GUGAT news.com
Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Kota Surakarta masih menjadi tantangan serius yang memerlukan penanganan secara komprehensif dan berkelanjutan. Salah satu wilayah yang tergolong sebagai zona merah atau kawasan rawan penyalahgunaan narkoba adalah Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres. Berdasarkan data dan pemetaan wilayah rawan, kawasan ini memiliki tingkat kerentanan sosial yang cukup tinggi, dengan dominasi faktor ekonomi, pengangguran, dan lingkungan sosial yang belum kondusif.
Sebagai upaya preventif dan pemberdayaan masyarakat, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surakarta memandang perlu untuk melaksanakan Bimbingan Teknis Lifeskill sebagai bagian dari strategi soft power approach dalam program P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba). Melalui pendekatan pelatihan berbasis keterampilan (lifeskill), diharapkan masyarakat — terutama yang berasal dari kawasan rawan — memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan produktif untuk meningkatkan taraf hidup dan menjauhkan diri dari bahaya narkoba.
Program pelatihan membuat minuman kopi dengan alat seduh manual dipilih sebagai salah satu bentuk pelatihan yang aplikatif, berorientasi pada wirausaha, dan mudah diadopsi oleh masyarakat. Dengan meningkatnya tren industri kopi lokal dan kebutuhan barista di sektor usaha mikro dan kuliner, pelatihan ini dinilai strategis dalam membekali masyarakat dengan keterampilan yang dapat langsung diterapkan baik untuk bekerja maupun membuka usaha mandiri.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala BNN Kota Surakarta ( Komespol. I Gede Nakti Widhiarta, S.I.K ) ketika menutup kegiatan Bimbingan Teknis Lifeskill Bagi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Gedung Workshop Kejuruan Pariwisata Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta Jl. Klengkeng, Kerten, Laweyan, Surakarta, Kamis 19 Juni 2025.
Jumlah peserta bimtek sebanyak 20 orang berasal dari Kelurahan Mojosongo yang merupakan mantan penyalahguna narkoba dan warga masyarakat dampingan BNN Kota Surakarta yang tinggal di Kawasan Rawan Narkoba, dan belum memiliki keterampilan yang ingin mengembangkan kemampuan wirausaha di bidang kuliner.
Melalui kegiatan ini, BNN Kota Surakarta berharap dapat mendorong terciptanya masyarakat yang produktif, mandiri, dan bebas dari penyalahgunaan narkoba, khususnya di kawasan rawan seperti Kelurahan Mojosongo.
Pesan untuk peserta pelatihan, terus berlatih dan mengembangkan potensi diri, jangan cepat puas terhadap apa yang dicapai, dan mampu beradaptasi serta bermanfaat bagi masyarakat. Terima kasih kepada pihak BPVP yang telah memfasilitasi kegiatan ini.
Pelatihan diberikan oleh narasumber Rela Rasta Adytyana sebagai Instruktur Barista dari Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta.
Sebagai bekal untuk mengawali usaha, setelah mengikuti kegiatan masing-masing peserta mendapat bantuan berupa 1 paket alat manual brew.#S1Q
Thanks for reading Bimbingan Teknis Lifeskill Bagi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba | Tags: Hukum
« Prev Post
Next Post »