Puluhan menu masakan tradisional dan khas Jawa Tengah khususnya, bisa dinikmati kelezatannya di Warung Makan Intan Gentan, Baki, Sukoharjo. Foto : Yani.
GUGAT news.com SUKOHARJO
Nguri uri, melestarikan budaya, budaya Jawa pastinya Jawa Tengah bukan hanya yang berkaitan dengan pementasan, pertunjukan panggung, tarian, teater hingga musik apapun jenisnya, namun kulineran pun jadi juga bagian dari warisan budaya adiluhung agung dari leluhur. Bahkan, Kulineran jaman dahulu atau jadul sepertinya mulai terpinggirkan, kalah dengan kuliner kekinian.
Sepertinya sah dan wajar wajar saja, jika perlu adanya apresiasi tersendiri terhadap apa yang telah dilakukan Evina, owner Warung Makan Intan, yang ada di jalan Jetis Raya, Gentan, Baki, Sukoharjo. Bagaimana tidak, dari mereka para pelaku bisnis sekaligus pengusaha kuliner, sepertinya kurang berkenan melirik berjualan menu tradisional tempo dulu. Mereka takut akan sepi pembeli, sehingga kebanyakan memilih kuliner kekinian.
Namun tidaklah demikian dengan Evina, wanita cantik ini lebih suka memilih usaha Kulineran Jadul sekaligus tradisional. Sebagai konsekuensinya, akan dihindari oleh kebanyakan pembeli, ternyata apa yang sangat dikhawatirkan banyak pengusaha kuliner tidak terjadi pada Evina dengan kulineran tradisional khas menu masakan Jawa Tengah khususnya. Ternyata bukan sepi pengunjung, malahan Warung Makan yang buka dari pukul 06.00-21.00 WIB, itu malahan laris manis, pembeli disetiap hari.
"Siapa lagi kalau bukan dimulai dari diri sendiri untuk menguri-uri sekaligus melestarikan budaya peninggalan leluhur tentang makanan. Melestarikan makanan juga bagian dari nguri uri budaya. Dan Alhamdulillah...sudah beberapa tahun ini, rejeki dari Allah SWT melalui kuliner jadul, membawa berkah tersendiri. Saya tidak malu dengan usaha Kulineran Jadul yang ternyata banyak membawa berkah," tutur Evina. bangga.
Ditambahkan Evina yang belum lama ini membuka cabang warung makan Intan di daerah Ngemplak Bothi, Kartasura, Sukoharjo, saat kali pertama hanya memiliki karyawan 3-4 orang, itupun terbilang masih bersaudara. Sekarang ini, puluhan karyawatinya bukan siap melayani pembeli di warung makan Intan saja, melainkan siap menerima pula order semacam katering.
"Selain di Ngemplak Bothi, Kartasura, dulu juga pernah membuka cabang di jalan raya Songgo langit, Gentan. Hanya saja , lantaran tempat parkirnya kurang begitu luas, untuk sementara waktu kami tutup dulu. Mungkin kalau nantinya ketemu ada tempat yang cukup representatif, nyaman dan luas, Warung Makan Intan akan buka cabangnya lagi," ujar Evina tersenyum.
Puluhan menu tradisional khas Jawa Tengah, ada di Warung Makan Intan ini, baik yang di Gentan maupun ada di Ngemplak Bothi, Kartasura. Dari sayur ndeso, khas Wonogiri dan Gunung Kidul, tumpang, pecel, lodeh, gudeg ndeso yang warnanya keputihan bukan coklat seperti Jogja, Sambel goreng lotho, oseng kacang, oseng soon, orak arik, bayeman, oblok oblok, botok, garang asem, pepes, dan masih banyak yang lainnya.
Semisal gado gado, selat sampai menu cemilan tradisional semacam lemper, arem arem, beragam sosis, pisroti, pisang karanggesing, baceman tahu tempe, ikan laut, lele kesemuanya bisa dinikmati kelezatannya di Warung Makan Intan. Bahkan bubur atau Jenang lemu, jenang mutiara, jenang grendul, jenang pati juga tersedia. Penasaran? Sumonggo, silakan kulineran ke Warung Makan Intan Gentan, Baki, Sukoharjo atau Ngemplak Bothi, Kartasura, Sukoharjo. Dijamin puas. # Yan 1.
Thanks for reading Nguri uri Budaya Melalui Kulineran | Tags: Kulineran
« Prev Post
Next Post »