Jenderal Gatot Nurmantyo Kurban Sapi Limousin Di Masjid Laweyan

Sapi jenis Limosin yang berbobot tidak kurang dari 1 ton yang dikurbankan Jenderal Gatot Nurmantyo ke Masjid Laweyan, masjid tertua di Surakarta. Foto : Achmad.

------------------------------------------------------------

GUGAT86.com. SURAKARTA. Saat berada di Kota Solo, bisa dipastikan lagi jenderal berbintang empat ini, Gatot Nurmantyo melakukan berjamaah Salat Subuh di Masjid Laweyan yang usianya sudah lebih dari 500 tahun lalu. Masjid yang didirikan saat jaman keemasan Kerajaan Pajang. " Sebelum Pandemi Covid-19, Pak Jenderal Gatot Nurmantyo itu sering berjamaah Subuhan di Masjidil Laweyan. Bahkan saat Pilpres, beliau justru rajin bersilaturahmi dengan warga sekitar masjid. Setidaknya say halo dengan jamaah,"tutur Achmad Arif Yulianto, selaku Ketua RT 003 RW OO2 Setono, Laweyan, Solo.

Ditambahkan Yanto, sapaan akrab Achmad Arif Yulianto, barangkali saja, lantaran kebiasaan Jenderal Gatot Nurmantyo begitu rampung berjamaah Salat Subuh, berdoa dan segera bergegas meninggalkan masjid, paling hanya sepintas menyapa jamaah, jadi tidak banyak yang tahu maksud dari tujuan beliau sering silaturahmi ke Masjid Laweyan. "Mungkin karena masjid ini memiliki histori, nilai sejarahnya tersendiri, sehingga beliau merasa betapa pentingnya mengenal sejarah kebesaran akan Kerajaan Pajang dengan Joko Tingkir nya atau yang lainnya, kami tidak tahu," terang Yanto.

Masih menurut penuturan Yanto, pastinya baru kali pertama inilah mantan Panglima TNI itu melakukan penyembelihan hewan kurban berupa seekor sapi jenis Limosin dan berbobot 1 ton. Yang jelas, apa yang menjadikan niat baik jenderal Gatot Nurmantyo berkurban sapi di Masjid Laweyan, serasa tepat sekali. Disaat Pandemi Covid-19 yang tidak ada seorangpun tidak terdampak ekonomi, kehadiran Jenderal Gatot Nurmantyo pas sekali. "Alhamdulillah... kurban sapi limousin dari Pak Jenderal Gatot Nurmantyo ini berkah sekali. Bermanfaat dan halallan thayibban. Semoga tahun depan kembali Pak Jenderal Gatot Nurmantyo, berbagi rejeki di Masjid Laweyan lagi," harap Yanto.

Sesuai himbauan pemerintah, ditambahkan Yanto, dimulai dari ibadah Salat Iedul Adha, memotong hewan kurban hingga Salat Jumat, semuanya dilakukan secara protokoler kesehatan. Selalu bersih mencuci tangan dengan sabun dan handsanitizer yang disiapkan masjid. Apalagi waktu menyembelih hewan qurban dan pembagian daging ke warga, sesering mungkin tangan selalu bersih. Salat Iedul Adha, potong kurban hingga Jumatan dipastikan lagi bermasker sekaligus menerapkan sosial distancing dan physical distancing, selalu menjaga jarak. "Alhamdulillah... apa yang menjadikan himbauan pemerintah bisa kami terapkan,"papar Yanto. # V1N/Yan 1.