(Kiri) Kepala BKKBN
DR (H.C) dr. Hasto Wardoyo dan (kanan) Walikota Solo Gibran Rakabuming.
GUGAT news.com. SURAKARTA.-Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
DR (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) mengatakan kota Solo layak dijadikan kota pilot proyek Percepatan Menurunkan Stunting (kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya.Red).
. "Walikota Solo Mas Gibran Rakabuming kami dorong dan beliau setuju untuk mencanangkan zero kematian ibu dan zero kematian bayi," ujar Kepala
BKKBN DR (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) usai bertemu dengan Walikota Solo Gibran Rakabuming di ruang kerja Walikota Solo, Balai Kota Solo, Jalan Jendral Sudirman, Solo, Senin (8/3/2021).
Kepala BKKBN DR (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Jateng drg. Widwiono, M.Kes mengatakan di Solo masih ada stunting jumlahnya 1.038 kasus. Solo kota yang nutrisinya relatif cukup, kota terjangkau. "Optimis kasus stunting di Solo bisa diatasi," papar Hasto.
Sedangkan angka kematian bayi dan balita proporsinya ditargetkan turun hingga 12 per 1.000 kelahiran hidup.
Kami, lanjut Kepala BKKBN , meresposn itu dengan berupaya melakukan perbaikian gizi yang difokuskan pada pencegahan stunting. Kematian bayi bisa nol. Di Solo masih ada sekitar 140 bayi meninggal saat melahirkan.
"Kami dorong agar Walikota Solo bisa mencanangkan zero kematian ibu dan zero kematian bayi," ujar Hasto.
Dicontohkan, Singapore yang mati enam dari kelahiran 100 ribu. Harusnya kalau kelahiran 10 ribu di Solo tidak ada ibu yang mati atau bayi yang mati.
Kepala BKKBN sepakat dengan Walikota Solo Gibran, tiga bulan sebelum menikah calon pengantin di Solo di data
Yang perempuan diminta periksa hemoglobin (Hb).
"Yang calon pengantin pria pun juga harus staminanya sehat. Agar anaknya tidak stunting" papar Hasto.
Hasto menambahkan ,BKKBN menyiapkan sistemnya, aplikasinya dan biayanya ditanggung oleh BKKBN yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting secara nasional.
Semua kepala daerah,lanjut Hasto di dorong agar ikut menurunkan stunting.
BKKBN juga bekerja sama dengan Kementrian Agama.
Tutorial lewat aplikasi agar saat menikah dan siap menjadi bapak atau ibu dengan kondisi sehat lahir batin dan lahir putra putri yang sehat.#D3DJ4R.
Waspada meski telah berubah orange
Buka di jalan H. Agus Salim, Sondakan, Laweyan, Solo. Makan....makan...masker
------- 081325995968 ----------
Thanks for reading Kota Solo Dijadikan Pilot Proyek Percepatan Menurunkan Stunting | Tags: Sosial
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »