Salam Redaksi GUGAT news: Dinasti Mataram Islam Terakhir Ke 5 Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

Juli 06, 2022
Rabu, 06 Juli 2022

Devile Drumband Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

GUGAT news.com 

Boleh jadi, selama ini banyak orang yang memiliki semacam opini atau pendapat tersendiri tentang Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Artinya, ada pro dan kontra pastinya. Sebagian orang ada yang mengatakan jika lebih bagus Suasananya sekaligus kondisi Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat bilamana kudu dibandingkan dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat 

Bukan hanya itu saja, banyak alasan untuk mengatakan jika Kasultanan Ngayogyakarta lebih dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dari yang mulai bentuk fisik bangunannya, personilnya, Suasananya pro kontra warga masyarakat sampai peristiwa sejarah leluhur yang katanya Solo pro Belanda hingga kondisi kerukunan putra putri Ndalem sampai raja yang bertahta. Intinya, adalah keberadaan Kasultanan Ngayogyakarta lebih bagus dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

            Puro Mangkunegaran Solo 

Tanpa tendensi tertentu, baiklah kita simak lembaran sejarah tempo dulu. Sebelum Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ada, lebih dulu setidaknya 10 tahun Kasunanan Surakarta Hadiningrat berdiri 1745. Begitu beliau Sinuhun Paku Buwono II Keraton Kartasura Hadiningrat pindah ke Desa Solo dan membangun sekaligus bertahta sebagai Sinuhun PB II Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, mulailah sejarah Dinasti Mataram Islam terakhir, ke 5.

            Pagelaran Keraton Yogyakarta 

Adalah Panembahan Senopati di Kota Gede, Ngayogyakarta Hadiningrat mendirikan kerajaan seusainya menutup Kerajaan Kasultanan Pajang, Solo. Panembahan Senopati sebagai Raja dengan Dinasti Mataram Islam I (1586-1601). Yang selanjutnya, adalah Raden Mas Jolang atau yang dikenal sebagai Sultan Anyokrowati 1601-1613, sebagai Dinasti Mataram Islam ke 2. Kerajaan ada di Kerto, Bantul, Yogyakarta. Kemasyhuran Dinasti Mataram Islam, setelah bertahtanya Raja Raden Mas Ra ngsang atau Sultan Agung 1613-1645 sebagai Dinasti Mataram Islam ke 3. Kerajaan Dipindahkan ke Plered, Bantul Jogjakarta 

          Puro Pakualaman Yogyakarta 

Dilanjutkan oleh Raden Mas Sayidin Amangkurat I pada tahun 1646+1677 sebelum mulai kerajaan berpindah agak jauh dari Jogjakarta melainkan kembali mendekati bekas Kerajaan Pajang dan ada di hutan Wonomarto yang kini di kenal sebagai daerah Kartasura. Bertahtalah Amangkurat II 1679 menggantikan Amangkurat I. Selesai pemberontakan Trunojoyo, keraton langsung dipindahkan ke Kartasura sebagai raja terakhirnya Sinuhun Paku Buwono II Keraton Kartasura Hadiningrat, Dinasti Mataram Islam ke 4.

Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini 

Kembali pemberontakan terjadi di Keraton Kartasura Hadiningrat oleh Mas Garendi atau Gegeran Pecinan, yang menjadikan mengungsilah PB II ke wilayah Ponorogo, Jawab timur. Adalah Pondok Pesantren Tegalsari milik Kiai Hasan Besari. Tak berapa lama selesai dari Ponorogo, kembalilah PB II ke Keraton Kartasura untuk mengusir Mas Garendi yang sempat naik tahta dengan sebutan Amangkurat V Keraton Kartasura Hadiningrat. Dan berhasil lah PB II memenangkan peperangan, sehingga Kembali bertahta Sinuhun Paku Buwono II Keraton Kartasura Hadiningrat.

Merasa pamor keraton sudah tidak baik lantaran adanya peristiwa pemberontakan Mas Garendi, dipindahkannya Keraton Kartasura Hadiningrat ke Desa Sala yang saat itu begitu lahan bekas rawa rawa milik Ki Gede Sala dibeli, segera dibangunlah sebuah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat oleh Sinuhun Paku Buwono II pada tahun 1745. Dan merupakan Dinasti Mataram Islam terakhir atau yang ke 5. 

Sehingga adanya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Mangkunegaran serta Pakualaman bukan merupakan Dinasti Mataram Islam melainkan bagian dari Dinasti Mataram Islam ke 5 atau terakhir, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Bukan tanpa alasan, GUGAT Meng GUGAT news mengatakan demikian. Pasalnya, keberadaan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Mangkunegaran dan Pakualaman merupakan pemberian dari Sinuhun Paku Buwono II Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Oleh VOC Belanda sepuluh tahun setelah berdirinya Keraton Dinasti Mataram Islam terakhir atau ke 5, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan bersamaan dengan adanya perjanjian Giyanti 1755 di wilayah Kabupaten Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah, dipecahlah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menjadi dua. Dari sebelah Timur Sungai Opak yang ada di dekat Candi Prambanan, masuk wilayah kekuasaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

 Sedangkan yang ada di sebelah Barat Sungai Opak, masuk ke dalam wilayah kekuasaan Mangkubumi, adik kandung Sinuhun Paku Buwono II yang saat itu turut tinggal di Keraton Kartasura Hadiningrat. Dan Mangkubumi ini, selanjutnya bertahta sebagai Raja Hamengku Buwono I Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Dua tahun kemudian, 1757 Raden Mas Said, selaku keponakan juga menuntut kepada pamannya PB II untuk lahan tanah perdikan. Kembali VOC Belanda berperan untuk mencari keuntungan, dengan digelarnya Perjanjian Salatiga 1757 dipecahlah lagi dengan adanya wilayah Kadipaten Mangkunegaran, Solo dan Pakualaman Yogyakarta, hingga sekarang ini. Semoga sedikit uraian singkat ini bermanfaat. Mohon maaf jika banyak kekurangan di sana sini dalam ulasan GUGAT Meng GUGAT news. #Yan 1.

     Lokasi bersejarah Perjanjian Giyanti       di Kabupaten Karanganyar Surakarta 















Thanks for reading Salam Redaksi GUGAT news: Dinasti Mataram Islam Terakhir Ke 5 Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS