Kampoeng Batik Laweyan Diteror Hantu...?

Mei 18, 2022
Rabu, 18 Mei 2022


 Masdjid Laweyan tertua di Kota Solo. Jaman keemasan Keraton Kasultanan Pajang (1546).

GUGAT news.com. SOLO.

Kampoeng Batik Laweyan, Solo, selain dikenal sebagai kampung tertua di Kota Solo, juga dikenal telah memiliki masjid tertua di Solo. Semula merupakan Padepokan Hindu milik Ki Ageng Beluk yang diberikan kepada Ki Ageng Henis, ulama besar di jaman Keraton Kasultanan Pajang. Kampung Pajang berdampingan dengan Kampung Batik Laweyan. 

Selain dikenal tertua kampung dan masjidnya, juga dikenal pula sebagai kampung yang memiliki pemakaman tertua. Adalah makam Ki Ageng Henis ulama besar di jaman Keraton Kasultanan Pajang yang sekaligus merupakan cikal-bakal adanya Dinasti Mataram Islam. Dari Panembahan Senopati di Kota Gede, Hanyokrowati di Kerto, Bantul sampai Sultan Agung di Pleret Bantul dan Amangkurat II Keraton Kartasura Hadiningrat serta Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Solo.

Kali ini GUGAT news.com akan menyoroti tentang banyaknya beredar cerita misteri di seputar Kampoeng Batik Laweyan. Teror Hantu. Adalah Slamet (60) warga Kampung Keramat yang kini berjualan angkringan siang hari di Langgar Merdeka. Sebelumnya berjualan wedangan malam hari di seberang jalan Langgar Merdeka. Bukan tanpa alasan, jika Selamet lebih memilih berjualan pagi hari.

Selama berdagang pada malam hari, begitu jalan pulang dengan mendorong gerobaknya saat tiba di sebelah selatan Langgar Merdeka atau Makam Dowo, mendadak selalu dikejutkan dengan adanya suara wanita cantik sambil menepuk pundaknya. Begitu ditoleh untuk dilihat langsung, ternyata tidak ada seorangpun di antara gerobaknya. Hanya semerbak harum wewangian mewarnai suasana perjalanan mendorong gerobaknya sampai di rumah kampung Keramat.

Bukan hanya sekali dua kali saja Selamet mengalami insiden misteri tersebut, melainkan setiap hari selama berjualan Angkringan malam hari. "Bukanya saya takut, kenapa kudu takut dengan yang begitu? Takutlah hanya kepada Allah SWT. Gusti Kang Murbeng Dumadi Akaryo Jagad, pemilik seisinya dunia. Saya hanya males saja jualan angkringan malam, tidak bisa untuk istirahat dan kurang menyehatkan. Pastinya, juga sepi pembeli," jelasnya.

Lain halnya dengan pengalaman misteri yang sering dialami Nugroho (38) pengusaha daging sapi ini justru di ganggu secara gaib di rumahnya. Pasalnya, rumah yang ditinggali bersama keluarganya di jalan Tiga Negeri Laweyan, berdampingan dengan rumah " Omah Nenek" yang dikenal sangat angker tersebut. Rumah antik yang kesemuanya masih utuh meski usianya sudah ratusan tahun lalu. 

Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini Solusi Di Saat Pandemi Covid-19

"Tembok kamar saya bersebelahan dengan tembok Omah Nenek, sepanjang hari meski diketuk ketuk. Karena saya tidaklah takut, ya saya balas dengan ketukan yang lebih besar. Begitu diam dan saya juga diam.....eeee...lagi lagi diketuk dengan suara yang lebih keras. Kadang malahan kami sekeluarga jadi tertawa sendiri. Oh ya, Omah Nenek ini sepi kosong tiada penghuni. Paling ada satu penjaga rumah itu," terang Groho panggilan akrab Nugroho.

Ada lagi pengusaha batik yang biasa dijumpai di Masjid Laweyan. Biasanya ada di saat Salat Subuh bahkan terkadang siang hari bersamaan dengan waktu Salat Lohor. Wujud seorang kakek dengan menggunakan busana ulama Jawa. Artinya, berbusanakan surban putih, kemeja lurik serta kain batik sarung. Kalau di dalam masjid tanpa menggunakan alas kaki. Sedangkan di luar masjid, biasa menggunakan Bakiak kayu jati sendal Jawa. Mungkinkah itu wujud dari Ulama Besar Keraton Pajang, Ki Ageng Henis?

Lain halnya dengan Handiman (62) warga Sidoluhur Laweyan ini, mengaku juga pernah melihat sesosok kakek tua di depan rumahnya. Artinya, di depan rumah kosong yang ada di depan rumah tinggal nya. Padahal, saat itu suasananya cukup ramai, masalah nya rumah kosong tersebut dipergunakan warga Kampung Laweyan untuk lapangan bermain PING PONG alias tenis meja.

"Saat itu Suasananya cukup ramai untuk latihan PING PONG, pas disitu di belakang ruangan yang masih kosong dan ditumbuhi semak semak belukar serta rerumputan ilalang, mendadak muncul sosok kakek tua yang menatap tajam mata kemerahannya. Padahal, waktu itu belum begitu larut malam. Sekitar jam 23.00 wib. Dasar bukan penakut, ya malahan saya lempar dengan batu saja. Mendadak hilang. Suasana PING PONG pun jadi meriah,"jelasnya.

Sebenarnya bukanlah hanya mereka, Selamet, Nugroho dan Handiman belaka yang mengalami kejadian misteri di kampungnya, melainkan banyak warga Kampung Batik Laweyan menjumpai kejadian TEROR HANTU di Kampoeng Batik Laweyan. Bahkan ada juga menimpa orang lain dari warga Laweyan. Setidaknya ada dua orang pekerja Gojek penumpang maupun pesanan makanan.

Penasaran akan ceritanya? Bisa datang langsung ke Kampung Kulineran Laweyan. Bisa sambil makan dan minum di lokasi tersebut sekaligus bertanya kepada mereka pedagang kulinernya tentang angkernya TOILET WISATA mewah yang selalu tertutup pintunya itu. Termasuk juga perlu melihat langsung keramat nya pemakaman Kampung Keramat serta Makam Keteng. # V1K

       Makanku praktis dan tidak ribet








Thanks for reading Kampoeng Batik Laweyan Diteror Hantu...? | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS