Budayawanpun Menggugat Kebijakan Pemerintah Akan Pandemi Covid-19

Agustus 03, 2020
Senin, 03 Agustus 2020

Bertempat di Tugu Kebangkitan Nasional, Jalan Dr Wahidin 33, Penumping, Laweyan, Solo, dikumandangkan Deklarasi Budayawan Menuntut Kebijakan Pandemi Covid-19. Foto : Achmad.
---------------------------------------------------------------
GUGAT86.com. SURAKARTA. Dalam kesempatan itu, Jliteng Suparman selaku koordinator aksi mengungkapkan, jika 
menyikapi pandemi covid 19 ini, maka dengan ini para seniman, pekerja dan pelaku usaha seni, pengamat seni, pelaku budaya, komunitas adat dan tradisi yang tergabung dalam ALIANSI PERGERAKAN KEBUDAYAAN NUSANTARA bermaksud menyelenggarakan acara “Donga Nuswantara" sekaligus berharap perhatian dari pemerintah akan keadilan dalam menentukan kebijakan di saat Pandemi Covid-19.

Acara yang semula akan digelar pada hari Sabtu, 1 Agustus 2020 dimulai 
Pukul: 08.30 WIB, mundur jamnya. Barulah sekitar sepuluh orang dan pukul 09.30 perwakilan dari para seniman mulai mendeklarasikan petisi yang menolak kebijakan diskriminatif dalam penanganan Covid-19 yang mengancam eksistensi kebudayaan dan berakibat komunitas budaya-seni  kehilangan hak dasar pekerjaan dan penghidupan yang layak.

Puluhan seniman, pekerja dan pelaku usaha seni, pengamat seni, pelaku budaya, komunitas adat kesemuanya memiliki tujuan dan harapan yang sama. Seni dan budaya Nuswantara bisa kembali eksis dan tetap lestari sehingga terjaga kelangsungannya, serta Pandemi Covid-19 bisa segera berlalu dari segala penjuru dunia tanpa terkecuali Indonesia. " Hampir setengah tahun ini, job sepi, tidak ada pementasan tentunya tidak ada pemasukan. Bagi yang memiliki tabungan, masih bisa untuk menyambung hidup, namun tidak sedikit yang sudah menjual aset yang dipunyai hingga hutang disana sini," papar Jliteng Suparman, serius.

Sepertinya sah dan wajar saja, bilamana mereka para seniman yang berasal dari Solo, Salatiga, Semarang, Jogja, Surabaya bahkan NTT itu menuntut pemerintah agar kembali membuka sekaligus memberikan kebebasan kepada seluruh masyarakat, tanpa terkecuali budayawan untuk melakukan aktivitas nya, namun tetap memperhatikan himbauan pemerintah akan protokoler kesehatan. "Bisa jadi, panggung seniman dalam pementasan tidak ubahnya dengan pasar. Malahan, lebih mudah diatur Sosial distancing ataupun physical distancing nya, jaga jaraknya lebih mudah. Apalagi masker dan cuci tangan," tegas Jliteng Suparman, semangat.


Jliteng Suparman, penggiat kebudayaan pakeliran wayang humor Kampung Sebelah. Foto : Achmad.
---------------------------------------------------------------

Ditegaskan Dalang Jliteng, sapaan akrab Jliteng Suparman, pemerintah dalam hal ini Menteri Kebudayaan perlunya memperbaiki kinerjanya dalam pengelolaan budaya dan seni di Tanah Air. Untuk itu, kami budayawan mendesak Menteri Kebudayaan dan Pendidikan mendukung sekaligus melindungi dan memperjuangkan tuntutan komunitas Budaya-seni hingga terpenuhinya tuntutan secara keseluruhan. " Kalau itu tidak terpenuhi, kami akan melakukan tindakan yang dimungkinkan oleh hukum." tandas Dalang Jliteng.

Kembali ditambahkan Dalang Jliteng, hendaknya Pemerintah di dalam praktek penyelenggaraan negara tidak dominan berorientasi hanya kepada politik dan ekonomi saja. Melainkan juga turut menyertakan kebudayaan secara berimbang. " Masalah ini pernah diamanatkan oleh Tri Sakti rumusan pemikiran Ir Soekarno. Berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, berkepribadian di bidang kebudayaan, sebagai syarat membangun bangsa negara yang sejahtera, berdaulat dan bermartabat," pungkas Dalang Jliteng. # Achmad Yani.

          ------081325995968--------

Thanks for reading Budayawanpun Menggugat Kebijakan Pemerintah Akan Pandemi Covid-19 | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS