Warga Cokro Kembang Klaten Temukan Terowongan Belanda

Januari 20, 2020
Senin, 20 Januari 2020
Penggalian lumpur secara tradisional oleh warga Cokro Kembang akan keberadaan Terowongan peninggalan Belanda. Foto : Mas A.
-----------------------------------------------+-+-GUGAT86.com. Klaten. Sampai saat ini keberadaan Terowongan yang ditemukan warga desa Cokro Kembang, Tulung, Klaten ini belum jelas. Artinya, apakah itu merupakan bangunan bersejarah semasa jaman Belanda yang berkaitan dengan Pabrik Gula (PG) Tjokro Toeloeng dengan pembuangan limbahnya, atau yang lainnya.
     Yang jelas, penemuan terowongan oleh salah seorang warga Cokro Kembang, Danang Heri Subiantoro itu, diduga merupakan terowongan De Suiker Fabriek Tjokro Toeloeng, terowongan pabrik gula Tjokro Toeloeng di zaman Kumpeni Belanda. Ada di kedalaman tanah sekitar 7 meteran di atas pemukiman rumah warga.
     Bisa jadi, panjangnya ratusan meter, hanya saja untuk sementara waktu warga baru bisa membuka sepanjang 100 meter. Cukup beralasan, dikarenakan dalam mengeruk lumpurnya hanya menggunakan peralatan manual. Bukannya alat berat modern. Ujung terowongan ada di sekitar Sungai Pusur, sedangkan pangkalnya ada lokasi yang kini dibangun sebagai Pasar Cokro.
     Saat itu, Danang bersama Wawan, ( 25/11/2019), usai salat subuh, berniat menyusuri tepian Sungai Pusur untuk mendekati mulut terowongan dari luar. Kondisi terowongan pun tertutup lumpur setinggi hampir dua meter. Dimungkinkan bisa menjadikan destinasi wisata, warga pun mulai ramai bergotong royong. "Kami bertujuh memberanikan diri masuk dengan cara merangkak," cerita Danang.
     Lebih lanjut dijelaskan Danang, tidak kurang sepanjang 17 meter mereka terus merangkak sambil sesekali menghirup nafas panjang, sekalian membenahi peralatannya. Senapan angin, senter, sepatu boot, pisau, helm dan yang paling penting oksigen. Karena ruangan pengab. "Ribuan kelelawar bersautan di dalam terowongan," terangnya.
     Siang itu, Kamis (16/1), di rumahnya, kepada wartawan Danang memaparkan. Barulah pada (1/12/2019) bergotong royonglah warga. Sebanyak 7O KK, kerja bakti membuka akses terowongan yang telah dipenuhi lumpur. Tidak kurang 75 M2 lumpur berhasil diangkat. "Bukan lumpur saja, batu serta blok cor sebesar hampir mulut gua dikeluarkan," ujarnya.
    Untuk lebih serius, dipanggil lah pawang ular untuk memastikan ada tidaknya ular. Yakin sudah warga dengan jawaban  ke tiga pawang ular yang memastikan tidak ada ular di sepanjang terowongan. Karena tidak adanya, bau, telur dan selongsong kulit ular. "Kini tiga buah blower AC terpasang di antara 8 lampu penerangan yang menempel pada dinding terowongan yang masih merembes airnya," tutur Danang.
     Kini wargapun berharap, penemuan terowongan peninggalan Belanda itu bisa menjadi alternatif lain dalam berwisata ke Cokro Tulung, disamping wisata airnya yang sudah lebih dulu terkenal. "Tak disangka, dibeberapa rumah warga di bawahnya ada terowongan peninggalan Belanda. Mulut terowongan yang ada di Sungai Pusur, juga tidak disangka, karena masa kecil sering dipakai mandi juga mandikan kerbau," papar Suryanto, tokoh pemuda Kampung Cokro Kembang. # Mas A / Yan 1.
       -----------00000000-----------

Thanks for reading Warga Cokro Kembang Klaten Temukan Terowongan Belanda | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS