Lembaga Dewan Adat (LDA) Juga Gelar Malem Selikuran

April 24, 2022
Minggu, 24 April 2022


 Serah terima tugas kirab dari LDA Keraton

GUGAT news.com. SOLO

Malem itu, Jumat (22/4/2022) sekitar pukul 22.30 WIB usai sudah Malem Selikuran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sinuhun Paku Buwono XIII yang digelar di Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Selang beberapa menit kemudian masuklah rombongan iring iringan Malem Selikuran yang digelar oleh Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton yang diketuai oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Moertiyah MPd yang akrab disapa Gusti Moeng.


Doa bersama didepan 1000 tumpeng .

Boleh jadi, hal itu lantaran sudah dua tahun tradisi malam selikuran memang ditiadakan, hal ini mengingat adanya aturan pandemi covid-19. Tidaklah mengherankan lagi jika tahun ini tepatnya Romadhon tahun 1443 H / 2022 M untuk tradisi Malam selikuran 
kembali digelar oleh Lembaga Dewan Adat Keraton pada hari Jumat 22 April 2022.


Pasukan Keraton sambut peserta kirab di Masjid Agung Surakarta.

Dimulai pukul 20.30 WIB rupanya para kalangan abdi dalem, tamu undangan atau kelompok masyarakat yang mungkin kalau dihitung ribuan sudah memenuhi bangsal Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat maupun halamannya. 


Tampaknya Kerinduan peserta memang sangat terasa sekali, sebagaimana jumlah mereka yang sangat banyak. ’inipun peserta dibatasi kalau tidak 
dibatasi bisa melebih jumlah ini “ sahut Kanjeng Nowo. 

Salah satu peserta dari kelompok masyarakat Majlis Tombo Ati, Heri berikut anggotanya 25 orang 
mengatakan, jika baru pertama kali ini mengikuti kirab karena jawilan dari Kanjeng Nowo. Dimulai dari bangsal terlebih dulu ada upacara serah tugas dari Dewan adat Keraton kepada petugas tentang kirab malam selikuran yang akan dijalankan. 


Baru setelah itu berlangsunglah Kirab para peserta yang dilaksanakan start dari bangsal Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk mengelilingi 
keraton dan berakhir di Masjid Agung. 

Suasana kirab terkesan sangat sakral
benuansa religi , para peserta yang berjalan diiring-tringan obor kanan dan kiri, lampu – lampu lampion serta lampu ting menerangi perjalanan kirab sejauh 500 m Lagu-lagu sholawat yang dilagukan salah satu peserta dari kelompok Hadrah membawa nuansa religius. 


Diantara kirap dipersiapkan juga 1000 tumpeng yang sudah ditempatkan di dalam kotak besar dan dipikul oleh petugas keraton. Menurut sejarahnya tradisi adat kirab ini sudah sejak dulu ada di Keraton Surakarta, Informasinya tradisi ini sebagai bentuk pemberitahuan bahwa bulan Romadhon yang telah diamalkan tinggal 10 hari terakhir atau istilah jawanya malem selikuran yang berarti datangnya malam Lailatul Qodar.


Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini Solusi Di Saat Pandemi Covid-19

Sebagai Keraton Mataram berdinasti Islam yang sangat berhubungan dengan Islam maka kirab berakhir di Masjid Agung surakarta . Sebelum masuk masjid tampak para pasukan Keraton berjajar – jajar menyambut para peserta kirab, para pesertapun mendapat minum dan snack dari panitia. Beberapa sambutan dari Keraton serta penjelasan singkat tentang tradisi malam selikuran. 


       Makanku praktis dan tidak ribet

Di tengah pendapa Masjid Agung 
ini 1000 tumpengpun sudah digelar dilanjutkan doa bersama. Tumpeng –tumpeng itu. Sehingga dalam keterangannya sebagai bentuk keselamatan Keraton Kasunanan Surakarta dan negara Republik Indonesia ini. Sedang 1000 tumpeng diartikan sebagai mana 1000 bulan didalam malam Lailatul Qodar di bulan Romadhon. Dari semua tradisi yang 
dilakukan malam selikuran ini harapannya semua peserta akan menerima kebaikan -
kebaikan dari Allah  S.W.T. #Naskah dan foto : Taufik


                ¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥




Thanks for reading Lembaga Dewan Adat (LDA) Juga Gelar Malem Selikuran | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS