Tepat pukul 10.00 WIB Gerebeg Gunungan Sekatenann dikeluarkan dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto : Yani
GUGAT news.com KERATON SOLO
Hampir saja terjadi gesekan masalah seperti Sekaten tahun lalu, berebut siapa yang lebih berhak memerintahkan untuk segera dibunyikan, ditabuh Gamelan Kyai Guntur Sari dan Kyai Guntur Madu, utusan dari Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dalam hal ini peranan Gusti Kangjeng Ratu (GKR) Wandansari Koes Moertiyah yang akrab disapa Gusti Mung.
Menariknya untuk Sekatenan yang tahun 2025 ini bertepatan dengan Tahun Dal, yang diperebutkan bukannya siapa yang lebih berhak dan memerintahkan nayaga penabuh gamelan, melainkan saling berebut dari pihak-pihak ulama utusan Sinuhun PB XIII kah atau ulama utusan LDA atas perintah Gusti Mung Sehingga tidaklah mengherankan lagi, jika suasana serambi Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat saat itu tampak munculnya suasana bergejolak.
Dikonfirmasi oleh wartawan, selaku ulama Pengageng Perintah Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KH Muhtarom mengaku tidak sepantasnya untuk menjawab pertanyaan media. Kesemuanya itu hak dan urusan orang dalam keraton. Dirinya sebagai ulama, hanya patuh ajsb perintah Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
"Sebagai ulama yang dipercaya dari pihak-pihak Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, saya hanya bisa sendiko dawuh, taat dan patuh akan apa yang menjadi titah perintah raja. Ya begitu kami diperintahkan untuk mendoakan Hajad Ndalem Gunungan Maulud Nabi Muhammad SAW, ya langsung saya laksanakan. Sumonggo, silakan saja kalau Ulama dari LDA mau berdoa juga. Intinya, saya sendiko dawuh, taat perintah Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat," pungkas KH Muhtarom yang tidak mau berkomentar tentang insiden kecil Gununga Sekaten.
Untuk Hajad Ndalem Gunungan Sekatenann Maulud Nabi Muhammad SAW yang tahun ini sedikit berbeda, dikeluarkan 2 pasang gunungan yang tidak seperti tahun sebelumnya hanya 1 pasang Gunungan Sekatenan. Beberapa tahun lalu, kabarnya malahan pernah dikeluarkan Hajad Ndalem Gunungan Sekatenan sebanyak 6 pasang, sehingga berjumlah 12 gunungan jaler atau laki dan gunungan isteri, perempuan. Semuanya menandakan sesuai dengan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awwal. # Yani.
Thanks for reading Insiden Kecil Di Gerebeg Mulud Sekatenan | Tags:
« Prev Post
Next Post »
0 Comments on Insiden Kecil Di Gerebeg Mulud Sekatenan
Posting Komentar