Normalisasi Aliran Sungai Jawes Cegah Luapan Air Saluran Sungai Ke Jalan Gentan, Baki, Sukoharjo
GUGAT news.com SUKOHARJO
Beberapa hari tampak alat berat Excavator beraktifitas di aliran sungai Jawes, Gentan, Baki, Sukoharjo . Kegiatan ini ternyata sedang melakukan Normalisasi atau rehabilitasi sungai Jawes sebagai upaya mencegah luapan air saluran sungai ke jalan yang selama ini berakibat mengganggu aktifitas masyarakat sekitar dan para pengguna jalan.
Diakui masyarakat sekitar sungai tidak lancarnya air sungai akibat banyaknya buangan sampah seperti kayu, plastik,bahan-bahan bangunan sehingga membuatnya membatu dan menyempitkan gorong-gorong khususnya dibawah jembatan Jawes. Beberapa titik bangunan diatas DAS sekitar jembatan terpaksa saat rehabilitasi harus digempur, tujuannya untuk memudahkan dikala melakukan pembersihan saluran.
Forum Relawan Bencana Kecamatan Baki yang diketuai langsung oleh Sentot Maryanto, STP. Kami mengajak semua pihak baik dari lintas wilayah, lintas sektoral seperti DPUPR, BPBD, pengurus lingkungan sekitar serta Pemerintah Desa Baki, Purbayan dan Makamhaji agar bisa membuat suatu kesepakatan bersama.
Misalnya seperti himbauan larangan untuk tidak menbuang sampah sembarangan ke lingkungan arus sungai dan menyetrum/mengobati dengan alat semacam racun ikan, serta peraturan pembangunan dan pemanfaatan area disekitar sungai sebagai dasar untuk turut berpartisipasi dalam menjaga sungai dan antisipasi terjadinya bencana. 'Karena Bencana adalah urusan kita bersama, ujar Sentot.( Rabu 22/10/25)" ujarnya.
Dalam realisasi rehabilitasi sungai jawes diperkirakan akan memakan waktu tidak kurang selama 60 hari. Namun, semua tidaklah terlepas dari banyaknya kendala, seperti berdirinya bangunan diatas DAS yang beberapa titik terpaksa harus digempur dulu.
Sehingga Pengerukan menjadi target utama dalam Rehabilitasi ini, mengingat sampai saat ini sungai Jawes belum pernah dilakukan pengerukan sehingga sedimentasi hampir memenuhi dasar hilir sungai Jawes.
Sentot sangat berharap bulan Desember atau Januari sampai februari 2026 yang diperkirakan merupakan puncak musim hujan dan seterusnya daerah tersebut sudah tidak terjadi banjir dan tidak menganggu aktivitas masyarakat lagi.#F1Q







