Diduga Keracunan, 68 Siswa Dilarikan Ke Puskesmas Tawangmangu
GUGAT news.com KARANGANYAR
KBRN, Karanganyar: Kasus dugaan keracunan makanan massal kembali terjadi di Karanganyar. Sedikitnya 68 siswa dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tawangmangu harus dievakuasi ke Puskesmas Tawangmangu setelah mengalami gejala mual, muntah, sesak, dan nyeri perut, pada Rabu (9/10/2025).
Kepala Puskesmas Tawangmangu, Sulityo Wibowo, menjelaskan penanganan dimulai setelah menerima informasi awal sekitar pukul 10.30 WIB. Total pasien yang ditangani mencapai 68 orang yang berasal dari SD dan SMP di Tawangmangu.
"Jadi ini tadi sekitar pukul 10.30 itu ada informasi Ada yang mual, muntah, nyeri perut. Kemudian kita ke lokasi cek dan ternyata ada sekitar 16. Kemudian kita minta untuk bawa langsung evakuasi ke Puskesmas," ujarnya saat ditemui RRI.
Sulityo merinci, pasien yang masuk terbagi dalam dua gelombang, dengan keluhan utama seperti nyeri perut, pusing, mual, muntah, dan lemas.
"Total kalau dari SD itu kurang lebih 22. Di observasi 1-2 jam sudah membaik, kita perbolehkan pulang. Kemudian ada lagi yang gelombang kedua itu dari SMP. Yang SMP ini, yang di Puskesmas kurang lebih 41 sampai 42. Kebanyakan masih ringan nggih. Tetapi mungkin ada beberapa yang dehidrasi, kita segera rehidrasi, pasang infus dan berikan terapi oralit ya," ujarnya.
Total, lanjut Kepala Puskesmas, ada lima pasien yang mengalami dehidrasi parah yang segera dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar untuk mendapatkan penanganan maksimal dan karena keterbatasan tempat di Puskesmas.
"Memang kondisinya Nggih, dehidrasinya lebih banyak. Kita berharap bisa mendapatkan penanganan yang lebih maksimal lagi, karena keterbatasan tempat di Puskesmas juga," ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Kepala Puskesmas Tawangmangu telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar. Ia memastikan hingga sore hari, penambahan pasien sudah berhenti dan penanganan berjalan lancar.
"Yang jelas kita saat ini sudah matur (melapor) ke Dinas Kesehatan untuk diperiksa laborat baik makanan dan sampelnya," ujarnya.
Sementara itu, Siti Wagiyan, salah satu ibu dari murid yang mendapat perawatan di Puskesmas, mengaku mendapat kabar anaknya dirawat bukan dari pihak sekolah, melainkan dari tetangga.
"Tadi itu dikasih tahu sama apa itu tetangga, saya langsung kesini (puskesmas,-red), dari pihak sekolah gak ada yang telpon itu," kata
Siti mengungkapkan, putrinya yang bernama Sabila saat ini sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik. Ia sempat mengalami gejala mual dan sesak napas ringan.
"Tadi mual-mual, sesek dikit. Tapi alhamdulillah enggak apa-apa, ini sudah boleh pulang," ujarnya.#CHOL