Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, kabarnya ada peninggalan batu dari Kerajaan Majapahit Raja Hayam Wuruk di Bangsal Pengrawit, tengah. Foto : Yani
GUGAT news.com, SOLO
Adalah Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang ada di sebelah selatan dari Alun alun Lor Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan di sebelah Utara dari Sitihinggil Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Disebutkan sebagai Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, memiliki arti Sasana adalah tempat sedangkan Sumewa bermakna sowan, marak atau menghadap. Sehingga makna keseluruhan adalah tempat menghadap kepada raja. Baik pejabat maupun rakyat. Termasuk yang akan menerima anugerah atau musibah.
Pagelaran, jelas mempunyai arti semacam gedung pertemuan untuk kegiatan acara berskala besar sekaligus bisa pula untuk pertunjukan kegiatan budaya. Semula bangunannya kecil dan atapnya dari kajang, blarak dari daun kelapa. Seiring perjalanan waktu, oleh Sinuhun Paku Buwono (PB) X direnovasi secara besar-besaran sehingga lebih luas.
Oleh PB X yang saat itu berusia 48 tahun, sehingga bangunan Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ditandai dengan di bangun 48 pilar berukuran besar besar di seluruh area ruangan Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Tepat di tengah tengah Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini, ada bangunan berupa Bangsal Pengrawit. Bangsal Pengrawit ini dahulunya di bawa langsung dari Keraton Kartasura Hadiningrat saat Boyong Kedhaton ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (1745). Kabarnya di bawah Bangsal Pengrawit ini ada peninggalan batu dari Kerajaan Majapahit, Hayamwuruk.
Di depan halaman dari Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini ada pula bangunan Bangsal Pacekotan dan Pacikeran serta meriam Ki Pancawura peninggalan Sultan Agung Hanyokrokusumo dibuat pada (1613-1645). Bangsal Pacekotan ada di sebelah timur yang biasa dipakai mereka para abdi dalem jagongan, ngobrol santai sekaligus antri giliran untuk menerima hadiah dari Sinuhun.
Sedangkan Bangsal Pacikeran, berada di sebelah barat, tempat biasanya untuk berkumpulnya abdi dalem serta rakyat yang hendak menerima ganjaran dari raja berupa hukuman disebabkan telah berbuat melanggar aturan ketaton. Hanya saja, hukuman yang akan dijatuhkan kepada abdi dalem dan rakyat biasanya cukup ringan dan tidak membahayakan. Bukan hukuman pancung apalagi mati. #Yani.
Thanks for reading Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Ada Batu Majapahit | Tags: Budaya
« Prev Post
Next Post »