iklan



FOKUS

Toilet Wisata Kampung Batik Laweyan Angker


 Boleh jadi, Toilet Wisata Kampung Batik Laweyan ini paling wah dan mewah diantara toilet lainnya. Foto: Yani 

GUGAT news.com SOLO 

Dikisahkan oleh Didik (50) yang tinggal tidak jauh dari tempat Toilet Wisata Kampung Batik Laweyan, bisa jadi kondisi Toilet Wisata Kampung Batik Laweyan yang tidak terawat hingga menjadikan mangkrak, kumuh dan kotor ditambah lagi berdampingan dengan makam kuno Makam Keramat serta aliran sungai tua Sungai Premulung di jaman Kerajaan Kasultanan Pajang dengan rajanya Sultan Hadiwijaya Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15 silam, wajar saja kalau jadi angker.

" Sebelum dibangun Toilet Wisata Kampung Batik Laweyan yang ada di samping Sungai Premulung dan Makam Keramat bersamaan pula dibangunnya jembatan Wulung sebagai penghubung Kampung Laweyan dengan Kampung Pajang tahun 2016, kondisinya pun sudah dikenal cukup angker. Mungkin saja kalau tidak mangkrak dan terurus, Toilet Wisata Kampung Batik Laweyan tidak menjadi serem dan angker seperti saat ini. Kami tidak tahu, kok dari mulai dibangun sampai kini tidak diaktifkan seperti toilet lainnya," tutur Didik yang juga diiyakan oleh Medi dan Tulus.

Pastinya, cukup disayangkan, lanjut Didik, Toilet Wisata Kampung Batik Laweyan yang dibangun itu hingga menelan biaya ratusan juta harus selalu tertutup setiap hari terkunci rapat kedua pintunya. Padahal, kalau saja berkenan yang berkompeten, tentunya dalam hal ini perangkat Kalurahan Laweyan bisa memanfaatkannya termasuk dengan bayaran, pastinya laris. Tak jauh dari toilet ada sekolah serta ada outlet kulineran, itu saja yang ada di Kampung Laweyan. Bisa jadi Kampung Pajang yang tinggal di tepi sungai bisa memanfaatkannya. Pasti menjadi ramai dan jauh dari kesan angker.

"Masalah angkernya Toilet Wisata Kampung Batik Laweyan ini, ada beberapa kali kejadian misteri yang menimpa driver OJOL. Ada dua peristiwa driver OJOL makanan dan pasangan suami istri sepulang dari kondangan di daerah Kampung Pajang. Kejadian kejadian itu semuanya belum masuk hitungan waktu malam, baru s kitar jam 21.00 WIB yang memang jam segitu Kampung Laweyan paling ujung barat yang berbatasan dengan Kampung Pajang ini dikenal sudah cukup sepi," urai Didik.

Dikisahkan Didik, ada insiden driver OJOL makanan yang merasa dipesan dan untuk diantarkan ke Laweyan yang ternyata masuk di daerah area Toilet Wisata Kampung Batik Laweyan, sepintas memang tampak bangunan rumah mewah. Begitu sampai tujuan, sang driver pun mengetuk pintu beberapa kali yang tiada jawaban dari dalam. Tanpa pikir panjang lagi, pesanan makanan pun di taruh di Grendel kunci pintu, sambil ditunggu di luar depan pintu. Tak lama kemudian, pintu pun terbuka dari dalam.

Kagetnya bang ojol, begitu membalikkan badan lantaran mendengar derit pintu dibuka, saat itu pula Bang Ojol serasa akan jatuh pingsan begitu melihat di depan pintu berdiri mahluk wanita cantik dengan rambutnya terurai panjang seraya menyodorkan uang. Belum sempat menerima uluran tangan wanita cantik dengan selembar uang, mendadak Bang Ojol sadar dari bingung lamunannya demi melihat kedua kaki wanita cantik itu tidak menginjak tanah. Tanpa pikir panjang lagi, Bang OJOL sambil lari teriak minta tolong langsung menuntun sepeda motornya yang tak sempat di starter. 

Bang ojol yang kedua pun hampir mirip dengan insiden pertama, sama merasa mendapatkan orderan makanan untuk dianter ke Kampung Batik Laweyan. Ee..ee.. ternyata pemesan pun datang dari "penghuni" Toilet Wisata Kampung Batik. Beberapa bungkus untuk orderan makan pun ditaruh di Grendel kunci pintu. Hanya saja, Bang Ojol yang kedua ini memilih menunggu agak jauh dari pintu, di jembatan Wulung pembatas Kampung Laweyan dan Pajang. Apes menimpa nya, begitu mau mendatangi pintu, mendadak wanita cantik rambut terurai panjang sudah berdiri di depan pintu sambil menyeringai.

" Tanpa pikir panjang lagi, Bang ojol yang belum berkata kata pun sudah memilih berlari meninggalkan jalan di depan Toilet Wisata Kampung Batik Laweyan demi melihat sosok wanita cantik dengan tubuh tinggi gemulai namun tidak menginjakkan kakinya ke tanah. Dari ojol pertama dan kedua ini, bisa jadi beruntung ketemu saya dan langsung saya tenangkan hatinya. Selanjutnya kuantarkan ke jalan raya yang tak jauh dari rumah saya dan area Toilet Wisata Kampung Batik Laweyan," tutur Didik.

Kalau peristiwa pasangan suami-istri yang sepulang dari kondangan di Kampung Pajang ini, lanjut Didik, berasal dari cerita cerita baik warga Pajang maupun Laweyan. Adanya pasutri yang sepulang dari kondangan pengantin di Kampung Pajang dengan pulang nya melintas di jembatan Ulung dan Toilet Wisata Kampung Batik Laweyan, mungkin saja dimaksudkan untuk mempersingkat waktu dalam perjalanan. Eee ..eee begitu turun dari tanjakan jembatan Wulung, mendadak di depannya berdiri anak menangis terisak.

"Boleh jadi, pasutri ini memiliki iman serta berjiwa pemberian, sehingga bukannya tancap gas malahan berhenti untuk menemui anak kecil yang terus menangis di tengah Makam Keramat di samping Toilet Wisata Kampung Batik Laweyan itu. Bahkan dengan suka hati keduanya bersedia untuk mengantarkan pulang di Pemakaman Danyung yang cukup terkenal keangkeran nya di daerah Kwarasan, perbatasan Solo-Sukoharjo. Tampaknya kedua pasutri itu orang saleh yang tiada sedikitpun merasa takut, bahkan tulis ikhlas menolong mengantar sampai ke area pemakaman Danyung," pungkas Didik sambil menambahkan cerita sampai di Danyung itu saja yang beredar di Kampung Pajang dan Laweyan. #Yani.

BACA JUGA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1











Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close