Kereta Kencana Kangjeng Kyai Grudo PB II Kartasura Bukan Ditarik Kuda Melainkan 8 Kerbau

September 20, 2025
Sabtu, 20 September 2025


 Kereta Kyai Grudo PB II  (1726-1742) Keraton Kartasura Hadiningrat yang meski usianya lebih dari 300 tahun, namun Kondisi nya terawat rapi serta masih bagus. Foto ; Yani

GUGAT news.com SOLO

Kepada GUGAT news, salah satu pemandu wisata di Museum Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Mas Ngabehi (Mng) Projo Purnomo menuturkan jika Kereta Kencana Kangjeng Kyai Grudo dari Sinuhun Paku Buwono (PB) II Keraton Kartasura Hadiningrat ini adalah unik dan lain dari kereta kencana pada umumnya. Kebanyakan kereta ditarik oleh kuda yang begitu tampak gagah, namun tidaklah demikian dengan Kereta Kyai Grudo ini, ditarik oleh 8 ekor kerbau. Namun bukan Kebo Bule melainkan kerbau biasa yang dipakai membajak pertanian.

Bukan tanpa alasan, demikian ditambahkan oleh Mas Ngabehi Projo Purnomo, bedanya dengan kereta pada umumnya milik Keraton Kartasura yang kebanyakan untuk berperang sehingga harus ditarik dengan beberapa ekor kuda, namun tidaklah demikian dengan Kereta Kyai Grudo ini yang oleh PB II Kartasura hanya dipergunakan untuk Plesiran, wisata ke luar dari Beteng Baluwarti untuk menyambangi, mengunjungi penduduk yang tinggal di desa desa sambil memenuhi apa yang menjadikan aspirasi rakyat.

" Karena pada bagian roda dari Kereta Kencana Kangjeng Kyai Grudo yang dibuat oleh VOC di Belanda sekitar pada tahun 1715-1726 sudah dilengkapi suspensi, per pegas layaknya skok mobil sehingga saat berjalan terasa nyaman, lurus dan anteng tidak terasa naik turun -naik turun. Pastinya terasa empuk serta nyaman dengan tarikan 8 ekor kerbau sesuai dengan langkah kerbau yang begitu pelan namun stabil," terang Mng Projo Purnomo seraya menambahkan yang diganti baru jok tempat duduk sang kusir saja.

Kereta Kencana Kangjeng Kyai Grudo ini, lanjut Ngabehi Projo, selain biasa dipakai untuk anjangsana Sinuhun PB II Keraton Kartasura Hadiningrat kepada rakyatnya, bersamaan dengan itu semua runtuhnya Keraton Kartasura Hadiningrat oleh gegeran Mas Garendi atau yang populer dengan sebutan Geger Pecinan dipakailah salah satu bagian dari peralatan boyong kedhaton, perpindahan Keraton Kartasura Hadiningrat menuju Desa Solo yang sekarang ini dikenal sebagai Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. 1743 dibangun 1745 Boyong Kedhaton pindahnya Keraton Kartasura Hadiningrat ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Selain Kereta Kencana Kangjeng Kyai Grudo, masih menurut penuturan Mas Ngabehi Projo, saat Boyong Kedhaton dari Kartasura ke Surakarta pastinya ada puluhan atau bahkan ratusan pusaka untuk perang, semisal tombak, pedang, samurai, keris serta jenis senjata lainnya. Ada yang menarik, selain pusaka untuk berperang, tidaklah lupa Sinuhun membawa binatang Klangenan atau kesayangan, semacam Gajah, harimau dan hewan lainnya. Bahkan dibawa pula pohon beringin yang kini ada di Alun Alun Kidul dan Lor Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

"Sehingga lebih tua ke empat pohon beringin yang ada di Alkid dan Alor Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat itu sendiri. Ada lagi yang lebih menarik, saat Kereta Kencana Kangjeng Kyai Grudo sempat mau dipinjam Presiden Soekarno sekitar tahun 1965. Begitu diangkat masuk truck untuk dibawa ke Jakarta, mendadak truck macet total dan tidak mau jalan. Kereta Kencana Kangjeng Kyai Grudo pun dibawa pulang ke keraton. Tidaklah lama kemudian terjadi pemberontakan Gerakan 30 September, PKI," pungkas Rng Projo Purnomo. #Yani.


Thanks for reading Kereta Kencana Kangjeng Kyai Grudo PB II Kartasura Bukan Ditarik Kuda Melainkan 8 Kerbau | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments
Hide comments

0 Comments on Kereta Kencana Kangjeng Kyai Grudo PB II Kartasura Bukan Ditarik Kuda Melainkan 8 Kerbau

Posting Komentar