Kajian Islam Ustadz Ipmawan M Iqbal : Sang Pemenang

Mei 21, 2020
Kamis, 21 Mei 2020

Buka bersama merupakan nikmat tersendiri berasa akan nikmat dan Ridhlo Ilahi setelah usai sehari memenangkan perang melawan hawa nafsu.
-------------------------------------------------
Kuliah Dhuha

 PEMENANG

Allah SWT telah menciptakan kita dari ratusan juta sel sperma sang ayah yg kemudian menuju ke satu tujuan, yakni sel telor ibu. Satu yg jadi pemenang, Allah menakdirkan kita yg tercepat dan mampu bertahan sampai finish untuk membuahi sel telor. Kitalah pemenang kompetisi itu.

Kehidupan itu tidaklah ringan, sangat kompetitif di segala bidang. Butuh perjuangan utk menjadi pemenang, _be winner_ bukan pecundang, _loser_.

Al-Quran mengenalkan konsepsi  _istibaq fi alkhairat_ utk menyebut berkompetisi atau berlomba dlm hal kebaikan. Setiap kompetisi pasti ada pihak yg menang dan pihak yg kalah. Namun, yg menjadi persoalan bukan menang atau kalahnya, tetapi bagaimana kita menyikapinya. Kemenangan tidaklah bermakna bila menyebabkan kita jauh dariNYA. Selebihnya, ia akan dikenang saja bila kita larut euforia kemenangan tersebut, tanpa mencoba utk menjadi lebih baik lagi.

Kemenangan juga bisa dimaknai sebagai sebuah proses menapaki keberhasilan. Apalagi jika konsepsi ini dibenturkan pada laku batin seorang hamba untuk menuju Tuhannya. Jatuh bangun adlh hal yg biasa. Itu artinya, setiap langkah haruslah dimaknai sebagai sebuah kemenangan. Melangkah kemudian terjatuh itu jauh lebih baik, daripada tidak pernah jatuh karena memang tidak pernah melangkah.

Kemenangan bukan hanya saat kita berhasil mengalahkan lawan di suatu pertandingan. Namun kemenangan adlh saat di mana kita mampu melawan kegagalan, bisa mengatasi musibah dan bangkit dari keterpurukan. 

Agama ini mengajak kita menuju _ishlah_, perbaikan. Dalam bahasa Arab, dikenal dengan istilah _‘al-ahsan_’. Barang siapa yg hari ini lebih baik dari hari kemarin adlh orang yang beruntung, tidak lain adlh seruan menjadi pemenang. Kita memang dimotivasi untuk terus ‘meningkat’, baik dari sisi kuantitas dan utamanya kualitas. Meningkat dalam amal kebajikan, sebagai bentuk penghambaan dan pengabdian ( _ta’abud_ ) kepada Allah Ta'ala.

Ramadhan itu bulan Kemenangan. Inilah bulan saat Bacaan Mulia diturunkan, napas2 kita menjadi tasbih, tidur kita adlh ibadah, amal2 kita diterima, dan doa2 yg dipanjatka diijabah. Bulan yg hadir satu malam lebih baik dari seribu bulan. Bulan penerang, pemberi kesejukan jiwa, hati, dan pikiran.

Saksikan hadirnya para Pemenang. Bersama Ramadhan mereka semakin beriman dan bertakwa, fikiran terbuka, ilham menuju kebaikan pun datang, suka bersilaturrahmi dgn cinta, peduli dan kasih sayang. Tak berhenti menebarkan kedamaian dlm kemaafan dengan melibas rasa benci dengki, dan kebatilan jg permusuhan. Semoga kitalah "pemenang" itu. Aamiin.

Allahu a'lamu bishowab.

*Solo,* 21 Mei 2020/
28 Ramadhan 1441

*_H Ipmawan  M Iqbal_*

Thanks for reading Kajian Islam Ustadz Ipmawan M Iqbal : Sang Pemenang | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS