Panembahan Senopati Masa Kecilnya Di Kampung Laweyan

Maret 27, 2024
Rabu, 27 Maret 2024


 Panembahan Senopati pendiri Dinasti Mataram Islam I di Kota Gede, Jogja

GUGAT news.com SUKOHARJO

Ditemui di rumahnya Gentan, Baki, Sukoharjo, beliau adalah Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono ( PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengatakan singkat,' Panembahan Senopati Masa Kecilnya biasa bermain di Kampung Laweyan."

Sehingga Kampung Laweyan, lanjut Gusti Puger, panggilan akrab GPH Puger, merupakan kampung tertua di Kota Solo lantaran keberadaannya bersamaan dengan berdirinya Kerajaan Pajang dengan Rajanya Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir, abad 15.

GPH Puger salah satu Putra Ndalem Sinuhun PB XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat 

Sedangkan Danang Sutawijaya nama kecil Panembahan Senopati yang merupakan putra dari Ki Ageng Pemanahan putra dari Ki Ageng Henis, tokoh masyarakat dan Ulama besar di Kerajaan Pajang itu juga menjadikan anak angkat dari Sultan Hadiwijaya.

Kampung Laweyan berdampingan dengan Pusat pemerintahan Kerajaan Pajang, sehingga tidaklah mengherankan lagi, jika kebiasaan bermain di masa kecilnya Danang Sutawijaya yang selanjutnya disebut Panembahan Senopati pendiri Dinasti Mataram Islam I di Kota Gede, Jogjakarta itu di sekitar Kampung Laweyan.

Desa Laweyan sendiri mempunyai banyak nama perkampungan, dari selatan ada Setono, Kramat, Kuanggan, Sayangan Kulon dan Wetan, Tiga negeri, Kidul Pasar, dan Klaseman. Kesemuanya kampung di Laweyan itu merupakan lokasi bermain Danang Sutawijaya di saat anak anak. 

Disaat harus istirahat dari bermain, waktunya lebih banyak dipergunakan untuk masuk Masjid Laweyan (1546), ini juga merupakan masjid tertua di Solo, milik dari Kakeknya, Ki Ageng Henis dan pemberian dari Ki Ageng Beluk. Bedinde Hindu yang di Islamkan oleh Ki Ageng Henis.

Di depan Masjid Ki Ageng Henis yang kini oleh Sinuhun PB X Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat diganti menjadi Masjid Laweyan itu, persis ada sungai Jenes yang cukup besar. Pada saat Masyhur nya Kerajaan Pajang merupakan sarana lalu lintas air untuk perdagangan. Tidak jauh dari Masjid Laweyan, ada Bandar Kabanaran, pelabuhan sungai.

" Pastinya, Danang Sutawijaya semasa kecilnya juga bermain air di Sungai Jenes yang saat itu berarus besar. Sayangnya, seiring perjalanan waktu Sungai Jenes akhirnya mengalami pendangkalan sekaligus penyempitan luas lahan lantaran banyak dipakai dan dibangun oleh masyarakat guna sebagai rumah hunian. Sejarahnya, tinggal Sungai Jenes yang sempit dan dangkal termasuk Bandar Kabanaran," pungkas GPH Puger merasa prihatin dengan tergerusnya nilai sejarah.#Vin.

Thanks for reading Panembahan Senopati Masa Kecilnya Di Kampung Laweyan | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS