Masjid Al Makmur yang ada di Sidoluhur, Laweyan, Solo. Foto : Yani
GUGAT news.ceeom SOLO
Ditemui di sela-sela kegiatan selesainya Shalat Taraweh di Masjid Al Makmur, jalan Sidoluhur, Laweyan, Muhammad Najib yang akrab disapa Gus Ibik, menceritakan jika dari mulai dibangun hingga resmi dipakai untuk umum, 16 Agustus 1945, sehari sebelum kemerdekaan RI (17/8/1945), Masjid Al Makmur peninggalan leluhurnya itu belum pernah dipakai untuk shalat Jum'at.
"Bukan tanpa alasan hal itu semua bisa terjadi, masalahnya sebelum berdirinya Masjid Al Makmur di Sidoluhur, Laweyan sudah berdiri jauh lebih tua usianya, Masjid Laweyan (1546) di jaman keemasan Kerajaan Kasultanan Pajang Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15 silam, agar terjaga jamaahnya," terang Gus Ibik.
Kalau saja, masih menurut penuturan Gus Ibik, saat itu belum ada Masjid Laweyan, bisa jadi Masjid Al Makmur ini dipakai untuk shalat Jum'at selain shalat wajib lima waktu. Namun untuk shalat Ied, baik idul Fitri dan idul Adha, Masjid Al Makmur biada mengadakan kegiatan itu. Hanya shalat Jum'at saja yang tidak. Waktu itu, dikhawatirkan mengurangi atau bahkan bisa menghabiskan mereka para jamaah Masjid Laweyan.
"Sehingga kesepakatan dari kedua ulama atau kyai sepuh baik dari Masjid Laweyan juga Masjid Al Makmur, jamaah shalat Jum'at cukup digelar di Masjid Laweyan agar jama'ah nya terjaga tetap ramai dan banyak. Akhirnya sampai saat peresmian 16 Agustus 1945 hingga kini Masjid Al Makmur tidak mengadakan shalat Jum'at," terang Gus Ibik.
Untuk kegiatan kerohanian Islam seperti pengajian, lanjut Gus Ibik, Masjid Al Makmur diijinkan menggelar. Hanya satu saja yang tidak diperbolehkan, berjamaah shalat Jum'at. Kalau masalah persyaratan untuk jumatan, Masjid Al Makmur cukup memenuhi sekali. Luas bangunan perpaduan gaya arsitektur Jawa dan Arab itu tidak kuranv dari 500 meter2.#Yani
Thanks for reading Masjid Al Makmur Laweyan Belum Pernah Untuk Jumatan | Tags: Kajian Islam
« Prev Post
Next Post »