Makam Dowo Makam Pusoko

Juni 20, 2024
Kamis, 20 Juni 2024


 Makam umumnya berisikan jasad manusia, tidaklah dengan makam Dowo yang berisikan puluhan pusoko keraton Pajang. Foto : Yani

GUGAT news.com SOLO 

Dikatakan Ustadz Zulfikar, salah satu pengurus Yayasan Langgar Merdeka di sebelah utara makam Dowo dan cucu dari Kyai Musani (almarhum) tokoh ulama besar di Kampung Batik Laweyan pada era 1960-1980 an, makam Dowo yang panjangnya hampir 4 meter itu bukanlah berisi jasad seseorang melainkan puluhan pusoko, senjata perang milik Sultan Hadiwijaya.

Adalah Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir, papar Ustadz Zulfikar, saat dalam pelarian meninggalkan Kerajaan Pajang lantaran pemberontakan adanya kudeta prajurit yang tidak puas dengan pemerintahannya, Joko Tingkir keluar kerajaan bersama pengikutnya yang masih setia.

Saat pelarian itu, sampailah Joko Tingkir di daerah Kampung Batik Laweyan yang tidak jauh dari Keraton Kasultanan Pajang, bersama puluhan prajurit setianya yang serta merta membawa pusaka. Dan begitu tiba di Laweyan yang kini di kenal sebagai makam Dowo, dikuburlah puluhan bahkan mungkin ratusan senjata perang miliknya.

Sehingga tidaklah mengherankan lagi, jika pusara makam yang ada di Makam Dowo ini paling panjang sendiri dan lain dari pemakaman lainnya. Hanya satu satunya makam yang berisikan senjata perang, ada tombak, pedang, samurai bahkan keris dikubur di dalam pusara sepanjang 4 meter tersebut. Hingga kini tiada yang berani mengambilnya.

"Saya tahunya cerita jika makam Dowo itu berisikan pusaka ini dari kakek saya, Kyai Musani yang dahulunya sebagai imam di langgar Merdeka yang ada di sebelah utara Makam Dowo. Kakek Kyai Musani juga tahunya dari peziarah keturunan Cina yang datang dari Trowulan, Jawa Timur, saat melakukan renovasi Makam Dowo," jelas Ustadz Zulfikar.

Dahulunya, lanjut Ustadz Zulfikar, Makam Dowo yang panjangnya 4 meter itu bukan dari keramik yang kini telah rusak itu, melainkan hanya dari tumpukan batu batu hitam besar besar. Sehingga lantaran bukan berisikan jasad seseorang melainkan senjata perang tombak dan lainnya, makanya berukuran panjang sekali tidak seperti pusara pada saat.

Masalah banyaknya pendatang berziarah yang kebanyakan mengaku dari Jawa Timur itu, masih menurut penuturan Gus Upik, panggilan akrab ustadz Drs H Zulfikar itu, dirinya mengaku tidak tahu sama sekali maksud dan tujuannya. " Silakan saja kalau mau berziarah ke makam Dowo, bisa ketemu Ustadz Karyono yang tinggal di Langgar Merdeka," pungkas Ustadz Drs H Zulfikar. # Yani.

Thanks for reading Makam Dowo Makam Pusoko | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS