Muhammad Ali : Jihad Melalui Jalur Konstitusi

Februari 22, 2020
Sabtu, 22 Februari 2020
KH. Muhammad Ali yang akrab disapa Abah Ali, tidak seperti Calwalkot Solo lainnya. Bersahaja, tenang dan tegas, serasa tiada beban. Foto: Yan 1.
----------------------------------------------------GUGAT86.com. Surakarta. Namun demikian, bukan berarti beliau tidak bersungguh-sungguh untuk maju sebagai Calwalkot Kota Solo melalui jalur independen bersama Achmad Abu Yazid yang akrab disapa Gus Amak. " Kami dalam segala hal pasti serius dan bersungguh-sungguh. Itulah artinya Jihad. Berusaha semaksimal mungkin, Allah SWT yang menentukan," tegas Muhammad Ali, saat di temui di Pondok Pesantren nya, Takmirul Islam, Tegalsari, Bumi, Laweyan, Jumat (21/2) malam.
     KH Muhammad Ali yang akrab disapa dengan julukan Abah Ali ini, memang mengaku tiada beban yang cukup berarti di dalam maju sebagai calon walikota Surakarta 2020-2025 ini. Semuanya mengalir begitu saja. Bahkan dirinya merasa kaget, manakala dalam kurun waktu hanya 25 hari, sudah bisa terkumpul KTP dan form surat dukungan sebanyak 37.200.
     Alhamdulillah, lanjut Abah Ali, selama 25 hari dari semenjak  diputuskan para kyai yang peduli politik hingga akhirnya diajukan, sudah terkumpul melebihi syaratnya untuk maju sebagai Calwalkot Kota Surakarta yang ditentukan oleh  KPU hanya diperlukan KTP dan form surat dukungan sebanyak 35 870.  Maju melalui jalur independen. "Insyaallah, nanti akan terus bertambah dukungannya. Mengalir saja. Man Jadda wa Jadda, berusaha semaksimal mungkin pasti' akan membuahkan hasil. Biarkan ketentuan Allah SWT yang berkehendak. Kita jihad," tandasnya.
      Disinggung masalah bagaimana cara mencari dukungan dengan mengumpulkan e-KTP serta form surat dukungan yang tidak sedikit itu, anak ke 4 dari 5 bersaudara pasangan suami istri KH Naharussurur (almarhum) dan Hj Mudtaqiyah (almarhumah) ini, mengaku tidak memiliki Team Sukses atau Team Khusus. Hanya saja, dia memiliki santri yang bisa bekerja dengan komputer. Seperti IT yang mampu membuat aplikasi. "Alhamdulillah...diluar dugaan, banyak yang simpati. Berbondong-bondong menuju basecamp Takmirul Islam dengan Mambawa e-KTP serta surat dukungan. Itu semua tidak terlepas dari Rahmad Allah SWT," tukas Abah Ali tersenyum.
      Alhamdulillah....masih menurut penuturan Abah Ali, dalam pengumpulan e-KTP sebanyak itu dan dalam waktu singkat, dirinya sama sekali tidak mengeluarkan Beaya sepeserpun. Siapapun yang biasa menanam kebaikan dan kebenaran, pasti akan menuai hasilnya. Pengasuh pondok pesantren Takmirul Islam itu, selalu menjalankan apa yang pernah dilakukan kakek buyutnya, Kyai Asy'ari, penasihat barisan laskar kyai dimasa penjajahan Belanda dan Jepang. "Tanamkan kebeneran yang datangnya hanya dari Allah SWT itu, pasti akan ada hasilnya. Ini kebiasaan kakek buyut saya dalam menghadapi penjajah Belanda dari Jepang," tukas Abah Ali, optimis.
      Saat itu, lanjut Ustadz Ali, dalam berjuang kakeknya tidak pernah membawa makanan, minuman apalagi senjata. Anehnya, dalam perjalanan menegakkan syi'ar sambil berperang, selalu saja di tengah jalan ada yang memberinya. Baik itu makanan, minuman dan senjata. "Hal ini yang kami jalani bersama Gus Amak. Tawakal dijalan Allah SWT dan selalu menanam kebaikan dan kebenaran. Hasilnya, semua karena Rahmat Nya, dukungan mengalir sendiri. Dari massa hingga atribut kampanye," tutur Abah Ali, tersenyum sambil sesekali menyalami tamu yang datang.
     Achmad Purnomo, Teguh, Bagyo Wahyono hingga Gibran Rakabuming Raka sang putra presiden yang juga maju Calwalkot Solo, atau siapapun juga, bagi Ustadz Ali, bukan dianggapnya rival, pesaing, apalagi musuh yang harus dijatuhkan, sama sekali tidak. Justru malah dianggap sebagai partner. Bukannya semua itu hanya berusaha, keputusan mutlak tetap di tangan Allah SWT. "Cukup modal demi Allah SWT pasti hasilnya Alhamdulillah."
     Menang Pilkada, tegas Ustadz Ali, tidak bisa lantas dikatakan berhasil. Berat dalam menjaga amanat. Yang berhasil itu, jika mampu menjaga amanat, dalam menjalankan tugas apa saja tidak melanggar apa yang menjadi ketentuan Sunatullah dan rasulnya. Tidak mudah bukan? " Kalau sebagai pejabat mampu memegang amanat, bisa dipastikan lagi, rakyatnya akan makmur. Insyaallah, tidak ada korupsi."papar Ustadz Ali yang kini berusia 51 tahun dan memiliki 7 anak ini.
     Ditanyakan jika keberadaannya maju Calwalkot Solo ini hanya dianggap sebagai boneka, Ustad Ali berujar singkat, jika dirinya itu bukan merupakan orang politik, apalagi ahlinya, sama sekali tidak. " Silakan mereka mau anggap keberadaan kami maju sebagai Calwalkot Solo dari independen ini sebagai apa. Ini jihad bukan politik. Makanya, kami ini semaksimalnya berbuat baik, Istiqomah dalam segala hal untuk menuju Mardhatillah, di jalan Allah SWT..!" Tandasnya.
     Sehingga dalam hal apa saja, ditambahkan Abah Ali yang banyak mengajarkan keislaman terhadap mantan preman ini, dirinya selalu positif thinking. Khusnuudzan kepada siapapun, termasuk KPU. "Alhamdulillah, kemarin bakda salat Jumat (21/2), kami, ALAM, Abah Ali Gus Amak melapor ke KPU sambil membawa berkas ribuan e-KTP, bukti dukungan yang diminta sebagai persyaratan oleh KPU, juga diterima baik dan disuruh menunggu. Kami pun segera bergegas pulang ke basecamp Takmirul Islam," tukas Abah Ali sambil tersenyum. # Yan 1.
               --------868686----------

   

Thanks for reading Muhammad Ali : Jihad Melalui Jalur Konstitusi | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS