Dari Kecil Diasuh Besarnya Menjadi Musuh

September 28, 2025
Minggu, 28 September 2025


 Di Keraton Kartasura Hadiningrat (1860-1742) ini Pangeran Mangkubumi dan RM Said tinggal dan diasuh bersama Pamannya Sinuhun Paku Buwono (PB) II Keraton Kartasura Hadiningrat. 

GUGAT news.com SUKOHARJO 

Adalah Pangeran Mangkubumi yang selanjutnya nanti begitu tumbuh dewasa menjadi pendiri Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai Paduka Sri Sultan Hamengku Buwono I dan termasuk pula dengan Raden Mas Said yang nantinya begitu sudah mulai tumbuh dewasa juga mendirikan Puro Mangkunegaran dengan yang tak jauh dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan sebutan Pangeran Samber Nyawa Mangkunegara I. Keduanya melalui bantuan Belanda VOC.

Dikisahkan Kangjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger, salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat  bilamana kedudukan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kasultanan Ngayogyakarta, Sri Pakualaman serta Puro Mangkunegaran berangkat dari satu bersaudara dengan lainnya. Pangeran Mangkubumi dan RM Said merupakan keponakan Sinuhun PB II Kartasura Hadiningrat. Di Kartasura Hadiningrat inilah Pangeran Mangkubumi dan RM Said di asuh oleh Sinuhun PB II.

"Tidaklah hanya cukup di situ saja, keduanya diasuh sekaligus dirawat seperti anaknya sendiri oleh PB II Keraton Kartasura Hadiningrat, bahkan saat kepindahannya lantaran adanya pemberontakan Pecinan yang juga dilakukan Sunan Kuning bekerja sama dengan RM Said, baik Pangeran Mangkubumi serta RM Said juga turut dibawa ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (1745). Betapa mulianya hati PB II yang akhirnya malah dikhianati kedua keponakannya. Kecil diasuh besar menjadi musuh," terang KGPH Puger.

Tak lama kepindahannya Sinuhun PB II, lanjut Gusti Puger, panggilan akrab KGPH Puger, dari Keraton Kartasura Hadiningrat untuk menuju Desa Solo yang sebelumnya sudah dibangun Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (1743) Boyong Kedhaton lah PB II dari Keraton Kartasura Hadiningrat menuju Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (1745). Tak lama kemudian, Sinuhun PB II wafat pada 20 Desember 1749 dan digantikan oleh putranya RM Suryadi sebagai Sinuhun PB III yang semula ditolak oleh Mangkubumi dan RM Said. Keduanya bisa menerima begitu mendapati saran dan nasihat Belanda VOC.

Kalau ditilik berdasarkan sejarahnya, masih menurut penuturan Gusti Puger, justru yang kali pertama bekerjasama dengan Belanda VOC adalah mereka berdua Mangkubumi dan RM Said yang akhirnya bisa mendirikan Kerajaan dan Puro Mangkunegaran atas bantuan VOC Belanda. Melalui fasilitas VOC Belanda, akhirnya Sinuhun PB III dengan adanya Perjanjian Giyanti pada 3 Februari 1755, berkenan membagikan sebagian untuk wilayah kekuasaan nya Mataram Islam menjadi dua dengan Pangeran Mangkubumi yang akhirnya mendirikan Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Sedangkan Sinuhun PB III tetap menguasai Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

"Tidaklah lama kemudian, pada 1757 RM Said kembali melalui fasilitas dari VOC Belanda, juga meminta sebagian wilayah Mataram Islam yang harus di bagi menjadi empat. Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Pakualaman Yogyakarta dan Puro Mangkunegaran. Kesemuanya itu disepakati dalam perjanjian Salatiga. Lagi lagi kesemuanya berkat bantuan jasa kerjasama dengan VOC Belanda. Baik Mangkubumi maupun RM Said yang meminta bantuan VOC Belanda guna memecah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat PB III. Jelas bukan, disini siapa yang lebih dahulu bekerjasama dan pro VOC Belanda? Sumonggo, silakan di analisa sendiri," pungkas KGPH Puger sambil menambahkan Kecil diasuh dewasa menjadinkan musuh. # Yani.


Thanks for reading Dari Kecil Diasuh Besarnya Menjadi Musuh | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments
Hide comments

0 Comments on Dari Kecil Diasuh Besarnya Menjadi Musuh

Posting Komentar