iklan



FOKUS

Kenapa Harus Ada 2 LAYU LAYU Wafatnya Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat...?


 LAYU LAYU atas wafatnya Sampean Ndalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang kali pertama beredar di masyarakat umum. Menariknya, tak berapa lama muncul edaran LAYU LAYU dalam bentuk baru dan sepertinya lebih lengkap, meski yang edaran pertama saja sudah cukup jelas. 

Yang membedakan edaran LAYU LAYU kali pertama dengan ke dua hanya masalah penyebutan nama dan gelar kebangsawanan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat saja dan siapa yang telah berduka. Edaran pertama tanpa harus menyebutkan istri Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat serta nama Putra Mahkota. Cukuplah yang berduka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Putra Putri Ndalem Sinuhun PB XIII.

Namun tidaklah demikian dengan LAYU LAYU yang kali kedua, tampak nya ada sedikit perbedaan. Diantaranya disebutkan lah nama isteri, putra mahkota dan Putra Putri Ndalem Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat serta kakak dan adik adik Sinuhun PB XIII yang merupakan Putra Putri Ndalem Sinuhun PB XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Semoga saja ini pertanda baik bagi keraton setelah sepeninggal nya beliau SISKS Paku Buwono (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.


LAYU LAYU ke 2 yang beredar setelah LAYU LAYU kali pertama sudah beredar di masyarakat luas. Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un.... Sesungguhnya kita semua ini milik Allah SWT dan akan Kembali menghadap Nya. Allahumma Firlaahu wa syabithu...Ya Allah SWT Ya Rab Ampunilah dosa dosa Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini dan tetapkan keimanan Islamnya agar mampu menjawab pertanyaan kuburnya. Aamiin!

Dalam kesempatan bertakjiyah, GUGAT news bisa bertemu dengan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger salah satu Putra Ndalem Sinuhun PB XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang juga merupakan adik kandung Sinuhun PB XIII, menyatakan tidak perlu ditanggapi secara serius. LAYU LAYU dari Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari Koes Moertiyah yang akrab disapa Gusti Mung, hanya datar saja tiada maksud tertentu ya seperti LELAYU pada umumnya.

"Sedangkan yang beredar berikutnya atau susulan ke 2 tampak ada semacam sesuatu untuk ditegaskan ke khalayak ramai. Sebagai isteri permaisuri serta putra mahkota. Ya silakan saja, toh itu hanya tulisan pada LAYU LAYU, sesuai adat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, membicarakan masalah pengganti raja yang wafat itu setelah 40 hari sepeninggal Sinuhun PB XIII. Biarkan nantinya keputusan Gusti Kang Murbeng Dumadi Akaryo Jagad, Allah SWT saja yang menentukan. Seperti Wafatnya Sinuhun PB XIII ini tidak terlepas dari kuasa Ilahi," pungkas Gusti Puger, tersenyum. #Yani.










BACA JUGA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1











Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close