Diah Warih Anjari : Wanita Bisa Apa Kalau Tiada RA. Kartini

April 21, 2021
Rabu, 21 April 2021

 

   Diah Warih Anjari Deklarator DIWA.

GUGAT  news.com. SURAKARTA. Dikonfirmasi masalah seputar Pahlawan Nasional RA. Kartini, melalui ponselnya pada Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 09.00 WIB yang bertepatan dengan Peringatan Hari Kartini pula, Diah Warih Anjari sang deklarator DIWA, menjawab singkat,"Sangat perlu mendapatkan apresiasi tersendiri. Hebat perjuangan beliau!"

Tiada terasa perbincangan melalui ponselpun berjalan lancar, mengalir begitu saja. Dengan runtut DIWA panggilan akrab Diah Warih Anjari bercerita seputar sosok pejuang wanita RA. Kartini dengan segala konsekuensinya. Lebih tepatnya bukan Raden Adjeng Kartini , melainkan Raden Ayu Kartini Djoyo Adhiningrat yang merupakan salah seorang putri bangsawan Raden Mas (RM) Adipati Ario Sosroningrat. 

Meskipun berubah kuning Corona masih ada.

Bukan hanya sebagai putri bangsawan saja, Raden Ayu Kartini juga merupakan cucu dari Bupati Jepara Pangeran Ario Tjondronegoro IV yang lahir pada 21 April 1879 dan beliau wafat dalam usia yang masih sangat muda 25 tahun. Tepatnya 17 September 1904. "Perjuangan Kartini muda pada saat itu sungguh luar biasa, demi emansipasi kaumnya, wanita. Gigih memperjuangkan emansipasi wanita dalam kesetaraan derajat dengan kaum pria di negeri ini," tegas DIWA.

Ditambahkan DIWA, meski tergolong usia masih muda, beliau cerdas dan brilian sekali pola pikirnya. Berani menentang banyaknya diskriminasi pada saat itu dengan kaum pria. Wanita sama sekali tidak boleh mengenyam pendidikan. "Perempuan hanya diperuntukkan sebagai 'konco wingking' hanya melulu setiap harinya berada di dapur, sumur dan kasur. Hal inilah yang diberontak beliau agar tiadanya perbedaan derajat dengan pria," ujarnya.

Masih menurut penuturan DIWA, bisa jadi kalau pada saat itu tidak adanya perjuangan dari RA. Kartini, sampai saat ini kaum wanita tetap masih menjadi 'Konco Wingking' dari para pria. Sehingga dalam hal ini keberadaan mereka para kaum wanita saat ini yang memiliki jabatan lantaran displin ilmunya, kesemuanya 5idak terlepas dari perjuangan hebat penulis buku Habis Gelap Terbitlah Terang itu, RA. Kartini.

Adanya jabatan seorang wanita menjadi RT, RW, Lurah, Camat, Bupati, Walikota, Gubernur, anggota dewan, perwira tinggi TNI-POLRI, menteri hingga bahkan selaku kepala negara, Presiden, kesemuanya tidak bisa dipisahkan dari jasa besar istri Bupati Rembang saat itu KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adiningrat. "Kini saatnya emansipasi wanita yang sudah diwariskan beliau, bukan hanya cukup diapresiasi saja melainkan diteladani dan diteruskan cita citanya. Sebagai wanita harus pandai dan mampu dalam segalanya, tidak boleh kalah dengan kaum pria. Namun tetap konsisten dengan kodratnya sebagai seorang istri yang harus tetap patuh, taat dengan suami selama tidak menyimpang dari aturan Gusti Kang Murbeng Dumadi Akaryo Jagad, Allah SWT."tegas DIWA.#Yani.

               °°°°°°✓ 081325995968 °°°°°°°°

Thanks for reading Diah Warih Anjari : Wanita Bisa Apa Kalau Tiada RA. Kartini | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS