KGPH Puger : Sejak PB X Wedangan Itu Ada

November 01, 2021
Senin, 01 November 2021


KGPH Puger salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto : Yani.

GUGAT news.com. SOLO.

Hujan siang itu, Senin (1/11/2021) tiada berhenti saat GUGAT news com berteduh di sebuah wedangan, angkringan yang tempo dulu dikenal dengan julukan Hidangan Istimewa Kampung (HIK) yang ada di Kampoeng Batik Laweyan Solo. Sambil menunggu hujan reda, terus saja mereka yang berteduh ngemil makanan kecil sambil sesekali menyeruput minumannya. Ada wedangan jahe, teh dan kopi serta minuman kemasan plastik shashet an. Pastinya, terus saja ngobrolin suasana yang tengah hangat di medsos juga televisi dan YouTube.

Mendadak di dalam suasana yang masih gerimis, datanglah salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang memang dikenal merakyat dan suka wedangan itu, beliau Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger. Sehingga tidaklah mengherankan lagi, suasananya semakin marak, namun tetap serius manakala Gusti Puger panggilan akrab KGPH Puger itu bercerita tentang Seputar HIK yang kini populer dengan julukan Wedangan atau angkringan.

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kini ada HIK di Taman Parkirannya Kamandungan. Foto : Yani.

Hampir bersamaan diantara Nenjongan dan Wedangan, angkringan yang dahulunya dikenal sebagai HIK. Dari cerita run tumurun leluhur, Nenjongan itu sudah ada dari semenjak Sinuhun Paku Buwono X Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dijualnya biasa pagi hingga menjelang sore hari dan tidak menyediakan minuman. Juga menetap di suatu tempat.

 Lain halnya dengan HIK, selain sama jajanan pasarnya cukup meriah yang serba tradisional, dijajakan nya secara berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya. Akan menetap atau mangkal jika sudah sampai tujuannya yang biasa dipakai mangkal. Bukan hanya kuliner makanan tradisional saja yang dijual, melainkan juga ada wedang atau minuman jahe dan teh Ginastel nya. Legi atau manis, panas dan kental. "Sekarang Nenjongan mulai langka, malahan wedangan HIK semakin semarak dan menetap di suatu tempat juga tidak dipikul lagi melainkan dengan gerobak dorong," tutur KGPH Puger, tersenyum.

Sekarang ini, lanjut Gusti Puger, panggilan akrab KGPH Puger, di depan Kori Kamandungan juga ada beberapa pedagang HIK kalau malam hari hingga dini hari. Kalau Nenjongan, baik siang apalagi malam hari, tidak ada. Jajanan pasarnya HIK keraton ini juga masih banyak yang tradisional. Bahkan jadah serta jadah bakar goreng nya enak sekali. Lokasinya bisa dipastikan lagi, jauh dari kebisingan lalu lalang sepeda motor, sehingga nyaman dan tenang, terasa santai sambil menikmati suasana keraton di waktu malam #Yani.

Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini Solusi Di Saat Pandemi Covid-19.


                     °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°


Thanks for reading KGPH Puger : Sejak PB X Wedangan Itu Ada | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS