Suasananya sangat sejuk di ruangan utama Masjid Tegalsari, sehingga bisa menjadikan khusyuknya berdoa serta bermunajat kepada Allah SWT. Mohon dikabulkan hajatnya. Foto : Yani
GUGAT news.com, SOLO
Kepada GUGAT news yang menjumpai di serambi Masjid Tegalsari yang ada di Kampung Bumi, Laweyan, Solo atau di Jalan Dr Wahidin nomor 34, Jum'at (18/10) siang, adalah Sakur salah satu pengurus Masjid Tegalsari, berkenan menceritakan tentang banyaknya aura gaib, misteri di seputaran masjid. Hanya saja, Sakur tidak berkenan untuk dibuka apalagi diungkap kesemuanya insiden misteri Masjid Tegalsari. Cukup satu saja masalah Riyadoh. Berdiam diri di masjid sambil terus khusyuk berdoa agar terkabulkan hajatnya.
Masalah Riyadoh ini, dikatakan Sakur, banyak sekali yang akhirnya berhasil dikabulkan hajatnya oleh Gusti Kang Murbeng Dumadi Akaryo Jagad, Allah SWT, sukses dan lancar dari segala urusannya yang berkaitan dengan bisnis. Bahkan tidak tanggung tanggung suksesnya dari rintisan usaha dagang Kulineran hingga mampu menguasai pasar di tanah air. Bukan hanya itu saja, tidak sedikit yang berhasil dalam bisnis hotel, gedung pertemuan sampai jasa katering nya. Dan usaha batik.
" Maaf kami cukup keberatan menyebut namanya. Yang jelas, banyak mereka yang melakukan Riyadoh berhasil dijawab sekaligus dikabulkan hajatnya oleh Allah SWT dari beragam keinginan dan kemauannya. Khususnya masalah doa yang dipanjatkan, saya tidak tahu. Mereka datang sendirian atau dengan didampingi seseorang dan hanya minta ijin untuk Riyadoh di serambi Masjid Tegalsari ini," cerita Sakur seraya menambahkan kebanyakan yang datang dari Soloraya.
Tahunya Riyadoh dikabulkan serta datang dari mana, lanjut Sakur, karena beberapa kali sebelum dia melakukan Riyadoh, terlebih dahulu berbicara panjang lebar sambil mengutarakan maksud dan tujuannya masing-masing agar diijinkan melakukan Riyadoh, semacam bermunajat kepada Allah SWT, berdoa dan berharap sesuatu yang diridhoi Nya. Begitu Riyadoh dimulai, Sakur pun meninggalkan agar khusyuk dalam harapan dan doa nya.
Masalah kapan harinya, masih menurut penuturan Sakur, tidak ada kepastian harinya, apalagi berdasarkan hukum Islam, semuanya hari baik. Tidak ada keharusan Riyadoh pada hari tertentu semacam Selasa atau Jumat, Kliwon, Pon, Wage, Legi dan Pahing. Silakan mau mengerjakan Riyadoh nya kapan saja. Hanya waktunya saja yang boleh ditentukan dan pastinya malam hari seusai shalat isya. Pasalnya, suasananya sudah longgar untuk bermunajat.
Riyadoh, diterangkan Sakur, berdiam diri di dalam serambi Masjid Tegalsari pada malam hari untuk niat berdoa dan agar dikabulkan hajatnya. Isi maksud dan tujuan berdoanya mereka sendiri yang tahu. Setelah berbicara sedikit dan kami ijinkan, sebelum masuk ke dalam Masjid Tegalsari harus senantiasa dalam keadaan bersuci. Wudhu, shalat sunah 2 rekaat tahiyatul masjid, bisa langsung melakukan Riyadoh.
"Untuk masalah waktu, kami tidak pernah membatasi sampai berapa lama, termasuk beberapa hari harus Riyadoh itu urusan mereka. Kalau waktu, biasa selesai menjelang adzan subuh. Di pertengahan itu biasanya di selingi dengan shalat tahajud. Dari mereka yang telah terkabulkan hajatnya, tak jarang mereka mampir silaturahmi ke Masjid Tegalsari. Alhamdulillah," tutup Sakur mengakhiri pembicaraannya dan menambahkan Riyadoh tidak perlu membawa apapun, apalagi kembang dan dupa, sama sekali jauh dari yang demikian itu. #Yani.
Thanks for reading Kabarnya Riyadoh Berharap Berkah Allah SWT Di Masjid Tegalsari Banyak Yang Terkabulkan | Tags: Budaya
« Prev Post
Next Post »