Bukan PSBB Melainkan Lockdown Penyelesai Virus Corona

April 18, 2020
Sabtu, 18 April 2020

GUGAT86.com. Sukoharjo. "Bukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melainkan Lockdown lah yang bisa menyelesaikan Virus Corona (Covid-19) di tanah air ini. PSBB jahat, PSBB pilih kasih dan tidak tepat sasaran. Setengah setengah merugikan masyarakat menengah ke bawah. Sebaiknya pemerintah segera melakukan Lockdown dengan segala konsekwensinya!"
     Demikian diungkapkan owners Ayam Bakar Wongsolo Grup, Drs H Puspo Wardoyo saat telekonferensi dengan puluhan awak media dari luar Kota Solo hingga Malaysia, di Rumah Makan Wong Solo, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jum'at (17/4) sore. Bukan tanpa alasan, jika Puspo, sapaan akrab Drs H Puspo Wardoyo mengungkapkan rasa keprihatinannya. Sebagai pengusaha kuliner, Puspo terkena imbasnya secara tidak langsung. "Kalau negeri ini ingin selamat, terbebas dari Corona, konsekuensinya pemerintah kudu tegas. "Tekan" pengusaha untuk membantu Lockdown, setidaknya 1 bulan atau 2 bulan. Insyaallah, ini akan berhasil,"tandas Puspo.
     Masih menurut penuturan Puspo, bukan saatnya berbicara perbedaan, kini saatnyalah ulama, pengusaha dan pemerintah duduk bersama untuk mencari solusinya. Pemerintah tidak perlu lagi malu untuk mengakui sejujurnya bila tidak memiliki anggaran dana. Pengusaha yang akan  membantu dana, ulama menekankan pentingnya mengeluarkan zakat, menunaikan sedekah guna kepentingan kemaslahatan umat. Libatkan peranan mereka untuk menetapkan Lockdown. "Hanya Lockdown yang mampu menyelesaikan Corona. PSBB banyak kekurangan disana sini dan malahan merugikan rakyat," tegas Puspo.
     PSBB, kembali ditegaskan Puspo, justru banyak menguntungkan bagi pengusaha menengah ke atas. Artinya, dengan kebijakan pemerintah yang melarang warung makan, rumah makan hingga restauran menerima pembeli makan ditempat serta merta mengharuskan take away, jajan dibungkus dan dibawa pulang, adalah keputusan yang konyol. Disisi lain, pemerintah mendiamkan toko serba ada (Toserba) supermarket leluasa membui pintunya lebar lebar untuk pembeli.
    Kenapa hal itu dibiarkan pemerintah? Tidak adanya tempat cuci tangan dengan sabun atau handzanitizer, masker penutup mulut dan hidung juga jaga jarak yang tidak dihiraukan. Sementara, baik warung makan, rumah makan hingga restauran yang bisa dipastikan lagi menyediakan cuci tangan, masker, bahkan kursi yang biasanya dipakai untuk dua- tiga orang pembeli, dirubah hanya untuk seorang tamu saja, harus ditutup operasionalnya, kalau tidak mau bermain kucing-kucingan dengan aparat.
     Bisa jadi, lanjut Puspo, hal itu bisa menciptakan situasi yang tidak nyaman. Maksudnya, menimbulkan kecemburuan. Tidak sedikit warung makan gulung tikar, sepi pembeli, sisi lain supermarket berjubel pembeli tanpa mengindahkan himbauan pemerintah malahan dibiarkan. Bergerombol tanpa ada jarak, tidak mengenakan masker hingga keluar masuk tanpa harus cuci tangan. "Semoga saja peristiwa ini tidak menjadikan chaos, kerusuhan lantaran urusan perut," harap Puspo.
     Sementara itu, Muhammad Bilal, salah satu pimpinan Ayam Bakar Wongsolo Grup di Malaysia, mengatakan jika saat ini Lockdown total di negeri Malaysia sudah memasuki hari ke 31 Minggu ke 5. Hasilnya cukup memuaskan, banyak yang sembuh dari dampak Virus Corona (Covid-19). Hal itu, tidak terlepas dari taatnya negeri Malaysia akan aturan yang diterapkan World Healthy Organisation (WHO). "Lockdown total merupakan solusi terbaik untuk supaya tidak merebak dan mematikan, menghentikan ruang gerak sehingga Virus mati. Untuk itu warga stay at home, di rumah saja tidak ada kumpul kumpul," jelas Muhammad Bilal. # N1NDYA.
         -----0000---

Thanks for reading Bukan PSBB Melainkan Lockdown Penyelesai Virus Corona | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS