Sumur Makam GKR Sekar Kedaton

Oktober 05, 2021
Selasa, 05 Oktober 2021


 Sumur makam GKR Sekar Kedaton, salah satu Putrinya Sultan Hadiwijaya alias Jaka Tingkir. Foto : Yani.

GUGAT news.com. SOLO.
Makam keramat yang bersejarah itu, ada di Kampung Tegal Keputren, Pajang, Laweyan, Solo. Adalah makam beliau salah satu Putri Ndalem Sultan Hadiwijaya, Mas Karebet atau yang lebih populer sebagai Jaka Tingkir, Raja di Kerajaan Pajang sekitar 500 tahun lalu.
Tragis, kejadian 1500 tahun lalu semasa Umar bin Khattab belum memeluk Islam, ada salah satu Putrinya yang dikuburkan hidup hidup. Sebagai alasannya, anak perempuan itu merepotkan dan tidak bisa berperang. Saat itu pula, tanpa pikir panjang lagi, dikuburkan putrinya secara hidup oleh Umar bin Khattab. Lain halnya dengan anak laki-laki, kuat dan mampu berperang, alasan Umar waktu itu sebelum memeluk Islam.


Makam GKR Sekar Kedaton yang tidak seperti umumnya, berukuran besar dan kedalaman sumur yang bisa mencapai lebih dari 5 meter. Foto : Yani.

Peristiwa memilukan yang dikerjakan Umar bin Khattab itu juga pernah terjadi dengan beliau GKR Sekar Kedaton, salah satu Putri Ndalem Sultan Hadiwijaya alias Jaka Tingkir, Raja penguasa Kerajaan Pajang 500 tahun lalu. Hanya saja, yang membedakan bukan masalah mampu tidaknya berperang, melainkan perilaku maksiat yang dilakukan dengan pria tampan Raden Pabelan putra dari prajurit ampuh andalan Sultan Hadiwijaya, adalah Tumenggung Mayang. GKR Sekar Kedaton dikubur hidup-hidup oleh Ayahanda, saat diketahui Sekar Kedaton ngendhat, bunuh diri dengan menceburkan ke sumur, begitu kepergok sang ayah saat bermaksiat.

Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini Solusi Di Saat Pandemi Covid-19

Saking marahnya dengan perbuatan putrinya yang berzina dengan Raden Pabelan dan mengetahui jika sang kekasih dipenggal lehernya oleh ayahnya serta merta jasadnya dilarung dan dihanyutkan ke sungai Brojo, tak jauh dari Keraton Pajang, keluarlah GKR Sekar Kedaton dari Istana Pajang, kabur dari keraton. Mendadak saat tiba di Kampung Tegal Keputren yang tidak jauh dari Istana, serta malam itu juga ditemukan adanya Sumur keramat. Sehingga tanpa pikir panjang lagi, lantaran putus asa, kecewa dengan sikap ayahanda terhadap kekasih tercinta, ngendhat, bunuh dirilah GKR Sekar Kedaton dengan menceburkan diri ke dalam sumur. "Saat itu pula, begitu diketahui Jaka Tingkir, bukan ditolong malahan langsung dikubur dengan tanah,"jelas Suroto, warga Tegal Keputren, Pajang, Laweyan, Solo. Senin (4/10/2021) jam 15.00 WIB.


Sekarang ini, pada malam yang disebut oleh Wong Jowo sebagai hari keramat dan bagus, Anggoro Kasih, Selasa dan Jumat malam, biasa dikunjungi peziarah dari berbagai daerah. Malahan warga setempat, boleh dikatakan sama sekali tidak pernah melakukan ziarah apalagi ngalah berkah, sama sekali tidak. Hanya dikenal dan dikenang sebagai peninggalan sejarah di jaman keemasan Kasultanan Pajang dengan Rajanya Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang juga populer dengan sebutan Jaka Tingkir, selebihnya tidak ada maksud tertentu. "Yang saya tahu, mereka seperti layaknya ziarah kubur. Tabur bunga setelah usai dari berdoa. Masalah maksud dan tujuannya apa, pastinya saya tidak tahu."pungkas Suroto sambil tersenyum. #Achmad Yani.


                °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°





Thanks for reading Sumur Makam GKR Sekar Kedaton | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS