Monumen Pers SURAKARTA.
GUGAT news.com.
SOLO. Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny Gerard Plate mengatakan Monumen Pers (Monpers) Nasional di Kota Solo
harus mampu menjelma sebagai cagar budaya yang memberi kesan luar biasa (monumental). Monpers adalah representasi
bagi sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
Dari gedung di Jalan Gajah Mada, Solo ini muncul ide dan gagasan pers, mendukung perjuangan, muncul awalnya penyiaran. " Sehingga
revitalisasi, pemugaran, cagar budaya gedung ini secara komprehensip, bukan tambal sulam perlu dilakukan ," ujar Menkominfo
Johnny Gerard Plate ketika berkunjung ke
Monumen Pers (Monpers) Nasional di Jalan Gajah Mada, Solo, Kamis (1/4/2021).
Menurut Johnny Gerard Plate gedung Monpers ini menjadi saksi sejarah perjuangan anak bangsa dalam merebut kemerdekaan.
"Setiap tetes keringat anak bangsa yang berjuang tercatat dalam setiap sudut ruangan Monpers.
Kemudian, setiap gagasan yang tercipta dalam wujud perlawanan kepada penjajah diutarakan oleh
para pendiri yang berprofesi sebagai penyiar kala itu." papar Menkominfo.
"Dari gedung Monpers muncul ide dan gagasan untuk melawan penjajahan pada jaman perjuangan melalui
medium penyiaran radio," imbuhnya.
Begitu besarnya nilai sejarah gedung ini, maka sudah seharusnya cagar budaya di Surakarta ini harus
mendapatkan perhatian khusus. Demi menjaga, setiap koleksi bersejarah yang memiliki nilai tersebut
tetap utuh.
Terjaganya koleksi di Monpers akan membuat nilai-nilai perjuangan dapat terus di gaungkan kepada generasi
penerus bangsa selanjutnya. Dengan cara itu, nilai tersebut dapat terus dibagikan kepada seluruh
masyarakat.
"Gedung ini perlu dilakukan untuk mengawal, menjaga riwayat perjalanan bangsa, riwayat
perjalanan penyiaran dan riwayat perjalanan pers nasional kita," katanya.
Atas dasar pertimbangkan di atas, Menkominfo sepakat akan mendukung penuh pemugaran
secara masif cagar budaya milik Kominfo tersebut. Setiap sudut akan dilakukan pemugaran
dengan merujuk konsep teknologi modern.
Jadikan, museum serupa di luar negeri sebagai pembanding dari perubahan besar-besaran yang akan
dilakukan oleh Monpers. Terdapat negara-negara seperti Perancis, Inggris, Belanda, Amerika Serikat
(AS) dan lain sebagainya yang memiliki museum sejenis.
"Kalau perlu dilakukan dengan pembanding yang dilakukan oleh bangsa-bangsa lain," tuturnya.
Rujukan dari negara-negara tersebut, dapat disusun menjadi konsep keseluruhan untuk mendukung
penuh pemugaran Monpers ke depan. Dengan kajian yang matang seperti itu, pihaknya akan
memberikan rekomendasi untuk segera dilakukan pemugaran.
Mengingat, konsep pembangunan sudah disusun sedemikian rupa dengan melibatkan berbagai
pemangku kepentingan dan merujuk dari museum yang dimiliki oleh negara-negara maju.
"Pembangunan jangan tambal sulam yang tiada akhir. Oleh karena diperlukan konsep yang
komprehensif," pungkasnya.
Sementara itu
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta, Anas Syahirul menyambut baik rencana
Menkominfo Johnny G Plate untuk melakukan revitalisasi Monumen Pers Nasional (MPN) secara menyeluruh.
Dikatakan Anas, revitalisasi MPN ini sebenarnya sudah dimulai sejak 2019 lalu. Tapi sifatnya hanya tambal sulam dalam upaya memperbaiki dan mempercantik yang rusak.
"Yang sudah dilakukan selama ini sudah bagus mempercantik yang sudah usang karena memang bangunan ini sudah lama tak tersentuh renovasi dan revitalisasi sejak Orde Baru. Hanya mungkin faktor anggaran belum bisa menyeluruh," ungkapnya.
Karena itulah, lanjut Anas, upaya Menkominfo yang akan merevitalisasi secara menyeluruh bangunan MPN, langkah yang sangat bagus sehingga lebih terkonsep mengingat desain monumen yang ada sekarang merupakan desain lama dan belum bisa menampung dinamika zaman.
"Apalagi Monumen Pers ini juga menjadi wahana riset tentang pers di Indonesia. Sehingga membutuhkan fasilitas infrastruktur yang memadai yang sesuai dinamika zaman," katanya.
Anas menambahkan, usulan revitalisasi ini sudah diusulkan PWI Surakarta sejak beberapa tahun lalu. Bahkan sudah pernah disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo.
"Sekitar tahun 2019 kami sempat sampaikan langsung kepada Pak Jokowi tentang wacana perlunya revitalisasi Monumen Pers ini. Beliau juga menyambut baik karena mengetahui kondisi Monumen Pers. Saat itu beliau menyampaikan beberapa hal," ungkapnya.
Anas menambahkan, Monpers keberadaannya sangat strategis bagi sejarah dan riset pers di Indonesia sehingga harus dijaga dan dikembangkan sesuai dengan dinamika zaman.
MPN ini juga tidak bisa lepas dari Persatuan Wartawan Indonesia karena MPN lahir dari usulan PWI. "Maka dari itu revitalisasi harus tetap mengakomodasi ruang bagi kawan-kawan pers. Misalnya ruang media center, sekretariat PWI, coffee shop atau kantin yang bisa buat ngumpul teman-teman media," usul Anas.#DJ4R.
Thanks for reading Monumen Pers Adalah Cagar Budaya Yang Sudah Mengadopsi Teknologi Modern | Tags: Budaya Sosial
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »