GUGAT news.com. SURAKARTA.
– Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melalui International Office (IO)-nya terus mendorong dan memfasilitasi para mahasiswa untuk menjajaki pengalaman di tingkat internasional. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan ialah dengan pengenalan berbagai program magang di institusi tingkat dunia.
Webinar on International Internship Opportunity With IFAD pun digelar IO UNS via Zoom Clouds Meeting pada Rabu (17/3/2021) kemarin. Diikuti 130 lebih peserta, webinar ini mengulik peluang dan serba-serbi program magang di International Fund for Agricultural Development (IFAD)
Konsekuens hindari kerumunan
Mengawali perbincangan, Candra Samekto selaku Country Programme Manager IFAD menjelaskan bahwa institusi tempatnya bekerja ini merupakan salah satu agensi United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berpusat di Roma, Italia.
Meski berubah orange Corona masih ada.
IFAD, imbuh Candra, berfokus pada peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan, kecil, dan rentan serta perlindungan ketahanan pangan juga nutrisi masyarakat target. Salah satu bentuknya ialah berinvestasi pada petani-petani kecil.
“Di satu hal kita agensi UN, tapi di sisi lain kita beda, karena kita memberikan pinjaman ke banyak negara. Indonesia salah satu anggota kita dari total 177 negara anggota. Proyeknya berupa hibah dana atau pinjaman untuk pengembangan pertanian dengan bunga yang sangat lunak. Saya pun berharap lebih banyak orang Indonesia yang di IFAD,” jelas Candra.
Drs H Puspo Wardoyo. Owners 290 outlet Ayam Bakar Wongsolo Grup.
Pematerai kedua, Haike Hakim yang merupakan Country Programme Assistant IFAD menuturkan, ada dua jenis program magang di IFAD. Yakni Regular Internship Programme dan Enhanced Internship Program (EIP). EIP disebut Haike lebih menarik karena selain tunjangan bulanan, peserta magang menerima tunjangan perumahan dan perjalanan di mana EIP ini diperuntukkan bagi kandidat yang tidak berbasis di Roma.
Ketua Umum IKA UNS
Adapun persyaratan pertama untuk mendaftar magang di IFAD adalah saat melamar, pemagang tercatat sebagai mahasiswa di universitas atau sekolah pascasarjana dan telah menyelesaikan setidaknya dua tahun studi. Bagi yang sudah lulus pun diperbolehkan mendaftar maksimal 12 bulan setelah tanggal kelulusan.
Mayjen (Purn TNI AL). Darojatim.
Kedua, usia pemagang saat mendaftar maksimal 30 tahun. Syarat ketiga, pemagang lancar berbahasa Inggris aktif yang mana jika dapat berbicara bahasa resmi PBB yang lain menjadi nilai tambah. Jika magang direkrut di lokasi kantor negara anggota IFAD, kefasihan dalam bahasa negara utama mungkin diperlukan.
“Penilaian kemampuaan bahasa ini sangat ditentukan saat kita buat lamaran dan saat wawancara. Buatlah lamaran yang tidak terlalu panjang tapi jangan terlalu pendek,” tutur Haike.
Haike mengatakan, ada beberapa hal yang patut diperhatikan dan dipertimbangkan saat mendaftar. Diantaranya stasiun tugas, jenis kontrak, durasi, level, dan kualifikasi. Hal yang juga penting ketika mendaftar di lingkup PBB adalah competency based interview. Saat wawancara akan disinggung perihal core values dan competencies PBB.
Core values PBB antara lain inclusion and respect for diversity, integrity and transparency, proffesionalism. Sementara itu, core comptencies-nya meliputi teamwork, delivering results, managing and sharing knowledge, accountability, communication.
“Misalkan untuk teamwork, akan ditanya apakah pernah menghadapi tantangan tertentu di satu tim, lalu bagaimana kita menyelesaikan tantangan tersebut,” tambah Haike.
Selain dari pihak IFAD, webinar kali ini turut menghadirkan Kristian Patrasio yang pernah menjadi pemagang pada September—Desember 2017 lalu. Kristian menceritakan pekerjaan apa saja yang ia lakukan selama di IFAD. Misalkan dalam hal knowledge management, Kristian membuat review atau desk research untuk membantu peneliti senior yang tengah mengerjakan penelitian.
Dari pekerjaan yang ia lakoni di IFAD, Kristian pun belajar bagaimana IFAD bekerja dan berkontribusi dalam pengembangan masyarakat, belajar menangani proyek, belajar isu pertanian dan pengembangan masyarakat pedesaan.
Keahlian Kristian pun semakin terasah, seperti kemampuan menulis, berbahasa inggris, dan komunikasi antarbudaya yang menurutnya menjadi pengalaman paling berkesan. Oleh karena bertemu banyak orang baru, tentu Kristian menambah jejaring profesional dan teman sesama magang.
“Magang di IFAD memperoleh remunerasi. Tidak banyak yang memberi, ini satu nilai plus magang di IFAD. Saat itu dapat 900 euro. Lebih dari cukup untuk membiayai tempat tinggal, makanan, transportasi,” kata Kristian.
Tidak hanya manfaat saja yang diperoleh, beragam tantangan harus siap dihadapi. Mulai dari kemampuan adaptasi untuk bekerja secara profesional, terlebih dengan lingkungan multikultural hingga budaya kerja yang berbeda. Kristian mengaku tidak pernah melihat manajer dan staf di IFAD lembur, hal ini menuntut mereka untuk bekerja seefektif mungkin.
Menurut Kristian, salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menyiasati hal itu adalah mempersiapkan diri dengan beragam pengalaman. Baik di organisasi, komunitas, maupun akademik.#D3DJ4R/Yani G1.
°°°°°° 081325995968 °°°°°°°
Thanks for reading Dukung Mahasiswa Masuki Dunia Internasional IO UNS Kenalkan IFAD | Tags: Budaya Sosial
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »