Pandu Sang Dalang Remaja Berprestasi

Desember 06, 2021
Senin, 06 Desember 2021

Pandu  dalang remaja yang sangat menikmati dunia Wayang  Kulit.

GUGAT news.com – CILACAP, Sepertinya, dampak Pandemi Covid-19 bagi pelaku seni, khususnya pagelaran wayang, memang sangat besar sekali. Pasalnya selama pandemi Covid-19 bisa dipastikan lagi, hampir tidak ada pertunjukan pagelaran wayang kulit.  

Pun demikian, di akhir November ini bertempat di Hotel Mutiara, Pemerintah Kabupaten Cilacap mulai menghidupkan kembali geliat pewayangan. Khususnya bagi mereka para remaja. Digelarnya dalam event Lomba Wayang Climen Dalang Remaja se Kabupaten Cilacap menjadikan geliat tersendiri. 

Pandu bersama sang Ayah saat menerima piala juara lomba Dalang Remaja Wayang Climen di Cilacap, Jawa Tengah.

Setidaknya lomba ini diikuti oleh 8 Dalang remaja dan dipilih 6 yang terbaik. Untuk pagelaran wayang climen ini berbeda dengan pagelaran wayang kulit seperti biasanya, karena pada wayang climen hanya berdurasi satu jam saja, tetapi dalam pementasan harus bisa menghibur. 

Pandu saat pentas pagelaran Wayang kulitnya

Setidaknya ada pesan dalam lakonnya yang termasuk bisa komunikatif dengan penonton. Salah satu peserta yang bisa dijumpai GUGAT news.com adalah Dalang remaja, Pandu Nur Prasetyo. Adalah seorang pelajar SMKN 3 kelas 3 Pedalangan. 

Sehingga saat itu Pandu pada gelaran lomba, terpilih sebagai Dalang Remaja terbaik keempat dari 6 yang terpilih terbaik dengan judul pentas wayang climennya " Doyo Jatining Usodo ". 

Dari hasil percakapannya dengan Pandu, dalam dunia pakeliran atau pedalangan wayang kulit, prestasi Pandu ternyata dari bulan Oktober 2021 juga terpilih sebagai Dalang Alusan, pada lomba Wayang Virtual serta prestasi yang lain pernah pentas pagelaran Wayang Kulit menyambut hari Wayang sedunia tahun 2020 di Sanggar Ngerti Karyo.

  Hanya melayani pembelian Kota Solo

Dari kegiatan wayang yang digeluti, membuat Pandu Tidak tanggung tanggung. Saat ditanya cita-citanya, Pandu memang bertekad bulat ingin jadi Dalang serta ingin sekolah ISI jurusan Pedalangan. Hanya saja tetap menyukai juga kegiatan melukis. 

Tentang mengapa Pandu sangat suka Wayang, karena ternyata memang lingkungan sangat mendukungnya,  dimana sang Ayah Salim, S.sn, M.Sn seorang Dosen Seni di sebuah Akademi di Solo juga sangat menyukai wayang kulit, bahkan proses pembuatan wayangnyapun mejadi sebagian kegiatan dirumahnya meskipun itu hanya untuk koleksi sendiri. 

Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini Solusi Di Saat Pandemi Covid-19

Dirumah Pandu, wayang kulit milik ayahnya sudah ada satu kotak, maka hampir sehari-hari Pandu melihat dan belajar langsung dari ayahnya tentang wayang kulit yang terdiri berbagai banyak tokoh. 

         Makanku praktis dan tidak ribet

Pandu menambahkan, jika di rumahnya Suren, Tambakreja, Kedungreja, sudah tersedia Gamelan. Akan tetapi belum komplit, sehingga setiap latihan Dalang dirumah perlu orang lain, seperti untuk ngrawit, mas Agus , gender Timan, waranggono  Jumirah sedang pengendang harus mendatangkan dari Banyumas. Tetapi kadang juga latihan di sanggar Ngesti Karyo milik Ki Dalang Sikin Hadiwarsono Dalang kondangnya Banyumas. 

Di akhir pertemuannya, Pandu mengaku bila tokoh pewayangan yang menjadikan idolanya dari semenjak kecil,  adalah Anoman, meski tokoh ini berwujud kera, namun memiliki wataknya luhur tidak seperti manusia yang terkadang malahan wataknya seperti kera. #Naskah dan foto : Taufik.


   °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Thanks for reading Pandu Sang Dalang Remaja Berprestasi | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS