempunyai sejarah sangat tinggi itu. Alhamdulillah serasa hati nyaman dan tenteram untuk berlama-lama di Masjid Agung," tutup Iskandar (60). Senin (9/9) siang saat melihat dibunyikan nya Gamelan Sekaten. #Yani.


Gusti Dipo Sejarahkan Sekaten

September 10, 2024


 Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Adipati (KGPH Adp) Dipo Kusumo bersama Kangjeng Raden Arya (KRA) Rizqi Baruna Aji Diningrat mantu ndalem, menantu raja Sinuhun Paku Buwono PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ( kalung Samir Merah-Kuning). Foto : Yani.

GUGAT news.com SOLO

Kepada GUGAT news yang menjumpai di sela sela pembukaan Gamelan Sekaten Solo di Pendopo Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Senin (9/9) siang, menceritakan jika keberadaan Sekaten yang dimaksudkan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Maulud itu sudah lebih 500 tahu atau abad ke 14 di jaman bertahtanya Raden Patah pada Kerajaan Demak Bintoro, kini masuk wilayah Jawa Tengah.

" Bermula dari keinginan Raden Patah yang disampaikan kepada Kanjeng Sunan Kalijaga agar dalam syi'ar Islam nya bisa menarik serta mengumpulkan banyak orang untuk berkenan hadir berbondong-bondong mendengarkan khutbah, caramah sang raja tentang ketauhidan, ke Esa an Allah SWT. Dari cerdasnya ulama besar Sunan Kalijaga, dibuatlah musik gamelan supaya bisa didengar jarak jauh dan mendatangi," papar Gusti Dipo panggilan akrab KGPH Adp Dipo Kusumo.

Sekaten, papar Gusti Dipo, bermula disebutkan sebagai kalimat syahadat, Syahadatain artinya peng Esa an kepada Gusti Kang Murbeng Dumadi Akaryo Jagad Allah SWT sekaligus pengakuan pula akan Rasulullah SAW sebagai utusan Nya. Seiring perkembangan zaman lantaran kebiasaan logat Latah orang Jawa, sehingga ucapan yang diucapkan berubah menjadi sekaten. 

Saat itu pula, apa yang menjadikan permintaan Raden Patah langsung dipenuhi oleh Kanjeng Sunan Kalijaga untuk dibuatkan sebuah gamelan yang fungsinya untuk memanggil sekaligus mengumpulkan massa agar berkenan datang berduyun-duyun ke Masjid Agung Demak untuk mendengarkan tausyiah Islam dari Raden Patah. Gayung pun bersambut, rakyat banyak berdatangan ke arah datangnya bunyi gamelan. Syiar Islam pun tepat sasaran.

Seiring kemajuan zaman dan bersamaan dengan runtuhnya Kerajaan Demak Bintoro yang dipindahkan oleh Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15 silam ke Kerajaan Kasultanan Pajang, sekarang ini masuk wilayah Kota Solo, sepertinya mulai hilang perayaan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulud Nabi yang juga dikenal sebagai Syahadatain atau Sekaten. 

Barulah oleh beliau Raja ke 3 dari Dinasti Mataram Islam yang ada di Plered, kini masuk wilayah Bantul, Jogjakarta , beliau adalah Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645), Sekaten kembali digelar. Saat itu pula, Sultan Agung Hanyokrokusumo langsung membuat Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu yang kini dimilki oleh Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Hari Ini pun mulai ditabuh, dibunyikan sampai sepekan lamanya 

Untuk lebih lengkapnya, Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu oleh Sinuhun Paku Buwono (PB) IV Keraton Mataram Surakarta Hadiningrat (1768-1820) dibuatkannya sebagai pasangannya yaitu Kyai Guntur Sari yang sekarang ini juga ditabuh di Pagongan halaman Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, selama 1 pekan. 

"Dari mulai Sinuhun PB IV lengkap sudah pasangan Gamelan Sekaten yang usianya sudah ratusan tahun. Tidak jauh berbeda manfaatnya kedua gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari tersebut dengan Gamelan Kyai Naga Wilaga yasan atau buatan dari Kanjeng Sunan Kalijaga, untuk pengumpulan massa agar berkenan mendengarkan khutbah ceramah agama Islam." urai Gusti Dipo.

" Insyaallah... masalah seputar Gamelan Sekaten ini, tidak ada sedikitpun unsur kemusyrikkan, menduakan Allah SWT, tidak sama sekali. Kalau berkah nginang atau nyirih tembakau dan gamping, daun sirih serta kapur gambir yang bersamaan bunyinya gamelan Sekaten, konon diyakini bisa menjadikan sehat , awet muda serta panjang umur, itu berkaitan dengan kesehatan. Kinang tembakau itu memang menyehatkan. Karena menjadikan gigi kuat, putih bersih serta kesehatan mulut terjaga. Mungkin ini yang menjadikan tampak awet muda," pungkas KGPH Adp Dipo Kusumo. #Yan 1.

.



Sekaten Solo Selalu Membawa Berkah

September 10, 2024


 Tidak kurang dari 250 tenan UMKM di gelar di acara Pasar Rakyat Sekaten Solo 2024. Dari 24 Agustus -22 September. Laris manis tanjung kimpul dagangan habis uang terkumpul. Ungkapan dari mereka para pedagang. Foto : Yani

GUGAT news.com SOLO

Sepertinya insiden Sekaten bersamaan dengan awal mula ditabuhnya baik Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari yang menjadikan saling dorong mendorong dari Kubu Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan kelompok dari kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) yang dipimpin oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari Koes Moertiyah yang akrab disapa Gusti Mung ini, tidak memiliki dampak terhadap pedagang dan pengunjung Pasar Rakyat Sekaten 2024.

"Mungkin bukan saya saja yang tidak mengetahui tentang kejadian di Pagongan Gamelan Sekaten yang ada di halaman Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Pedagang lainnya mungkin juga tidak tahu atau malah tidak mau tahu. Tahu kasak kusuk setelah selesai peristiwa adanya perseteruan diantara kubu Sinuhun PB XIII dengan LDA saling baku hantam. Alhamdulillah...tidak ada pengaruhnya bagi kami pedagang UMKM," ujar Yanti pedagang angkringan yang ada di halaman Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Laris manis tanjung kimpul dagangan habis uang terkumpul, lanjut Yanti seraya tersenyum, bagi kami selaku ratusan pedagang UMKM angkringan, wedangan atau yang lainnya, termasuk kulineran kekinian sekaligus puluhan wahana permainan, sepertinya tidak mau memikirkan adanya insiden di halaman Masjid Agung itu. Pihaknya lebih fokus dan konsentrasi agar apa yang menjadikan usahanya laris manis.

"Alhamdulillah...bagi kami tidak ada dampaknya, usaha tetap jalan dan laris. Kami tidak perlu memikirkan peristiwa itu, tidak ada manfaatnya sekaligus bukan wilayah kami. Intinya, kami datang hanya berharap berkah dari Gusti Kang Murbeng Dumadi Akaryo Jagad, Allah SWT di acara Sekatenan yang memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sekaten setiap tahunnya membawa berkah rejeki dari Allah SWT bagi pedagang," ujar Yanti lagi lagi tersenyum.

Bagaimana tidak, masih menurut penuturan Yanti yang sudah beberapa kali mengikuti acara Pasar Rakyat Sekaten Solo, bisa dipastikan lagi selalu mendapatkan keuntungan setiap selesai sebulan dari gelaran Pasar Rakyat Sekaten Solo. Untuk tahun ini, sewa 1 tenan tenda berukuran 3 x 3 dikenakan biaya Rp 6 juta. Dan Alhamdulillah... keuntungannya bisa berlipat dari mulai kerja jam 10.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB setiap harinya hingga selesai sekaten.

Bahkan, tambah Yanti, ada pula mereka keuntungannya yang berlipat lipat. Uang sewa tenan, 1 tenda Rp 6 juta bisa dihasilkan dari bekerja sore hari pukul 16.00 WIB sampai 22.00 WIB. Adalah tetangga tenan milik Yanti yang berdagang kuliner kekinian. Bakso Goreng Gunting, kabarnya setiap harinya tidak kurang dari 300-350 porsi. Setiap porsinya dibandrol dengan harga Rp 20 ribu. Tinggal di kalikan saja dengan jumlah porsinya.

"Bisa jadi, ada yang lebih dari 6 juta hasil pemasukan dagangan UMKM nya. Masalah nya bukan hanya UMKM kulineran saja, banyak yang lainnya. Semacam pakaian, sepatu dan tas, kain batik, makanan khas sekaten termasuk mainan anak-anak jaman dulu yang tradisional justru masih laris. Kalau saya selain wedangan juga ada menu sayuran tradisional. Alhamdulillah...laris. itulah berkah sekaten, semuanya pedagang dapat berkah rejeki dari Allah SWT," ujar Yanti menutup omongannya lantaran harus melayani pembeli. #Yani.

Gusti Puger : Semoga Insiden Sekaten 2024 Tidak Terulang Lagi

September 10, 2024

GPH Puger, salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono PB XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang juga merupakan adik kandung Sinuhun PB XIII. Foto : Yani

GUGAT news.com SOLO

Dikonfirmasi dengan adanya peristiwa pemukulan sekaligus pencekikan terhadap salah satu mantu ndalem atau menantu Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yaitu Kanjeng Raden (KRA) Arya Rizqi Baruna Aji Diningrat oleh sekelompok oknum tidak dikenal  di sekitar Pagongan Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu yang ada di halaman Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger menjawab singkat," Saya tidak tahu!"

Kejadian sebenarnya, Senin (9/9) siang itu, lanjut Gusti Puger panggilan akrab GPH Puger yang merupakan salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang sekaligus juga adik kandung Sinuhun PB XIII, dirinya mengaku tidak tahu secara pasti insiden pemukulan, pencekikan terhadap mantu ndalem serta penendangan terhadap pesilat Pagar Nusa, pengawal KRA Rizqi di Pagongan oleh oknum yang kabarnya juga pesilat.

 "Saat selesai peristiwa pemukulan itu yang mungkin lantaran adanya rasa kesalahpahaman, saya belum masuk halaman Masjid Agung sehingga tidak mengetahui kejadiannya secara pasti. Namun saya mendengar, saya langsung dikabari oleh seseorang dan saya masuk ke halaman masjid. Alhamdulillah... syukur Alhamdulillah...sudah selesai. Semoga saja tidak terjadi di Sekaten berikutnya sekaligus di acara acara sakral keraton," harap Gusti Puger yang memang terkenal sabar dan bijak itu.

Akan halnya dengan  beliau selaku Pengageng Perintah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sinuhun PB XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Adipati (KGPH Adp) Dipokusumo sepertinya juga tampak kurang berkenan menanggapi insiden pemukulan, pencekikan terhadap mantu ndalem, menantu Sinuhun PB XIII serta penendangan terhadap pengawalan dari pesilat Pagar Nusa oleh oknum pesilat juga yang disebabkan masalah kesalahpahaman hak memerintahkan untuk menabung gamelan Sekaten.

"Nut jaman kelakone wae, ke depan akan seperti apa? Pastinya kami sesuai SOP (Standart Operasional Prosedur) dari Sinuhun PB XIII yang diperintahkan untuk membunyikan Gamelan Sekaten adalah mantu ndalem, menantu raja Sinuhun PB XIII yaitu KRA Rizqi Baruna Aji Diningrat. Semuanya itu berdasarkan dawuh ndalem. Belum selesai wilujengan Sekaten, gamelan sudah ad yang nabuh," pungkas KGPH Adp Dipo Kusumo, tersenyum sambil meninggalkan kerumunan wartawan di depan serambi Masjid Agung. #Yani.
 

Insiden Sekaten Solo 2024

September 09, 2024


 Saat berlangsungnya kali pertama Gamelan Sekaten ditabuh, saat itu pula ada insiden pemukulan terhadap salah satu menantu Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat oleh oknum seseorang yang ada di pembukaan Gamelan Sekaten. Foto : Yani.

GUGAT news.com SOLO 

Senin siang (9/9) sekitar pukul 10.00 WIB dua perangkat Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari dikeluarkan dari Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat oleh ratusan abdi dalem untuk selanjutnya di bawa ke Pagongan halaman Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dan tepat pukul 14.00 WIB, rencananya mulai ditabuh, pastinya setelah selesai dari wilujengan, doa keselamatan Sekaten di Pendopo Masjid Agung.

Seperti biasanya pada tahun tahun sebelumnya, sebelum Gamelan Sekaten Kyai Guntur Sari dan Kyai Guntur Madu ditabuh, sebelumnya digelar acara ritual sakral Wilujengan atau doa keselamatan Sekaten tahun Je 1958 atau Senin 9 September 2024 di Pendopo Masjid Agung yang dipimpin langsung oleh beliau Kangjeng Gusti Pangeran Haryo Adipati (KGPH Adp) Dipo Kusumo, selaku Pengageng Perintah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII. 

Selesai didirikannya jamaah shalat Lohor di Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, tampak mulai berdatangan memasuki serambi masjid dari sekelompok Kerabat Ndalem, Sentana Ndalem dan Abdi Ndalem dari Lembaga Dewan Adat (LDA) yang dipimpin langsung oleh beliau Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari Koes Moertiyah yang akrab disapa Gusti Mung  bersama suami Kangjeng Pangeran (KP) Dr Edhie Wirabhumi SH MH, sambil membagikan bingkisan Sekaten kepada pengunjung yang ada di serambi Masjid Agung.

Tak lama kemudian, datanglah dari utusan Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat melalui Pengageng Perintah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Adp Dipo Kusumo bersama istrinya RAy Febri Hapsari Dipokusumo serta Putri Ndalem Sinuhun PB XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yaitu GKR Alit yang dibelakangnya turut diikuti abdi dalem pembawa nampan makanan untuk wilujengan, bancakan Sekaten.

Mendadak ada insiden yang pastinya cukup mengganggu akan kesakralan sekaligus wilujengan sekaten. Bagaimana tidak, belum saatnya Gamelan Kyai Guntur Madu yang sesuai jadwal akan ditabuh tepat pukul 14.00 WIB dan bergantian dengan Gamelan Kyai Guntur Sari, tiba tiba tepat pukul 13.50 WIB Gamelan Kyai Guntur Madu berbunyi menggema hingga terdengar di dalam Pendopo Masjid Agung.

Spontan saja, Gusti Dipo panggilan akrab KGPH Adp Dipo Kusumo langsung memerintahkan kepada yang berhak menerima dawuh, perintah Sinuhun PB XIII, yaitu Kangjeng Raden Arya Rizqi Baruna Aji Diningrat, menantu Sinuhun PB XIII sekaligus membawa surat perintah dari Sinuhun PB XIII. Belum sempat masuk ke Pagongan Gamelan Kyai Guntur Madu, sudah dicegat dan didorong oleh beberapa orang tak dikenal. Bahkan dicekiknya leher Kanjenge Raden Arya Rizqi.

Bisa dipastikan lagi, suasana cukup kacau siang itu di halaman Masjid Agung dengan adanya insiden pencekikan menantu Sinuhun PB XIII serta pengawalnya yang dari perguruan silat Pagar Nusa tidak terlepas dari tendangan orang orang tidak dikenal. Untung nya ada beberapa petugas pengamanan dari pihak TNI -Polri yang sigap langsung melerai insiden keluarga itu. Sinuhun PB XIII dengan Lembaga Dewan Adat (LDA) nya Gusti Mung.

"Saat kejadian, kami masih melakukan tahap akhir wilujengan sekaten. Sehingga saya tidak tahu secara pasti. Intinya, saya hanya menjalankan SOP saja ( Standart Operasional Prosedur) dari Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang diperintahkan untuk membunyikan gamelan adalah mantu, menantu Ndalem raja, KRA Rizqi. Nut jaman kelakone wae, ke depan akan seperti apa?" pungkas KGPH Adp Dipo Kusumo, tersenyum. # Yani.



Insiden Pemukulan Player Membuat Sepi Kulineran Bekas Waduk Banaran PB X

September 08, 2024


 Tampak sepi suasananya kulineran bekas Waduk Banaran, Grogol, Sukoharjo pasca insiden pemukulan terhadap Player. Foto : Yani

GUGAT news.com SUKOHARJO 

Tidaklah seperti biasanya, ramai dan meriah pengunjung yang berdatangan dari berbagai daerah di Soloraya untuk bersantai dengan gelaran musik dari organ tunggal sambil menikmati lezatnya puluhan sajian menu food court. Tidak terkecuali Hidangan Istimewa Kampung (HIK) atau wedangan Subur 41. Belakangan ini kemeriahan itu berubah menjadi sunyi, sepi pengunjung. Kesemuanya itu tidaklah terlepas dari insiden pemukulan oleh orang tak dikenal kepada dua orang pemusik organ tunggal. Parjo dan Slemet juga istrinya.

Bukan tanpa alasan, saat GUGAT news temui beberapa pemilik food court yang ada di Kulineran bekas Waduk Banaran, Grogol, Sukoharjo yang merupakan peninggalan sejarah dari Sinuhun Paku Buwono (PB) X Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, mengeluhkan jika usaha dagang Kulineran nya kini pada sepi pengunjung setelah adanya kejadian pemukulan oleh oknum bercadar kepada dua orang pemain musik organ tunggal di depan Kalurahan Banaran yang tak jauh dari kulineran bekas Waduk Banaran.

"Sebenarnya adanya' Kulineran food court di bekas Waduk Banaran yang baru beberapa bulan buka ini, dari pengakuan para tetangga kanan kiri merasa tidak ada yang dirugikan. Termasuk adanya musik karaoke dan organ tunggal, bahkan masjid di belakang food court pun mengaku tidak terganggu. Musik dimulai bakda shalat isya, berakhir jam 23.00 WIB. Dan kalau ada pengajiannya musik kami tiadakan," keluh beberapa pemilik warung yang keberatan di sebutkan namanya.

Mereka mengaku tidak tahu menahu dengan peristiwa pemukulan beberapa orang bercadar layaknya ninja terhadap Marjo dan Slamet yang keduanya merupakan orang orang yang sudah berumur cukup tua dan dicegat tak jauh dari Kulineran Waduk Banaran. Selain dipukuli, peralatan musik organnya dirusak. Tragisnya, Selamet yang pulang bersama istrinya, disamping Slamet sendiri dipukuli hingga babak belur dan organ dirusak, tidak ketinggalan rambut istrinya di Jambak.

"Kami sudah melaporkan insiden ini ke Polresta Sukoharjo, hingga sekarang ini belum ada tindakan dari pihak kepolisian dan kami untuk sementara waktu diminta tenang dan bersabar dulu. Selain itu, kami sendiri sepakat untuk sementara waktu ditiadakan dulu gelaran musik. Biar suasananya adem dulu. Dalam waktu dekat, kami akan mengajukan rapat ke Kalurahan Banaran agar ada solusi terbaiknya," ujar mereka sambil menambahkan agar usaha Kulinernya kembali ramai.

Dalam pantauan GUGAT news, sepertinya apa yang menjadikan keluhan mereka benar faktanya. Kulineran di bekas Waduk Banaran, Grogol, Sukoharjo peninggalan sejarah PB X Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tampak sepi. Semula ada puluhan pedagang Kulineran yang membuka usahanya, sekarang ini tidak lebih dari 3 warung yang buka. Selain tutup sementara, kabarnya ada beberapa warung yang memilih pindah lokasi. Takut nantinya digeruduk sekelompok orang bercadar mendatanginya.

"Ya sudah, mau bagaimana lagi dari pada merasa tidak aman dan nyaman, mereka pada pindah di lokasi food court yang lain. Tinggal kami ini saja yang ada wedangan 41, Sambel Terasi, Mie ayam dan Warung Bakmi. Semoga solusinya dari Kalurahan segera terwujud dan kami nyaman, aman kembali untuk berjualan," pungkas Subur pemilik wedangan 41, tersenyum. #Yan 1.

Gusti Puger Susuri Dan Sejarahkan Benteng Cempuri Keraton

September 08, 2024


 Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto : Yani

GUGAT news.com SOLO

Minggu pagi, (8/9) sekitar pukul 08.00 WIB, tiba tiba ponsel GUGAT news  berdering ada panggilan dari beliau Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger, salah satu adik kandung dari Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, untuk datang ke rumahnya Ndalem Kapugeran yang ada di sebelah Utara Museum Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

" Nggih Gusti, wonten dawuh? Ya Gusti, apa ada perintah? Ngestoaken dawuh Gusti, ini kebetulan sedang sarapan di sekitar area keraton. Saya segera sowan, datang ke Ndalem Kapugeran, Gusti," ponsel pun segera GUGAT news, akhiri pembicaraan dengan Gusti Puger, panggilan akrab GPH Puger dan langsung meluncur ke Ndalem Kapugeran.

Tanpa obrolan dulu, GUGAT news diminta langsung naik ke Andong, kereta kuda dan berjalan keluar dari Ndalem Kapugeran. Tepat di depan halaman perparkiran museum Keraton, Gusti Puger memulai ceritanya. Mensejarahkan Benteng Cempuri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bersama bangunan yang ada. Benteng Cempuri ada di dalam Benteng Baluwarti yang mengelilingi seluruh bangunan keraton.

Dari Museum Keraton andong berjalan pelan-pelan ke arah Selatan, disitulah Gusti Puger mulai menerangkan sejarah yang dimulai dari Ndalem Mloyokusuman, Kampung Tamtaman, tembok benteng museum, Ndalem Gondorasan, dapur untuk masak memasak sesajian lanjut Taman Baluwarti yang kini menjadi Kantor Kalurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon.

Andong berbelok ke barat menuju Alun-alun Kidul yang tengah direvitalisasi, sebelum masuk Alkid, ada Sitihinggil Kidul yang kondisinya memprihatinkan, kumuh dan berbau karena bekas dipakai kandang Kebo Bule. Keluar dari Kori Brojonolo Kidul, langsung persis berada di Ndalem Sekolanggen, dapur yang khusus memasak untuk jamuan tamu raja. 

Ndalem Kayonan yang kini ditempati GKR Indriyah, adik Gusti Puger, omah susu, perahan susu sapi untuk raja yang di depan nya Ndalem Ngabeyan, terus ke arah barat ada Ndalem Lossan, khusus untuk tempat tinggal abdi dalem yang tuna netra. Kampung Wirengan khusus untuk seniman tari pria dan di depan nya Ndalem Brotokusuman yang kini dipakai untuk umum semacam gedung pertemuan.

"Masih ada beberapa Ndalem Pangeran peninggalan Sinuhun PB X dan XI di dalam keraton ini, namun ada pula yang sudah dibeli pejabat atau pengusaha. Di luar keraton sebenarnya dahulu juga banyak Ndalem Pangeran, selain rusak juga pindah tangan kepemilikan," terang Gusti Puger, sambil melanjutkan penuturan sejarah bangunan Benteng Cempuri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Ada sekolah khusus untuk putri bangsawan, Pamardi Putri yang bangunannya gandeng dengan pintu Keraton Kulon. Di depan pintunya keraton kulon ada Ndalem Mangkubumen PB X serta di sebelah utaranya ada Ndalem Madukusuman PB XII. Mentok ke Utara ada taman Mangkuyudan dan Ndalem Purwodiningratan PB II dan Ndalem Sasana Mulya yang berhadapan dengan Ndalem Sasana Putra.

Sebelah timur Ndalem Sasana Mulya ada tempat kereta yang persis di depan nya ada Talang Paten, tempat dikeluarkannya jenazah dari dalam benteng Cempuri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Tak jauh dari Talang Paten ada Masjid Paromosono PB II (1750) an. Sampailah sudah di halaman Kori Kamandungan yang sudah naik andong tidak kurang menempuh jarak 3 km.

