Kajian Islam Ustadz Achmad Abu Jazid : Jelang Iedhul Fitri

Mei 23, 2020
Sabtu, 23 Mei 2020


Ustadz Achmad Abu Jazid (Al ma'la _ Amak) Jelang Lebaran iedhul Fitri.
----------------------------------------------
Ngaji isuk
tanya jawab

T : Biasanya, menjelang hari raya Idul Fitri, saya banyak mendapat hadiah Lebaran berupa uang dari rekanan kantor. Apakah dibenarkan menerima sesuatu dari orang ini, walau sehubungan dinas? Apakah itu tidak termasuk dalam salah satu bentuk godaan? 

J : Bukankah sebelum menjadi pegawai negeri dan menerina satu jabatan, Anda telah bersumpah tidak akan menerima hadiah berupa apa pun yang Anda duga atau patut menduga mempunyai hubungan dengan jabatan Anda? Jika demikian, penerimaan tersebut-apa pun namanya-tidak dibenarkan. 
———

T : Lebaran tahun ini saya tidak bisa pulang kampung untuk minta maaf kepada orangtua. Yang ingin saya tanyakan, apakah permintaan maaf saya itu bisa disampaikan melalui surat? 

J : "Apa yang tidak dapat dipenuhi seluruhnya, jangan ditinggalkan seluruhnya," begitu kaedah hukun. "Kalau tak ada rotan akar pun jadi." Karena Anda tidak bisa mudik, Anda bisa menyurat, menelepon atau mengirim bingkisan kepada orangtua. 
———

T : Takbir hari raya itu berapa kali? 

J : Takbir salat ldul Fitri tujuh kali setelah takbiratul ihram (takbir pembukaan) pada rakaat pertama dan lima kali selelah takbir peralihan untuk berdiri pada rakaat kedua. Takbir selain waktu shalat adalah sebanyak kemampuan sejak terbenamnya matahari akhir Ramadhan sampai khatib naik ke mimbar untuk berkhutbah. 
———

T : Ustad, setahu saya kata-kata yang kita kumandangkan ketika takbiran menjelang ldıui Fitri/Idul Qurban, indah sekali. Tak bolehkah diterjemahkaa ke dalam bahasa Indonesia, dan dibacakan secara monolog oleh pimpinan takbiran, sementara kumandang paduan suara takbiran direndahkan dulu? Apabila dibolehkan, saya yakin hal itu akan terasa magis untuk semakin meresapkan penghayatan religius umat akan makna takbiran. 

J : Takbir merupakan ibadah sunat pada ldul Filri dan Idul Qurban sejak malahari akhir Ramadhan tenggelam hingga khatib naik mimbar untuk berkhutbah. lbadah tak boleh diganti kecuali yang diajarkan Nabi. Usul Anda dapat dipertimbangkan jika itu dilakukan bukan dalam konteks ibadah. Misalnya dalambentuk kasidah di luar rangkaian ldul Fitri. 
———

T : Sebentar Iagi kita sebagai umat Islam akan menjalankan shalat Ied. Dan setetah shalat Ied kita akan bersalam-salaman untuk saling maaf-memaafkan sesama umat Islam. Yang saya tanyakan adalah, kalau saya bersalaman dengan seorang perempuan itu bagaimana hukumnya, sedangkan saya kan niatnya minta maaf dengannya karena saya merasa banyak kesalahan..

J : Berjabat tangan dengan lawan jenis, yang bukan mahram diperselisihkan ulama. Ada riwayat bahwa ketika membaiat wanita, rasul tidak berjabat tangan tetapi menerintahkan Umar bin Khattab. Betapa pun untuk saling maaf memaafkan tidak harus dengan berjabat tangan. Budaya bangsa kita cukup luwes dalam hal ini. 
———

T : Apubila terjadi dua pepdapat tentang hari Lebaran yang berbeda, kalau saya tidak ikut Lebaran pada harí pertama apakah saya harus berpuasa pada hari itu? 

J : Kalau terjadi perbedaan pendapat tentang ldul Fitri, pilihlah salah satunya yang relatif menenangkan hati Anda. Katau Anda bingun, ikuti pemerintah."Fatwa hakim (pemerintah) menyelesaikan khilaf," begitu rumusnya. Jika mernilih hari pertama, maka haram bagi Anda ikut puasa. Jika memilih hari kedua, maka berpuasalah ketika itu. 
———

T : Kapan waktu yang tepat untuk puasa Syawal? Apakah di awal bulan Syawal atan boleh tanggal berapa saja, asalkan di bulan Syawnl? Apakah harus membayar utang puasa lebih dahulu, ataukah bisa langsung melaksanakan puasa sunah Syawwal? 

J : Puasa syawal dilakukan kapan saja selama bulan Syawal. Sebaiknya mendahulukan qadla (membayar utang) karena hukumnya wajib, setelah itu baru yang sunnah. 
———

T : Jika hari raya Idul Fitri jatuh pada hari Jumat, apa tidak perlu lagi shalat įumat? 

J : Shalat Jumat pada hari raya tidak wajib. Namun bagi yang tidak shalat Jumat, baginya tetap wajib salat Dhuhur. 
———

T : Bagaimana jika kita puasa Senin-Kamis di bulan Syawal, apakah sudah termasuk puasa enam hari Syawal? 

J : Anda boleh menggabungkan puasa Syawal dengan Senin-Kamis, ganjarannya berdasar niat Anda yang lebih utama. 
———



Thanks for reading Kajian Islam Ustadz Achmad Abu Jazid : Jelang Iedhul Fitri | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS