Benarkah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Pro Belanda

Mei 23, 2022
Senin, 23 Mei 2022


 Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Benarkah Pro Belanda?

GUGAT news.com. SOLO

Memang benarkah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat itu pro Belanda? Pertanyaan ini yang sepertinya hingga sekarang ini tidak pernah terjawab, sehingga merupakan bagian ketidaksukaan warga masyarakat Kota Solo khususnya dan Soloraya pada umumnya mungkin di seluruh tanah air. Adalah jawabannya bisa iya, bisa tidak. Tergantung dari mana cara menilai dan memandang sejarah tanpa embel-embel negatif. Sebaiknya senantiasa chusnuudzan, baik sangka.

Keraton Kartasura Hadiningrat yang dibangun Amangkurat Amral 1860-1743

Adalah Sinuhun Paku Buwono II Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, yang pada saat itu masih ngedhaton di Keraton Kartasura Hadiningrat, sekitar 10 km ke arah barat dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini. Dibangunlah oleh beliau Amangkurat Admiral (Amral II), adalah sebuah sebutan bagi raja yang saat itu bersahabat dengan VOC Belanda, 1680-1743.

Begitu tahta kerajaan sudah sampai pada garis keturunan berikutnya, Sinuhun Paku Buwono II Keraton Kartasura Hadiningrat terjadilah peristiwa pemberontakan Mas Garendi atau Gegeran Pecinan 1742. Dan mengungsilah PB II ke arah timur, yaitu Ponorogo, wilayah Jawa Timur yang sekarang ini. Di Pesantren milik Kiai Hasan Besari, Tegalsari, Ponorogo ini PB II banyak mendapatkan masukan dan strategi untuk merebut kembali Keraton Kartasura Hadiningrat. Bertahtalah Mas Garendi sebagai Amangkurat V Keraton Kartasura Hadiningrat.

Begitu telah banyak mendapatkan bekal ilmu dzien, keagamaan Islam pastinya dari Kiai Hasan Besari serta merta dibantu oleh Bupati Madura Barat, Cakraningrat, kembalilah Sinuhun PB II ke keraton yang ditinggal mengungsi untuk kembali merebutnya. Dibantu oleh Bupati Madura Cakraningrat, pertempuran perang kali keduanya di Keraton Kartasura Hadiningrat berhasil dimenangkan oleh Sinuhun PB II. 

Mendapati Kedhaton Kartasura Hadiningrat sudah porak poranda, mengutuslah PB II kepada Tumenggung Honggowongso, Tumenggung Mangkuyudho serta komandan pasukan VOC Hohendorf untuk mencari lahan yang akan dipergunakan untuk membangun Keraton. Bertemulah apa yang menjadi titah raja, lahan tanah untuk pendirian keraton. Ada tiga lokasi, diantaranya Kadipolo Sriwedari, Sono Sewu Bekonang Sukoharjo dan rawa rawa milik Ki Gede Sala. Yang terakhirlah menjadikan pilihan Sinuhun PB II. 

Saat itu pula lahan rawa milik Ki Gede Sala yang langsung dibeli untuk di bangun keraton. Singkatnya, boyong Kedaton Keraton Kartasura Hadiningrat ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat terjadi pada 1745. Dari nama Kartasura diubahlah menjadi Surakarta. Berdirilah sejak 1745 itu di Desa Solo sebuah kerajaan besar, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang bertahta Sinuhun Paku Buwono II Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, ditinggalkan nya Keraton Kartasura Hadiningrat.

Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini Solusi Di Saat Pandemi Covid-19

Adalah adik kandung dari Sinuhun PB II Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Mangkubumi dan keponakan Raden Mas Said, sekitar sepuluhan tahun ikut PB II bukannya merasa bersyukur dan terimakasih bisa tinggal di istana, malahan memberontak. Keduanya malahan memerangi Sinuhun PB II yang melahirkan perjanjian Giyanti 1755 di wilayah Karanganyar.

Perjanjian Giyanti yang ditandatangani oleh Sinuhun PB II, KGPH Mangkubumi dan VOC muncul kesepakatan pembagian wilayah. Untuk Sungai opak, Prambanan ke barat di berikan Sinuhun PB II ke Mangkubumi. Sedangkan Sungai Opak ke Timur merupakan wilayah kekuasaan Sinuhun PB II Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Nah, disinilah kali pertama Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menyerahkan kedaulatan keraton kepada VOC Belanda. Inikah yang sampai saat ini disebut-sebut sebagai pro Belanda?

Bisa jadi demikian, namun juga bisa tidak. Artinya, memang saat itu Sinuhun PB II menyerahkan Kasultanan nya ke VOC Belanda, namun tidaklah dengan Sinuhun Paku Buwono lainnya. Bahkan Sinuhun Paku Buwono VI dengan tegasnya menentang penjajahan kolonialisme Belanda yang saat itu bekerja sama dengan Pangeran Diponegoro. Dikenal sebagai Perang Jawa (1825-1830). Bisa jadi dengan Sinuhun Paku Buwono lainnya, hanya saja tidak terekspos. Atau bahkan sengaja dihilangkan sejarahnya.

      Makanku praktis dan tidak ribet

Bisa jadi, sebelum lahirnya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berdiri, Keraton Kartasura Hadiningrat juga sudah bekerja sama dengan VOC Belanda. Sebagai bukti nyata, dimintai tolonglah Tumenggung Honggowongso, Tumenggung Mangkuyudho serta komandan pasukan prajurit VOC Hohendorf guna mencarikan lahan untuk sebuah pendirian keraton sebagai ganti dari Keraton Kartasura Hadiningrat. Sumonggo, kembali kepada diri pribadi masing-masing dalam menilai dan memahami sejarah peninggalan leluhur. # Yan 1






Thanks for reading Benarkah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Pro Belanda | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS