Tukang Sapu Pondok, Penjahit, Melawan Banteng

Februari 25, 2020
Selasa, 25 Februari 2020
KH Muhammad Ali, guru ngaji mantan preman dan tukang sapu Pondok Pesantren Takmirul Islam, Solo. Foto : Yan 1.
---------------------------------------------------- GUGAT86.com. Surakarta. Seandainya Allah SWT berkehendak KH Muhammad Ali yang akrab disapa Abah Ali dan Achmad Abu Yazid dikenal dengan julukan Gus Amak ini, lolos Verifikasi Faktual (Verfak) oleh KPU dan maju sebagai Calwalkot Kota Surakarta dengan cara perseorangan, independen, keduanya mengaku sudah siap dan siap menang. "Alhamdulillah...kalau Allah SWT memberikan ridho dengan lolos di KPU, kami siap maju dan siap menang," tegas Abah Ali, panggilan akrab KH Muhammad Ali, saat di temui di Pondok Pesantren Takmirul Islam, belum lama ini.
     Baik itu independen lainnya, lanjut Abah Ali, serta dari partai manapun, dirinya merasa tidak menjadikan pesaing, rival, apalagi musuh yang harus dijatuhkan, tidak sama sekali. Bukan pesaing, melainkan sama peserta Calwalkot Solo. Bagi Abah Ali, semua peserta Calwalkot Solo itu dianggapnya sebagai partner yang harus dihormati. " Saya ini hanya tukang sapu Pondok, kalau pas longgar waktu, yah ngajarin ngaji mereka yang telah mendapatkan hidayah dari Allah SWT untuk menuju jalan kebenaran," tukasnya.   
     Alhamdulillah, kembali ditegaskan Abah Ali, Abah Ali Gus Amak (Alam) siap maju dan menangkan Calwalkot Solo. Tentunya, itu semua menjadi hak prerogatif Allah SWT, menang tidaknya Pilkada, dimanapun tidak bisa terlepas dari kehendak Ilahi. Bukan orang, apalagi partai yang bisa memenangkan, melainkan kuasa Ilahi. " Makanya, kalau hanya bersaing demokratis, santai sajalah. Kita berharap hanya kepada keputusan Nya. Ini yang namanya Fastabikul Khoirot, berlomba mencari kebenaran dari Allah SWT. Ini yang berat."tegas Abah Ali sambil menambahkan jika menghadapi orang atau partai itu lebih mudah. Kesabaran adalah kuncinya.
     Sedangkan bagi Gus Amak, tokoh masyarakat yang memiliki hobi properti dan Pertanahan ini, mengaku mengalir saja seperti gurunya, Abah Ali. Namun demikian, bukan berarti ALAM hanya diam begitu saja, sama sekali tidak. Terus saja melakukan ikhtiar dan usaha, serta tidak pernah ketinggalan, berdoa. " Silaturahmi untuk memperkuat tali ukhuwah islamiah selalu intens kami jalani. Bisa ke rumah, di jalanan, sampai WA nan. Silaturahmi sambil berdakwah," terang Gus Amak, tersenyum penuh arti.
Bagyo Wahyono dan FX Supardjo (BAJO) ini, juga maju Calwalkot Solo secara perseorangan, independen.

      Lain ALAM lain pula BAJO, Bagyo Wahyono yang kesehariannya menjalani sebagai disainer pakaian kelas atas, hingga disain bajunya sampai ke Jepang ini, mengaku lebih nyaman jika disebut sebagai penjahit saja. Ringan tanpa beban. Akan halnya dengan majunya Calwalkot Solo melalui jalur independen. Tenang, bersahaja, serius dan tetap optimis. Bajo, tetap berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan cita cita mampu membela wong cilik yang meski negeri ini sudah merdeka selama 74 tahun, toh banyak wong cilik yang belum merdeka dari ekonomi khususnya. " Kalau nanti BAJO menang Pilkada dan memimpin Kota Surakarta. Memerdekakan rakyat dari kemiskinan merupakan program utama," janji Bagyo Wahyono.
     Untuk itu, lanjut Bagyo, pihaknya tidak mau fokus memikirkan persaingan, musuh yang dihadapi. Mau anak Presiden, mau pejabat publik, mau orang kaya, tidak perlu dianggap sebagai beban. " Kami lebih fokus memikirkan warga yang dengan ikhlas mendukung pergerakan kami. Tikus Piti Hanoto Baris. Pergerakan rakyat kecil yang tengah menyusun kekuatan untuk bangkit dari ketidakberdayaan,"tukas Bagyo, semangat. # Yan 1.
          ---------868686--------

Thanks for reading Tukang Sapu Pondok, Penjahit, Melawan Banteng | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS