PDI Perjuangan Solo Itu Tidak Butuh Gibran

Juli 01, 2020
Rabu, 01 Juli 2020

BRM Kusumo Putro SH MH, Gibran Rakabuming Raka yang butuh PDI-P Solo, bukan sebaliknya. PDI-P Solo butuh Gibran. Foto : Achmad.
-------------------------------------------------
GUGAT86.com. SURAKARTA. Demikian dikatakan BRM Kusumo Putro SH, tokoh pemuda yang juga merupakan inisiator Gerakan Rakyat Untuk Daerah Kota Surakarta (GARUDA) serta selaku Relawan Jokowi-Amin Daulat Indonesia (JADI), saat Pilpres tahun lalu. "Artinya, kalau boleh jujur, seorang Gibran Rakabuming Raka itu belum saatnya maju Pilkada Walikota Surakarta, entahlah kalau tahun yang akan datang.  Apapun dan siapapun Gibran, panggilan akrab Gibran Rakabuming Raka, yang membutuhkan PDI-P Solo. Bukan PDI-P Solo lah yang membutuhkan Gibran!"tegas Kusumo.

Untuk itu, lanjut Kusumo, panggilan akrab BRM Kusumo Putro SH, sebaiknya Gibran berikut relawan serta pendukungnya tidak perlu membuat oponi publik, polling dengan cara yang tidak fair. Seolah-olah menggiring sekaligus mendikte opini publik masyarakat Solo agar Rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan tidak jatuh ke Calon Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta Achmad Purnomo dan Teguh Prakoso. Melainkan jatuh ke tangan
Gibran. "Sumonggo saja, kalau polling itu hanya sekedar lucu lucuan, guyonan. Rasanya semua warga Solo sudah tahu kok, kemana arah dari hasil survey itu. Menyudutkan pasangan Calon Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta Puguh," tandasnya.

Lebih jauh ditegaskan Kusumo, adanya survey itu tidaklah mencerminkan kondisi riil. Setidaknya ada beberapa hal yang tidak obyektif dalam survei tersebut, tidak sepenuhnya mempresentasikan mayoritas warga Solo, sekalipun disebutkan jika responden dari DPT. Bukankah di Solo ada 5 wilayah kecamatan? Kenapa warga Kecamatan Jebres tidak dilibatkan disamping Kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon dan Banjarsari? Ada apa dengan ini semua?

Disamping itu, masih menurut penuturan Kusumo, dari simulasi yang dilakukan terkesan sangat memaksakan sekaligus menggiring opini publik kepada salah seorang calon. Tidaklah demikian kalau saja survei dilakukan secara fair, setidaknya juga kudu memasukkan nama Achmad Purnomo sebagai calon Walikota Surakarta. Tinggal nantinya dilihat siapa yang memiliki elektabilitasnya tinggi diantara dua kandidat Calon Walikota Surakarta yang dipilih secara hati nurani oleh semua warga Solo. "Survei yang dilakukan bekerjasama dengan PTS di Solo yang dikoordinir seorang dosen Pascasarjana itu, sepertinya memang sengaja ingin mendikte Parpol dengan cara memanfaatkan media."


BRM Kusumo Putro SH, saat jumpa pers dengan puluhan media di Ayam Bakar KQ 5, Penumping, Laweyan, Solo. Selasa (30/6/2020) sore. Foto : Achmad.
-------------------------------------------------
Kembali ditegaskan Kusumo, mundurnya Achmad Purnomo beberapa waktu yang lalu merupakan wujud empatinya terhadap Wabah Virus Corona (Covid-19) yang hingga kini belum usai. Purnomo secara hati nurani menunjukkan sikap sejatinya sebagai seorang pemimpin yang peduli dengan kesehatan sekaligus keselamatan warga Kota Solo, khususnya. Secara organisasi, Purnomo juga senantiasa tunduk dan patuh akan apa yang menjadikan keputusan DPP PDI Perjuangan, sehingga dalam hal ini jangan sampai ada pihak yang memutarbalikkan fakta. Maksudnya, berbalik menuding Purnomo lah yang mempermainkan partai. Padahal, mereka sendiri yang mempermainkan partai dengan cara mendikte dan menggiring partai agar menjatuhkan Rekomendasi kepada kader baru yang belum jelas kemampuannya memimpin warga Solo.

Adanya survei hingga 3 kali yang selanjutnya disusul dengan pernyataan sikap dari Kelompok Pendukung Calon yang belum jelas juntrungannya mampu memimpin Kota Solo, bukankah ini merupakan penggiringan opini publik supaya Rekomendasi DPP PDI-P tidak jatuh ke tangan pasangan Puguh? Inilah sikap yang tidak seharusnya dilakukan oleh kader partai politik yang demokratis dan dekat dengan rakyat. "GARUDA yang saat ini memiliki 52 elemen kelompok masyarakat pendukung PUGUH sebagai calon Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta pada Pilkada tahun ini, kami minta kepada yang tidak menyukainya berlakulah fair, jangan main opini memutarbalikkan fakta riil yang ada di Solo ini!" tegas Kusumo.

Sebagai kader yang bijaksana, tidak ada salahnya Perlunya menghormati akan jasa kebesaran Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo yang kini tengah menjabat sebagai Walikota Surakarta, lebih dari 20 tahun beliau memimpin DPC PDI-P Solo serta tidak kurang dari 43 tahun mengabdikan hidupnya untuk membesarkan partai dari mulai tingkat bawah. Sehingga tak mengherankan lagi, usahanya membuahkan hasil, 5 kali sudah DPC PDI-P Solo berturut turut menang dan berhasil dalam Pilkada Solo mengusung sebagai Walikota Surakarta. " Bukti calon yang diusung bukan secara instan begitu saja, melainkan melalui proses penggodokan yang matang. Bukan asal jadi yang belum memiliki jiwa seorang pemimpin. Tidak salah jika DPC PDI-P Solo mengusung Achmad Purnomo dan Teguh Prakoso sebagai calon Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta tahun ini," tandas Kusumo, sambil menambahkan jika sudah sepantasnya Rekomendasi DPP PDI-Perjuangan jatuh ke Pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Prakoso. # V1N4/ Yan 1.

------081325995968-----

Thanks for reading PDI Perjuangan Solo Itu Tidak Butuh Gibran | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS