GUGATNEWS.com. Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dengan menumpang Jukung, Klotok, perahu kecil tradisional khas Banjarmasin, Kalimantan Selatan, puluhan karyawan karyawati dari 22 outlet Ayam Bakar Wongsolo Grup menyusuri dari puluhan kabupaten atau kabupaten kota yang terendam banjir. Masuk kampung satu ke kampung berikutnya untuk peduli dan berbagi. "Alhamdulillah...bukan hanya ribuan nasi kota saja, melainkan sejumlah uang kita berikan," tutur Drs H Puspo Wardoyo Founder Ayam Bakar Wongsolo Grup, saat ngobrol dengan puluhan wartawan di rumahnya. Kuantan, Kartasura, Sukoharjo.
Berbicara masalah peduli dan berbagi, lanjut pemilik 300 outlet Ayam Bakar Wongsolo Grup yang bertebaran di seluruh kota besar di Indonesia juga beberapa outletnya di Malaysia, Singapura dan Jeddah Arab Saudi ini, sudah puluhan tahun dilakoni. Dari semenjak tahun 1991 dengan dibukanya kali pertama di Kota Medan, kebiasaan peduli dan berbagi, sudah dijalani. " Membelanjakan harta di jalan Allah, merupakan bagian dari ibadah. Dan tidak ada sejarahnya orang tunaikan zakat dan sedekah akan jatuh miskin. Justru akan senantiasa dijamin oleh Allah SWT. Hanya saja, waktu itu masih kecil kecilan, karena baru memiliki 3 outlet. Alhamdulillah...dengan 300 outlet ini, pastinya peduli dan berbaginya kudu lebih besar," papar Puspo Wardoyo tersenyum.
Dari semula, masih menurut penuturan Puspo, sapaan akrab Drs H Puspo Wardoyo, berbagi dan peduli yang dilandasi oleh rasa iman dan taqwa itu, masih sebatas tetangga dekat yang ada di sekitar outletnya di Medan. Juga tak lupa disekitar kanan kiri tetangga kampung halamannya, Kota Solo, Jawa Tengah. "Alhamdulillah...begitu membuka cabang ke lima di Solo 1998 setelah Padang, limpahan rejeki halallan thayibban dari Allah SWT senantiasa terus saja mengalir. Membuka cabang di berbagai kota di tanah air terus saja berjalan. Pastinya peduli dan berbagi juga semakin membesar. Alhamdulillah...ini rejeki dari Allah SWT yang sebagian memang kudu disalurkan kepada mereka yang berhak," terang Puspo, lagi lagu tersenyum yang memang cukup familiar dengan wartawan.Tanpa bermaksud riya' apalagi ujub, sombong diri, ditambahkan Puspo, jika dalam kepedulian dan berbagi dengan sesama di berbagai tempat itu, tidak lain hanyalah semata mata memenuhi apa yang menjadikan bagian perintah agamanya. Tiada sedikitpun terbersit di benaknya untuk pamer dan wah wah anm apalagi pujian. Hanya satu tujuan berharap akan Ridhlo Ilahi Rabb. "Barang siapa mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepadanya, Allah akan melipatgandakan nikmatNya, barang siapa mengkufuri nikmat Allah... tunggulah perhitungan Allah yang amat pedih...!"ujar Puspo sambil mengutip ayat dari Alquran.
Setelah sering peduli dan berbagi di berbagai daerah di tanah air yang terjadi bencana, belum lama ini Puspo berbagi di Kota Kelahirannya, Solo. Kebetulan saat Pandemi Covid-19. Tidak kurang dari 600 nasi kotak pada setiap harinya diantarkan ke Posko karantina mandiri yang ada di Ndalem Priyosuhartan, Sondakan, Laweyan. Ndalem Joyokusuman Keraton Surakarta Hadiningrat serta Graha Wisata Niaga Sriwedari berikut Posko di depannya, selama 80 hari hingga selesainya karantina mandiri bagi mereka yang terpapar Virus Corona Covid-19. Belum cukup hanya disitu saja. Bantuan uang tunai 100 juta langsung diserahkan kepada Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. "Kalau saja mereka orang orang kaya di negeri ini cukup peduli membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT, insyaallah negeri ini tidak ada orang miskin. Gemah Ripah loh jinawi tata tenteram kerta raharjo ijo royo royo subur makmur...!" pungkas Drs H Puspo Wardoyo, kembali tersenyum. #Yani.
-----081325995968-------
Thanks for reading Wongsolo Grup Kembali Berbagi Dan Peduli | Tags: Peristiwa Sosial Sosok
« Prev Post
Next Post »
