iklan



FOKUS

Situs Bandar Kabanaran Butuh Perhatian


 Situs Bandar Kabanaran dengan Sungai Jenes nya kini membelah Kampung Batik Laweyan Solo dengan Kampung Banaran, Grogol, Sukoharjo. Foto; Yani.

GUGAT news.com SUKOHARJO 

Demikian ditegaskan oleh beliau Kangjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat,  saat ditemui di Kampung Banaran, Grogol, Sukoharjo, " Situs peninggalan Joko Tingkir abad 15 silam dengan Bandar Kabanaran ini butuh perhatian!"

Ditegaskan oleh Gusti Puger, panggilan akrab KGPH Puger, cukup disayangkan Situs Bandar Kabanaran peninggalan sejarah bernilai tinggi yang sempat ditorehkan oleh Kasultanan Pajang dengan rajanya Sultan Hadiwijaya, Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir ini harus mangkrak, kumuh dengan tumpukan sampah yang mengendap di tepi sungai dan di bawah jembatan.

"Tidak ada salahnya diantara Kabupaten Sukoharjo yang dalam hal ini, Banaran, Grogol melakukan kerjasamanya dengan Kampung Batik Laweyan, Solo untuk kembali menghidupkan suasana Situs Bandar Kabanaran sekalipun tak sepenuhnya bisa seperti dahulu, pelabuhan sungai. Setidaknya bisa dibuat semacam wahana wisata air untuk mendukung Wisata Kampung Batik Laweyan serta Kampung Banaran, bersinergi dalam pengelolaan Menjadikan meriah sehingga tidak kumuh dan mangkrak!" saran Gusti Puger.

Pastinya, lanjut Gusti Puger, tidak bisa seperti ratusan tahun silam, hanya saja setidaknya sisa sisa Situs Bandar Kabanaran yang sudah tidak seluas serta sedalam saat itu karena merupakan pelabuhan sungai, namun masih bisa difungsikan. Setidaknya selain sebagai monumen kenangan tempo dulu, bisa untuk wahana wisata air tersendiri bagi kedua kampung. Ditata sebaiknya dan tidak perlu banyak menelan biaya. Cukup diperdalam sedikit saja 1 meteran dan tak perlu melebar ke tepian sungai yang kini sudah menjadi banyak rumah.

Bisa jadi, masih menurut penuturan Gusti Puger, selain melibatkan Kampung Batik Laweyan, Kampung Banaran serta Kampung Pajang. Cukup dimulai dari jembatan Jongke sampai jembatan Ngingas diperdalam kedalaman debet airnya sekitar 1 meteran sekaligus dibuatkan taman di sekitar tepi Sungai Jenes serta ditempatkan beberapa gerai UMKM baik Pajang, Laweyan dan Banaran. Dengan demikian diharapkan mampu menambah lapangan kerja dari ketiga kampung.

"Nantinya begitu pendalaman air dari Jembatan Jongke hingga Jembatan Ngingas, dan UMKM ada di tepian Sungai Jenes di sepanjang Pajang, Laweyan dan Banaran diharapkan mampu meningkatkan wisata Kampung Batik Laweyan, Pajang dan Banaran. Saat wisata keluarga di Kampung Batik Laweyan dengan batiknya, bisa dilanjutkan dengan wisata air sambil menikmati indahnya Sungai Jenes peninggalan sejarah Sultan Hadiwijaya, Mas Karebet yang lebih terkenal dengan sebutan Joko Tingkir," pungkas KGPH Puger. #Yani.


BACA JUGA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1











Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close