Mudik Jakarta-Solo Jalan Kaki

Maulana Arif Budi Satrio (38) warga Sudiroprajan, Jebres, Solo, pengemudi bus pariwisata di Jakarta. 

Karena PHK dan tidak mendapatkan uang pesangon, nekat mudik ke Solo dengan jalan kaki. Foto : Achmad.

-------------------------------------------------GUGAT86.com. SURAKARTA. Saat itu, Jum'at (8/5/2020) pukul 11.00 WIB, bak disambar petir di siang bolong suasana hati Maulana, panggilan akrab Maulana Arif Budi Satrio. Mengapa demikian? Pasalnya, hari itu hari awal mula dirinya harus memutar otak berpikir keras. Di putuskan hubungan kerja (PHK) dari tempatnya bekerja sebagai pengemudi bus pariwisata di Jakarta. Tanpa uang pesangon dan hanya tinggal mempunyai uang Rp 500 ribu. " Tanpa kejelasan sampai kapan PHK nya, dari pada kelaparan di Jakarta, lebih baik pulang ke Solo," papar Maulana membuka cerita pilunya.

Tekatnya hanya satu, mudik ke Solo, Kampung halamannya. Tanpa pikir panjang lagi, uang Rp 500 ribu dibelikannya tiket bus Jakarta-Solo. Kagetnya, bukan bus yang akan membawanya ke Solo, melainkan sebuah minibus Elf yang sudah sarat penumpang, tanpa mengindahkan aturan protokoler kesehatan. " Daripada terpapar Virus Corona, lebih baik saya minta lagi uangnya. Kembali masalah berkecamuk di kepala," terang Maulana sambil tersenyum.

Setelah dipikir cukup lama dan matang, segera Maulana mempersiapkan diri untuk pulang kampung jalan kaki. Uang Rp 500 ribu bisa dipakai bekal makan dan minum sepanjang perjalanan. Saat itu pula, Senin (11/5/2020), setelah segala sesuatu nya dipersiapkan secara fisik dan moril, pagi usai menjalankan kewajiban Salat Subuh, mulailah Maulana melangkah meninggalkan Ibu Kota Jakarta. Langkah kaki pertama Meninggalkan Jakarta, dimulai dari Cibubur, Jakarta Timur. "Dari Cibubur, saya terus jalan ke arah timur," urai Maulana.

Meski banyak beristirahat lantaran berpuasa, dikatakan Maulana, hanya saja dirinya memiliki prinsip tersendiri. Maksudnya, dalam benaknya, tidak sedikitpun terlintas dalam perjalanan kakinya tidak ada rencana untuk beristirahat dalam waktu cukup lama.

" Memang jalan kaki untuk mudik dalam kondisi berpuasa, saya sering beristirahat. Hanya saja, tidak bisa berlama- lama. Secukupnya saja. Duduk sejenak sambil menarik nafas panjang, jalan kaki pun kami lanjutkan kembali. Hanya saat makan sahur hingga salat subuh di masjid saja yang agak lama istirahatnya," papar Maulana sambil tersenyum.

Selama tiga hari perjalanan kakinya, sampailah Maulana menginjakkan kakinya di Wilayah Gringsing, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kamis (14/5/2020) sore. Rasa keinginannya untuk bisa segera sampai ke Solo, lagi lagi menjadikan kepalanya berpikir keras. Mau mencari angkutan, terkendala masalah biaya. 

Setelah kembali dipikir panjang, akhirnya Maulana memberanikan diri untuk menghubungi Pengurus Pusat Persatuan Pengemudi Bus Pariwisata. Gayung pun bersambut, sebagai salah satu anggota, oleh pengurus pusat disambungkan ke pengurus daerah Jawa Tengah yang ada di Semarang. "Alhamdulillah direspon sekaligus dimarahi karena kenekatan saya jalani kaki mudik Jakarta-Solo." Ungkap Maulana Yang saat itu diminta menunggu di Gringsing yang akan dijemput dari Semarang.

Begitu jemputan dari Semarang datang, masih dituturkan Maulana, dirinya langsung diantar ke Solo sekaligus diserahkan ke Rumah Karantina Grha Wisata Niaga Sriwedari, Solo.Rabu (20/5/2020) sore hari. "Alhamdulillah...negatif Corona, bahkan suhu tubuhnya 32 derajat Celcius. Saya juga kepingin membuktikan sekaligus menunjukkan meski dari Jakarta, tapi tidak membawa Virus Corona (Covid-19)," lagi lagi Maulana tersenyum.

Selama di karantina, lanjut Maulana, hingga Jumat (29/5/2020) dirinya sudah mengabari keluarganya di Sudiroprajan. Setidaknya diharapkan dengan kabar itu keluarganya juga turut bahagia seperti dirinya saat ini."Alhamdulillah... lebaran sudah di Solo, meski masih di rumah karantina. Yang penting keluarga sudah tahu." pungkas Maulana. # Achmad.

-----081325995968-----

Thanks for reading Mudik Jakarta-Solo Jalan Kaki | Tags: Peristiwa

TERKAIT