"Dari Kori Kamandungan, Kori Brojonolo Lor dan sedikit ke arah timur ini, perjalanan sudah sampai di rumah saya, Ndalem Kapugeran," tutur Gusti Puger sambil menyilakan GUGAT news turun dari andong untuk makan dan minum di kantin yang ada di halaman Ndalem Kapugeran. #Yani 1.

Kali Jenes Laweyan Peninggalan Joko Tingkir Dibersihkan

September 07, 2024


 Tumpukan sampah yang menggunung di bawah jembatan Laweyan dibersihkan oleh ratusan relawan se Soloraya. Sabtu (7/9) dari pagi hingga siang hari. Foto : Yani

GUGAT news.com SOLO.

Dikatakan oleh Iwan Setyawan selaku Ketua Harian Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, jika kali ini dirinya tidak tanggung tanggung mengupayakan untuk membersihkan kampung tertua di Solo, kampung yang merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Pajang dengan Rajanya Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15 silam, adalah Kampung Laweyan. Sabtu (7/9) pagi hingga siang.

Kampung tertua di Kota Solo yang hanya memiliki 7 RT dan 3 RW ini, hari ini dibersihkan total oleh ribuan relawan dari berbagai daerah di Soloraya. Bukan tanpa alasan, nantinya pada 25 September merupakan hari lahirnya Kampoeng Batik Laweyan, sehingga beberapa gang gang kecil pun dibersihkan dari adanya rumput liar. Bukan hanya itu saja, Sungai Jenes atau sungai Laweyan yang merupakan bagian peninggalan sejarah Joko Tingkir pun turut dibersihkan.

" Setidaknya ada 1000 an relawan yang berkenan membantu resik resik, bersih bersih kampung tertua di Kota Solo ini, Kampung Laweyan. Dari mulai Halaman Masjid Al Makmur, 500 relawan kita arahkan ke timur untuk pembersihan gang gang sempit dari rumput liar. Untuk 500 relawan selanjutnya, kami arahkan untuk menyisir Sungai Jenes. Lebih utama nya, bersihkan sampah yang menggunung di bawah Jembatan Laweyan," terang Iwan Setyawan.

Berdasarkan pemantauan GUGAT news bukan hanya remaja putra dan bapak bapak yang turun ke dasar sungai untuk mengurai tumpukan sampah yang menggunung di bawah Jembatan Laweyan, melainkan tidak sedikit remaja putri bahkan emak emak yang ikut turun ke sungai Jenes peninggalan sejarah dari Kerajaan Kasultanan Pajang Sultan Hadiwijaya. 

Kabarnya ribuan relawan yang melakukan resik resik Kampung Batik Laweyan itu, bukan hanya warga masyarakat Kampung Batik Laweyan saja, melainkan datang dari berbagai daerah yang tergabung dalam komunitas SCR atau perkumpulan relawan dari salah satu perusahaan rokok serta relawan yang dibawa oleh salah satu perusahaan penerbitan media sekaligus relawan dari komunitas lain yang ada di Soloraya.

"Alhamdulillah... menjelang hari ulangtahun Kampoeng Batik Laweyan nantinya pada 25 September ini, banyak mendapatkan dukungan dari berbagai perusahaan. Bukan hanya ribuan relawan saja, melainkan adanya bantuan dari beberapa perusahaan, semacam puluhan tong sampah serta ratusan bibit tanaman. Baik tong sampah dan bibit tanaman, nanti akan ditempatkan dan ditanam di tempat strategis," terang Iwan Setyawan, seraya tertawa bangga.

Sebagai puncaknya acara hari itu, adalah makan siang Sego kucing alias nasi sambel bandeng yang biasa dijajakan di Hidangkan Istimewa Kampung (HIK)  atau wedangan. Untuk angkringan siang hari itu dua lokasi yang disiapkan oleh panitia. Ada di halaman Masjid Al Makmur, Sido Luhur dan angkringan di samping Jembatan Laweyan, Tiga Negeri. Mungkin lantaran lelah, tampak nikmat sekali mereka menikmati lezatnya Sego kucing, gorengan dan minuman. #Yani.